Mengatasi Kram Betis Pada Ibu Hamil
Memasuki trisemester kedua dan ketiga yang namanya sakit pinggang, dan
kram betis kayaknya sudah menjadi teman bagi ibu hamil karena hampir setiap
hari saya merasakannya dan ketika saya konsultasikan kepada dokter kandungan
itu normal karena perut semakin membesar maka pinggang dan kaki butuh kekuatan
ekstra untuk menopangnya. Kalau kebanyakan duduk atau terlalu lelah ya
resikonya sakit pinggang dan pegal-pegal.
Kalau sakit pinggang atau pegal-pegal masih bisa saya tahan dan alternatifnya dipijit-pijit lembut sama suami (Jangan dipijit atau diurut keras ya moms). Cuma beberapa kali saya lagi enak-enaknya tidur tiba-tiba betis kram rasanya itu.... @#@$#^@&^ sakit bangeeet. Ada urat di betis yang rasanya terjepit.
Refleks meskipun masih dengan mata mengantuk saya biasanya teriak dan nangis. Kalau pas lagi ada suami sih dia siaga langsung berusaha menenangkan dan memijat lembut. Satu dua menit kemudian biasanya sakitnya akan hilang. Tapi sedihnya kalau suami lagi dinas malam atau saya kambuh kram betisnya ketika suami sholat subuh ke Masjid, wadaaaw mesti menanggung sakit sendirian dan nggak tahu harus ngapain karena kaki digerakkin sakit banget alhasil cuma bisa mewek sambil istigfar.
Bulan ini saya nggak cuma kontrol ke dokter kandungan tapi juga ke Bidan. Mengingat saya dan suami kekeuh pengennya sama tenaga medis perempuan. Di daerah kami tinggal di kabupaten Tebo, Jambi ini dokter kandungannya hanya satu dan beliau laki-laki.
Memang sih dalam agama Islam untuk masalah kesehatan apalagi darurat dibolehkan berurusan dengan lawan jenis, tapi saya pribadi rasanya kok malu dan risih ya. Lagipula selama kandungan saya sehat-sehat saja dan bisa normal saya lebih memilih ke bidan saja. Alhamdulillah sudah menemukan praktek bidan yang ramah (ini pentiiing, ogah sama tenaga medis yang cuek bin jutek).
Saat kontrol kandungan, sekalian deh saya curhat sama bu bidannya apa penyebab kram betis terutama saat lagi tidur dan bagaimana cara mengatasinya. Beliau bilang sewaktu tidur apalagi sudah menjelang pagi kita pasti secara refleks akan ngulet yang mana kita akan merenggangkan kaki dan tangan.
Nah karena ibu hamil apalagi yang sudah masuk tri semester ketiga perutnya semakin membesar dan ketika kita ngulet otot perut tertarik yang berakibat kram betis atau seperti ada urat yang terjepit di betis. Beliau sengaja menjelaskannya bukan pakai bahasa ilmiah ya tapi bahasa yang saya dan suami mudah mengerti. Nah, tipsnya coba untuk menekuk kaki ketika akan terasa ngulet.
Awalnya saya bingung sih, gimana kita bisa sadar untuk menekuk kaki saat akan ngulet, kan pas tidur biasanya itu refleks kita lakukan. Cuma karena saya tahu sakitnya kram betis jadi saya ingat-ingat tips dari bu bidan itu sebelum tidur. Nah paginya antara sadar dan masih ngantuk ketika saya akan merenggangkan kaki untuk ngulet, cepat-cepat saya tekuk kaki saya memeluk guling. Begitu terus setiap harinya ketika pagi menjelang. Alhamdulillah, tips dari bu bidan bekerja dengan baik. Say good bye untuk kram betis bumil saat tidur, hihihi.
Selain itu banyak berjalan juga dianjurkan untuk mengurangi sakit pinggang dan kram betis. Kalau saya nggak sempat jalan pagi biasanya saya minta suami untuk JJS (jalan-jalan sore) sekedar ke taman. Kalau nggak sempat juga, saya bawa nyuci - nyetrika dan beres-beres rumah. Lumayan juga kan itu mesti bolak balik dapur-kamar-ruang baju. Sambil menyelam minum air namanya.
Menurut perhitungan dokter, HPL saya adalah 8 maret 2017. Namun perhitungan bidan bisa pertengahan maret. Namanya juga prediksi kalau sesuai pengalaman ibu-ibu hamil lainnya maka lahiran itu bisa maju atau mundur dari prediksi. Bismillah.... meski deg-degan tapi saya juga nggak sabar ingin bertemu makhluk mungil ciptaan Allah yang sudah berbulan-bulan di dalam perut saya ini.
Are you ready to meet us, Son?
:)
Baca Juga : Pregnancy Story - Surat Cinta
Selain itu banyak berjalan juga dianjurkan untuk mengurangi sakit pinggang dan kram betis. Kalau saya nggak sempat jalan pagi biasanya saya minta suami untuk JJS (jalan-jalan sore) sekedar ke taman. Kalau nggak sempat juga, saya bawa nyuci - nyetrika dan beres-beres rumah. Lumayan juga kan itu mesti bolak balik dapur-kamar-ruang baju. Sambil menyelam minum air namanya.
Menurut perhitungan dokter, HPL saya adalah 8 maret 2017. Namun perhitungan bidan bisa pertengahan maret. Namanya juga prediksi kalau sesuai pengalaman ibu-ibu hamil lainnya maka lahiran itu bisa maju atau mundur dari prediksi. Bismillah.... meski deg-degan tapi saya juga nggak sabar ingin bertemu makhluk mungil ciptaan Allah yang sudah berbulan-bulan di dalam perut saya ini.
Are you ready to meet us, Son?
:)
Baca Juga : Pregnancy Story - Surat Cinta
Get notifications from this blog
aku selama hamil mba langganan kram kaki sampe suka nangis klo uda kram dan pernah ga bisa jalan juga hehe
ReplyDeleteWaooo jadi ingat kejadian gini pas hamil tahun lalu, sumpaaahh nyiksa banget.
ReplyDeleteTiba-tiba saja lagi enak-enak bobo, menjerit kesakitan.
Mana misua sering lembur pula huhuhu
makasih tipsnay
ReplyDeleteHamil pertama ama hamil kedua, kram betis itu udh kayak temen sehari2, pasti muncul :p. Dan kdg aku jg nangis mba saking sakitnya.. Tp baru pas hamil kedua aku curhat ke dokter kandungan, dan dia ksh resep salep yg katanya mengurangi terjadi kram betis. Dan beneran ampuuuh. Aku hampir tiap malam ngolesin. Bukan utk betis aja sih, utk pergelangan tanganku yg posisi ngetik sering salah, kdg jg nyeriii banget. Diolesin itu ilang. Aku nyesel pas hamil pertama ga nanya itu, pdhl dokter kandunganku sama dr hamil pertama dan kedua :).
ReplyDelete