Duduk Paling Depan
Kreasi Kartu Ucapan Idul Fitri 2025: Keluarga Kartun Lucu dan Gemas

Kreasi Kartu Ucapan Idul Fitri 2025: Keluarga Kartun Lucu dan Gemas


Hari Raya Idul Fitri 1446 H / 2025 M sebentar lagi tiba. Momen kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa ini tentu menjadi saat yang paling dinanti. 

Selain tradisi silaturahmi dan saling bermaaf-maafan, mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri melalui staus media sosial juga menjadi salah satu cara untuk mempererat tali persaudaraan. 

Masih Rezeki

Masih Rezeki

Jatuh dari Kantong

Pernah nggak, handphone jatuh terus beberapa menit kemudian kita sadar, pas ditelusuri sudah nggak ada? 😢

Saya pernah mengalami hal tersebut tapi sudah lama banget, waktu itu saya bawa motor, handphone ditaruh di kantong jaket. 

Terus di tengah jalan ada yang nelpon, saya nepi dulu untuk angkat telpon. Begitu selesai ya saya lanjut jalan. Tapi beberapa menit dari terakhir saya masukin hp ke kantong, saya ngeraba kantong kok kosong. 

"Deg"

Ini sudah pasti jatuh, dan saya buru-buru putar balik dan menelusuri jalan yang saya lewati dari terakhir tadi terima telpon. Bolak balik, tapi nggak ketemu. Padahal jalanan cukup sepi. 

Ternyata memang handphone saya itu diambil orang, tapi baru dua hari kemudian orang tersebut aktifin hp saya. Setelah nego-nego pakai sedikit ancaman dari papa saya, baru orangnya bersedia balikin, itupun setelah dijanjiin sejumlah uang 😩. 

Ada lagi kejadian sama suami saya, kurang lebih mirip kronologisnya hp ditaruh di kantong, nggak lama kemudian sadar, pas putar balik udah nggak ketemu. Bedanya, hpnya dinonaktifkan dan nggak pernah balik sampai sekarang. 

Nah, makanya sejak kejadian itu saya lebih berhati-hati. Kalau lagi bawa kendaraan, mending hp ditaruh di tas. Biarin deh ada telpon, nanti aja diangkatnya. 


Apa yang Masih Menjadi Hak Kita, Nggak Akan Kemana-Mana.

Fast forward, kejadian lagi hal yang mirip di tahun 2025 tepatnya bulan Ramadan ini. 

Jadi saya pergi ke pasar, naik mobil sama suami, dan dia nunggu aja di mobil. Itu saya belanja cukup lama, nah pas mau selesai belanja, saya sadar handphone saya kok nggak ada. Tapi pikiran saya waktu itu, pasti ketinggalan di mobil, jadi yaudah santai aja, masih lanjutin belanja.

Pas saya selesai dan mau balik ke mobil, syok banget pas saya lihat handphone saya tergeletak di aspal, di parkiran persis sebelah pintu mobil saya keluar tadi 😱.

Berarti hp saya udah jatuh dari awal saya keluar mobil, dan tergeletak gitu aja sampai saya selesai belanja.  Alhamdulillah masih ada disitu. Karena memang saya belanja cukup lama, parkiran sepi (tapi tetap banyak yang lalu lalang kan di pasar).

Apalagi casing hp saya tuh warna ungu gonjreng, jadi pasti kontras banget di atas aspal. Tapi syukurnya masih rezeki. Nangis banget kalau sampai diambil orang, karena mikirin data-datanya, kerjaan, m-banking, dan belum ada budget kalau harus segera beli baru 😭. 

Syukurnya lagi, hp saya nggak ada rusak sedikitpun. Cuma agak panas aja karena kejemur di bawah matahari, kan. Tapi selebihnya nggak ada pecah atau lecet layarnya, LCDnya juga aman, pokoknya nggak kenapa-kenapa.

Mungkin ini yang namanya masih rezeki ya, kalau masih jadi hak kita nggak akan kemana, sekalipun sempat lepas dari genggaman. 

Bisa jadi juga karena bulan Ramadan, ada yang lihat pun nggak berani ambil, intinya apapun itu saya masih bersyukur masih dilindungi dan jadi pelajaran untuk lebih hati-hati. 


Barang yang Kita Temukan Bukan Berarti Jadi Hak Milik

Bagi orang yang kehilangan, pelajarannya harus lebih berhati-hati. Tapi bagi orang yang menemukan barang, terutama barang berharga, bukan berarti menjadi hak milik. 

Karena saya pernah lihat di media sosial ada orang yang menemukan hp, pas ditelpon sama pemilik dia nggak mau balikin karena punya prinsip kalau nemu barang di jalan artinya jadi milik dia 😢.

Padahal kan nggak gitu ya konsepnya, nggak ada orang normal yang dengan sengaja buang hpnya di jalan. Sudah pasti itu karena nggak sengaja jatuh. 

Yuk jadi orang baik, kembalikan kepada yang punya. Apalagi kalau hp, sudah pasti pemilik bakalan menghubungi hp tersebut, kita tinggal janjian ketemu, kembalikan, selesai. Kalau malas ribet, kasih aja ke petugas keamanan terdekat dimana kita ketemu barang tersebut. 

Jangan pula mengharapkan imbalan, baru mau mengembalikan. Jadi orang baik nggak akan pernah rugi, suatu hari kita mengalami kemalangan, kebaikan itu pasti berbalik kepada kita dengan cara apapun

Yah, semoga makin banyak yang sadar dan mau melakukan hal sesederhana ini. 




Perempuan Berdaya, Alam Terjaga, Bersama Komunitas Tenun Endo Segadok dan Cinta Bumi Artisans

Perempuan Berdaya, Alam Terjaga, Bersama Komunitas Tenun Endo Segadok dan Cinta Bumi Artisans

Perempuan Berdaya, Alam Terjaga, Bersama Komunitas Tenun Endo Segadok dan Cinta Bumi Artisans

Perempuan Berdaya, Perempuan Berkarya, Perempuan Bisa!

Rasanya slogan di atas sangat tepat untuk menggambarkan betapa saya kagum dengan para perempuan yang memiliki semangat untuk memberdayakan manusia dan sumber daya alam di sekitarnya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai guna. 

Termasuk dua narasumber perempuan yang saya lihat dan dengar ceritanya melalui pertemuan daring via zoom meeting pada tanggal 28 Februari 2025 lalu, yang difasilitasi oleh komunitas Eco Blogger Squad (EBS) dengan tema  “Fashion Reimagined: Upcycling Waste into Wearable Art".

Eco Blogger Squad


Senang banget rasanya pada tahun 2025 ini, saya masih diberikan kesempatan bergabung dengan EBS bersama para blogger lainnya untuk belajar mengenai isu lingkungan. 

Kali ini, saya belajar bagaimana benda-benda yang ada di alam sekitar kita, yang selama ini kita pikir hanya akan berakhir di tanah atau tempat pembuangan, bisa menjadi produk fashion yang luar biasa indah dan bernilai ekonomi tinggi. 

Saya akan bahas satu persatu, di bawah ini. Mari sini, duduk paling depan, dan simak ceritanya. 

Merajut Tenun, Menuai Karya, Bersahabat dengan Alam Semesta. 

Mungkin teman-teman sudah banyak yang tahu tentang kain tenun, helai demi helai benang ditenun, digabungkan menjadi kain dengan motif tertentu. 

Namun ada yang spesial dari kain tenun yang dibuat oleh para perempuan dari Suku Dayak Iban, Kalimantan Barat. 

Kenapa spesial, karena kegiatan nenun bagi mereka sudah menjadi tradisi yang diwariskan oleh leluhur Suku Dayak Iban sejak zaman dahulu sampai dengan sekarang.

Bahkan, dulunya perempuan dari Suku Dayak Iban wajib bisa menenun sebelum menikah. Jadi salah satu standar perempuan disana, dianggap sudah bisa menikah jika sudah pandai nenun. Jika ditarik lebih jauh, kegiatan nenun menjadi salah satu kegiatan para istri di Suku Dayak Iban dalam menunggu suami pergi bekerja atau berperang. 

Kain tenun yang ditenun oleh Suku Dayak Iban terbuat dari lembaran – lembaran benang yang telah diwarnai dengan pewarna alam. Sehingga lebih ramah lingkungan, dan mereka memang benar-benar bersahabat dengan alam semesta sejak dulu.

Tentunya saya tahu hal tersebut di atas dari narasumber pada online gathering EBS, yaitu Margaretha Mala yang merupakan Ketua Komunitas Tenun Endo Segadok.

Semangat Juang Margaretha Mala dalam Melestarikan Tradisi dan Konservasi

Margaretha Mala
Image by Margaretha Mala


Margaretha sendiri merupakan keturunan asli Suku Dayak Iban. Dia memiliki beberapa kain tenun yang ditenun oleh neneknya. Dari sana dia berpikir kenapa sekarang sudah nggak banyak lagi perempuan Iban yang menenun? 

Ternyata jawaban dari beberapa penenun disana adalah karena mereka bingung kain-kain hasil tenun nanti untuk apa? Karena setiap rumah biasanya sudah memiliki beberapa kain hasil dari tenun orangtua atau nenek mereka. Apalagi satu lembar kain tenun prosesnya sangat panjang dan memakan waktu yang lama. 

Dari sana Margaretha tertarik untuk menggiatkan kembali tradisi nenun yang sebelumnya telah menjadi tradisi Suku Dayak Iban, Khususnya yang ada di Dusun Sadap, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. 

Namun untuk membuat kegiatan nenun ini menjadi berkelanjutan, maka hasil dari kain tenun ini harus bernilai jual yang manfaatnya dapat kembali kepada masyarakat Suku Dayak Iban, sehingga mereka mempunyai semangat untuk kembali menghidupkan tradisi nenun. 

Maka dari itu Margaretha mencetuskan Komunitas Tenun Endo Segadok, untuk memberdayakan para perempuan Iban untuk menenun, mengajarkan cara menenun kepada generasi lebih muda, dan memikirkan pemasaran yang tepat untuk hasil kain-kain tenun yang telah dibuat. 

Perjalanan Panjang Sebuah Kain Tenun yang Indah

Image by Margaretha 


Untuk mendapatkan sebuah kain tenun yang indah, ternyata ada proses yang sangat panjang lho. 

Proses menenun diawali dengan pembuatan pewarna alam untuk mewarnai benang yang akan digunakan dalam menenun. Adapun tanaman yang biasanya digunakan sebagai pewarna alami berasal dari Rengat Padi, Mengkudu Akar,  Engkerebai, mengkudu, sibau, durian, tengkawang, buah pinang, kemunting, pepaya, dll.

Image by Margaretha/Tenun Endo Segadok



Kemudian tanaman tersebut harus diproses terlebih dahulu untuk menghasilkan warna yang diinginkan. 

Misalnya untuk pembuatan warna biru dengan menggunakan Rengat Padi melewati proses perendaman 1 x 24 jam, dicampur dengan kapur sirih, dan masih perlu diendapkan lagi untuk mendapatkan warna biru yang diinginkan.

Contoh warna biru dari rengat padi. Image by Margaretha/Tenun Endo Segadok



Jika pewarna alami sudah bisa dipakai, maka dilanjutkan dengan proses pewarnaaan benang satu persatu warna. Benang direndam sampai berubah warna, lalu diangin-anginkan.

Nah, proses pewarnaan benang ini dalam tradisi Suku Dayak Iban disebut juga sebagai Nakar / Perminyakan.

Nakar / Perminyakan merupakan proses pemberian protein pada benang dengan tujuan untuk mengikat warna agar mampu bertahan lama dan memiliki warna lebih kuat pada kain serta membuat kain menjadi lebih tahan lama.

Uniknya, ada hal- hal yang perlu diperhatikan dalam prosesi Nakar / Perminyakan lho. Diantaranya ialah  :

a. Nakar tidak boleh dilakukan pada saat ada orang meninggal karena benangnya akan menjadi rapuh dan mudah putus;
b. Yang mencampur ramuan tersebut harus orang tua yg sudah beruban (umur lebih dari 60 tahun);
c. Wanita yang sedang menstruasi dan hamil tidak boleh melakukan upacara Nakar;
d. Upacara Nakar tidak boleh dilakukan di dalam rumah;
e. Benang yang sudah di-Nakar harus dimasukkan kedalam rumah betang dan dijaga sepanjang malam, tidak boleh dibiarkan tanpa ada yang jaga.

prosesi nakar
Image by Margaretha/Tenun Endo Segadok


Itulah yang namanya tradisi adat, harus kita hormati karena leluhur dan nenek moyang pasti memiliki alasan yang bijak agar kegiatan nenun dapat berjalan lancar. 

Masih belum selesai, benang yang sudah selesai diwarnai baru dapat ditenun. Proses nenun ini bisa memakan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan tergantung ukuran kain dan rumitnya motif yang dihasilkan. 

Makanya Margaretha menyampaikan bahwa kain tenun ini sebutannya bukan untuk dijual, melainkan diadopsi. Karena proses pembuatannya yang panjang, mempertahankan tradisi, serta mendukung konservasi alam, nilainya lebih dari sekedar jual-beli barang. Maka dari itu istilah "mengadopsi" kain tenun, diharapkan dapat membuat pemiliknya bisa merasakan nilai-nilai yang ada dibalik sebuah kain tenun tersebut. 

Keren banget ya, setelah tahu proses yang sangat panjang dari sebuah perjalanan kain tenun, saya jadi memaklumi kalau kain tenun asli itu memang lumayan harganya. Karena yang kita beli bukan cuma barang, tapi banyak sekali nilai-nilai mengagumkan dibaliknya.

Pelestarian Tumbuhan Pewarna Alam

Image by Margaretha/Tenun Endo Segadok


Sejak diberdayakan oleh komunitas Tenun Endo Segadok, kain tenun Iban menjadi lebih dikenal dan permintaanpun meningkat. Tapi hal tersebut nggak membuat masyarakat Iban mengeksploitasi alam mereka secara berlebihan. 

Salah satu program dari FORCLIME (program hutan dan perubahan iklim) adalah budidaya tanaman pewarna alam di demplot dengan luas 1 ha. Jenis tanaman yang dibudidayakan : rengat akar, rengat padi, dan mengkudu akar. 

Adapun bentuk pemanfaatannya yaitu memanen tanaman pewarna secara lestari (sesuai kebutuhan), melakukan penanaman kembali, dan membersihkan segala jenis gulma yang ada di demplot tersebut.

Untuk memberdayakan tanaman pewarna alami tersebut ada Kebun etnobotani, yaitu kebun koleksi tumbuh – tumbuhan yang dipergunakan sehari – hari oleh masyarakat etnis tertentu dengan berbagai pengetahuan pribumi dalam pemanfaatannya.

Kebun etnobotani ini merupakan inisiatif masyarakat Dusun Sadap dan didukung oleh petugas Resort Sadap, Balai Besar TNBKDS. Masyarakat Dusun Sadap bebas memanfaatkannya dan berkewajiban untuk menjaga / melestarikannya.

Lokasi kebun ini berada di Dusun Sadap, Desa Menua Sadap, Kec. Embaloh Hulu, Kab. Kapuas Hulu.

Cara Membeli Kain Tenun Suku Dayak Iban




Gimana, cantik-cantik kan hasil kain tenun Suku Dayak Iban? 

Kalau teman-teman tertarik membelinya bisa langsung menghubungi kontak Margaretha pada nomor yang tertera pada foto di atas ya. 

Mau datang langsung sekaligus melihat bagaimana proses nenun Suku Dayak Iban, dan melihat hutan konservasi tanaman pewarna alamnya, juga bisa lho. Tinggal janjian dan atur waktunya dengan Margaretha. Mereka juga sudah biasa menerima tamu dari dalam dan luar negri. 

Untuk harga memang bervariasi dari ratusan ribu hingga belasan juta Rupiah. Tergantung dari ukurannya, kesulitan proses pembuatannya, dan motifnya. Karena ada juga lho motif tertentu yang dianggap sakral, jadi tentu harganya juga menyesuaikan ya 😉.

Saat ini memang belum bisa diorder melalui market place, karena sinyal internet dan listrik juga masih terbatas disana. Namun di tengah keterbatasan itu, para perempuan Suku Dayak Iban punya semangat juang yang tinggi lho dalam melestarikan tradisi mereka, yaitu menenun. 

Semangat yang perlu kita tiru. 


Cinta Bumi Artisans, Mengubah yang Tidak Berguna Menjadi Karya.

 "Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin"

Rasanya judul Novel karya Tere Liye tersebut bisa berkenaan dengan kegiatan yang dilakukan oleh Cinta Bumi Artisans, platform usaha sosial di bidang fashion dan aksesoris asal Bali. 

Ya, daun yang jatuh tak pernah membenci angin karena jatuhnya daun ke tanah bisa memberikan manfaat untuk tanah itu sendiri, atau untuk kita, manusia pencinta fashion yang membutuhkan dan menginginkan pakaian dan aksesoris yang indah untuk dipakai. 

Masih dalam kegiatan Online Gathering bersama  #EcoBloggerSquad, ada Novieta Tourisia selaku founder Cinta Bumi Artisans yang menceritakan bagaimana brand yang ia miliki ini bukan hanya fokus pada penciptaan karya tetapi juga edukasi tentang  pelestarian alam. 

Cinta Bumi Artisans menghasilkan produk-produk Ecoprinting, yaitu teknik cetak motif pada kain menggunakan bahan alami seperti daun, bunga, batang, atau kulit kayu.

Tujuannya mengajak para pecinta fashion untuk lebih peka bahwa bahan-bahan alam yang ada di sekitar kita, yang biasanya hanya berakhir di tanah, atau tempat pembuangan sampah, bisa menjadi motif cantik pada pakaian, tas, atau aksesoris lain yang kita gunakan. 

Salah satu prinsip dari Cinta Bumi Artisans ialah “Wearable Poetry”, yaitu Sandang dan aksesoris berbahan alami, produksi skala kecil, diolah secara etis.

Cinta Bumi Artisans
image by Cinta Bumi Artisans

Cinta Bumi Artisans
image by Cinta Bumi Artisans



Bahkan meski permintaan akan produk mereka meningkat, Cinta Bumi Artisans berusaha memproduksi sesuai dengan ketersediaan bahan alam yang ada saja, demi mencegah adanya eksploitasi yang justru berlawanan dengan visi mereka sedari awal. 

Keren banget ya, biasanya saya melihat pebisnis mengatakan untuk menangkap peluang sebanyak-banyaknya terutama disaat permintaan akan produk kita meningkat. Tapi Cinta Bumi Artisans, paham betul bahwa penggunaan bahan alam pun ada batasnya. 

Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan beberapa restoran yang ada di Bali, dengan mengambil limbah makanan mereka, contohnya biji alpukat yang bisa diolah menjadi pewarna alami. Salah satu cara memaksimalkan upcycling waste, yang sebelumnya nggak pernah terlintas di pikiran saya. 

Cinta Bumi Artisans, Bukan Hanya Fokus Pada Produksi Tapi juga Edukasi.

Cinta Bumi Artisans
Image by Cinta Bumi Artisans


Selain bisa beli produk-produknya, kita juga bisa lho belajar langsung tentang ecoprinting dan pewarnaan alam di Cinta Bumi Artisans. Karena mereka juga menyediakan lokakarya sandang berpewarna alami, kebun pewarna alami, kegiatan kepenulisan, dan pengembangan komunitas.

Bahkan kami para peserta Eco Blogger Squad, juga dikasih ecoprinting kit yang isinya ada tote bag kain, daun-daun kering, kayu dan tali, untuk dibuat menjadi tas dengan motif alam yang cantik. 




Tote bag eco printing
image by Cinta Bumi Artisans

Tutorialnya juga diajarkan sewaktu online gathering kemarin. Punya saya belum selesai, kalau sudah selesai akan saya update lagi ya disini. 

Tapi kalau teman-teman mau belajar langsung bisa lho datang ke Cinta  Bumi Artisans yang ada di Jl. RSI Markandya II No.22, Payogan, Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Bisa juga ikuti update upcoming events mereka di Instagram @cintabumiartisans.

Perempuan Berdaya, Perempuan Berkarya, Perempuan Bisa!

Dua narasumber di atas adalah perempuan-perempuan hebat yang mampu berdaya dan berkarya sehingga membuktikan bahwa perempuan pun bisa. 

Tentunya ini sejalan dengan makna perayaan Hari Perempuan Internasional yang jatuh  Pada tanggal 8 Maret 2025.


international womens day
made by canva


Dikutip dari Unwomen tema perayaan Hari Perempuan Internasional pada tahun ini adalah "For ALL women and girls: Rights. Equality. Empowerment" atau "Untuk SEMUA perempuan dan anak perempuan: Hak. Kesetaraan. Pemberdayaan.

Penting banget untuk menyerukan pada dunia bahwa perempuan juga punya hak kesetaraan dan pemberdayaan. Karena perempuan adalah tonggak kehidupan, dari rahimnya lahirlah generasi penerus yang akan berkontribusi di bumi. 

Perempuan yang cerdas dan berdaya, tentunya akan mendidik generasi yang hebat, dan dapat menebar manfaat bukan hanya untuk dirinya dan keluarga, melainkan kepada banyak orang di sekelilingnya. 

Enny Luthfiani



***

Nah, semoga tulisan ini dapat menambah khasanah pengetahuan terutama peran perempuan dalam pemberdayaan masyarakat dan lingkungan. 

Kalau ada yang mau didiskusikan, bisa komentar di bawah ya. 

Terimakasih sudah sudi membaca 😊
Petualangan Kuliner Interaktif Dengan Game Seru dan Gratis Untuk Semua Usia

Petualangan Kuliner Interaktif Dengan Game Seru dan Gratis Untuk Semua Usia

Culinary game



Dunia kuliner dekat dengan keseharian kita, khususnya bagi seorang ibu, sekalipun kita bukan chef profesional. Karena hampir setiap hari seorang ibu memasak dan menyajikan makanan untuk keluarganya tercinta.

Nah, kuliner bukan cuma tentang aneka menu makanan dan bagaimana cara kita menikmatinya, tapi bisa jadi bagian dari edukasi juga lho bagi anak. Contohnya, anak harus tahu bahwa makanan dan minuman bukan cuma sekedar membuat kenyang dan menghilangkan rasa haus. Tetapi juga ada kandungan gizi di dalamnya yang bermanfaat untuk tumbuh kembangnya. 

Selain itu, anak juga bisa mempelajari bahwa jenis makanan itu sangat beragam. Di satu daerah saja ada banyak jenis kuliner, belum dari Provinsi dan Negara lain. 

Ada banyak hal yang bisa dieksplor dan dijelajahi dari dunia kuliner, dan kini, petualangan itu bisa dinikmati dengan cara yang lebih seru dan interaktif melalui game. Game kuliner bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana edukasi yang menyenangkan bagi semua usia.

Mengapa Bermain Game Kuliner?


Pembelajaran yang Menyenangkan: Game kuliner memperkenalkan berbagai jenis makanan, bahan-bahan, dan teknik memasak dengan cara yang interaktif.

Keterampilan Manajemen: Banyak game kuliner melibatkan manajemen waktu dan sumber daya, melatih keterampilan perencanaan dan organisasi. Misalnya dengan game yang berperan sebagai pemilik sekaligus pramusaji sebuah restoran.

Hiburan untuk Semua Usia: Dari anak-anak hingga orang dewasa, game kuliner menawarkan keseruan yang dapat dinikmati bersama keluarga atau teman.

Mainkan Ratusan Game Kuliner Menyenangkan di Culinary Schools

Main game khususnya online games, nggak selamanya buruk asalkan memang kita tahu bagaimana mengatur waktu. Terutama bagi anak-anak, asalkan games yang dipilih sesuai umur anak, tidak menampilkan kekerasan, dan tidak ada unsur pornografi, maka boleh-boleh saja. 

Apalagi kalau kita bisa main bareng anak, jadi orangtua bisa langsung menjelaskan hal-hal yang bersifat edukasi terutama jika anak punya rasa ingin tahu yang tinggi. 

Saya mau merekomendasikan satu situs yang isinya banyak banget games yang menarik dengan tema kuliner, yaitu di culinaryschools.org/kids-games/. 


Semua games yang ada disana gratis, tanpa perlu download aplikasi, tanpa perlu register atau bikin akun. Mudah banget, kan?

Rekomendasi Games Seru di Situs Culinary Schools

Ratusan games yang ada di situs Culinary Schools bisa untuk semua usia, tapi ini saya rekomendasikan 3 games yang cocok untuk anak-anak di bawah 7 tahun, dan 3 games lagi untuk anak di atas 7 tahun sampai orang dewasa.

Rekomendasi Games Culinary Schools Untuk Usia 7 tahun ke bawah:

1. Veggie friends

Games ini cocok untuk mengenal jenis-jenis sayuran dalam bahasa inggris. Selain mengenal nama-nama sayuran, juga dijelaskan manfaat dan kandungan vitamin yang tedapat dalam sayuran tersebut. 

Game Veggie Friends

Culinary Schools Games

Kemudian ada permainan untuk memasangkan bagian-bagian "tubuh" dari bentuk sayuran. Sehingga anak dapat mengenal jenis-jenis sayuran dengan cara yang lebih menyenangkan.


2. Find Pair

Sesuai namanya yang artinya "menemukan pasangan", game ini memasang-masangkan makanan sesuai dengan gambarnya. Misalnya apel dengan apel, coklat-dengan coklat. Cukup mudah tapi tetap butuh ketelitian karena semakin naik level maka gambarnya semakin banyak dan acak. 

Find pair game
Find Pair Level 3

Main game ini sama anak, bisa sekalian mengajarkan anak untuk fokus, teliti, dan mengenal nama-nama makanan atau buah yang ada pada permainan ini.


3. Egg Go

Anak-anak biasanya suka makan telur, termasuk anak saya sendiri. Tapi apakah anak sudah tahu kalau telur ayam itu ada yang bisa menetas, ada juga yang busuk sehingga nggak bisa dimasak. 

Egg Go Game
Egg Go Game by Culinary Schools

Nah, game Egg Go ini kita diminta untuk memisahkan telur sesuai bentuknya. Telur hijau artinya busuk, telur retak artinya bisa menetas menjadi anak ayam, dan telur utuh bisa jadi telur ceplok.

Jadi sambil main bisa mengajarkan anak kalau telur dari seekor ayam, bisa jadi anak ayam atau dimasak. Tapi kalau yang busuk, ya harus dibuang karena kalau dimakan malah jadi sakit. 


Rekomendasi Games Culinary Schools Untuk Usia 7 tahun ke Atas dan Dewasa


1. Banana Jungle

Kita harus menggerakkan seekor monyet untuk mengumpulkan pisang sebanyak-banyaknya, tetapi tentu ada tantangannya yaitu harus melewati berbagai rintangan seperti jamur atau batang kayu yang kalau tidak bisa dilompati dengan baik, maka karakter monyetnya akan mati. 

Banana Jungle Game


Ini seru banget, karena benar-benar harus fokus dan tangan juga harus cepat mengetuk tombol lompat atau merunduk agar tokoh monyet kita nggak tersandung dan mati, serta mendapatkan pisang yang banyak.


2. Fast Food Combat

Ini salah satu games yang seru banget, bisa buat anak-anak dan dewasa. Jadi ada dua karakter yang harus rebutan buah-buahan, siapa cepat dia dapat. 


Fast Food Combat


Tapi jangan cuma cepat, harus teliti karena diantara buah-buah segar, ada buah-buahan busuk yang kalau kita makan, bikin kekuatan jadi melemah. Ada juga buah frozen, yang kalau dimakan, membuat player jadi beku. 


3. Pizza Shop

Saya sendiri suka game model restoran seperti ini sejak saya kenal computer game waktu saya SMP. Jadi main game Pizza Shop ini bikin saya nostalgia rasanya. 

pizza shop game
Pizza Shop Game

Senang aja gitu berperan jadi pramusaji, melayani customer mau pesan apa, lalu membuat pesanan, mengantarkan pesanan, dan menerima bayaran. 

Butuh kecepatan dan ketelitian di game ini supaya pesanan customer nggak salah satu sama lainnya. 


Kelebihan Main Games di Culinary Schools



  1. Kelebihan games di Culinary Schools ini nggak perlu download ataupun bayar, semuanya gratis dalam satu situs saja. Jadi nggak makan memori penyimpanan. 
  2. Menggunakan HTML5, jadi bisa diakses di berbagai gadget baik di PC, Tablet, maupun di smartphone. 
  3. Meski ada iklan, tapi iklannya hanya di bagian bawah dan samping, nggak berbentuk pop-up dalam games, jadi nggak mengganggu. 
  4. Pilihan gamesnya ada ratusan dan setiap bulan ada games baru, jadi nggak bakal ngebosenin karena kita bisa cobain banyak game. 
  5. Bukan cuma game bertema kuliner, tapi juga ada game kartu yang bisa mengasah otak, game tema olahrga, dan masih banyak lagi. 

Jelajahi Petualangan Kuliner Interaktif Dengan Game Seru dan Gratis Untuk Semua Usia 

Jadi gimana, tertarik main game kuliner di situs Culinary Schools bareng anak? Bisa jadi bonding time yang menyenangkan terutama diwaktu luang. Apalagi ada jenis games yang bukan cuma menghibur, tapi bisa jadi pelajaran interaktif untuk anak.


Nggak perlu ribet download atau bikin akun juga, tinggal masuk ke situs culinaryschools.org, dan kita bisa langsung memainkan banyak game kuliner yang seru. 

Yuk, ajak orang-orang tercinta untuk main game kuliner bareng. 

Ada yang suka juga main online games dengan tema kuliner? Cerita di kolom komentar, ya.

Manfaat Gemini AI Untuk Blogger

Manfaat Gemini AI Untuk Blogger

Manfaat Gemini AI Untuk Blogger


Harus diakui teknologi sekarang semakin canggih, terutama dalam menunjang hobi dan profesi kita sebagai blogger

Dulu kalau mau cari inspirasi nulis blog, ya kalau nggak dari pengalaman sendiri, bisa juga dari hasil membaca puluhan artikel para blogger lainnya. 

5 Cara Mengembalikan Minat Baca

5 Cara Mengembalikan Minat Baca

5 Cara Mengembalikan Minat Baca


Hobi Baca Tapi Jarang Baca

Siapa yang dulu kalau isi biodata bagian hobi, nulisnya hobi baca buku? Terus makin kesini malah makin jarang baca buku. 

Itu emang saya, kok. Hehe 😁. 

Harus diakui gempuran konten-konten menarik di internet membuat minat baca saya berkurang. 

Beda banget waktu zaman sekolah, baca buku seolah hiburan utama bagi saya. Kalau baca buku pelajaran itu sebatas kewajiban, tapi baca buku-buku fiksi jadi semacam kebutuhan. 

Saya suka novel romansa, petualangan, dan juga komik. Buku-buku self development juga suka apalagi tentang kepribadian dan pengaturan keuangan. 

Tapi makin lama minat baca makin berkurang, karena segala informasi dan hiburan bisa didapat dari ponsel genggam saja. 

Apalagi dengan kesibukan sebagai ibu pekerja. Bacain buku anak, sudah saya anggap membaca. Padahal beda, karena topik buku anak tentu nggak sesuai dengan usia saya. 

Berusaha Mengembalikan Minat Baca

Minat baca

Makanya sejak tahun lalu saya berusaha mengembalikan minat baca itu. Mulai dari yang ringan kayak komik, kumpulan cerpen, atau novel tapi yang halamannya nggak terlalu banyak. 

Novelnya juga masih sejenis metro pop atau young-adult literatur. Misalnya novel Home Sweet Loan, Progressnya Berapa Persen, Timun Jelita, dll. 

Saya mulai baca-baca lagi di aplikasi iPusnas. Karena gampang diakses dan gratis 👍. 

Tapi sebagian juga saya beli buku fisiknya karena ternyata lebih enak pegang yang dalam bentuk buku, ada aroma khas kertas dan bunyi gesekan saat kita membalikkan kertas ke halaman berikutnya. 

Nah, saya mau bagi pengalaman bagaimana cara saya berusaha mengembalikan minat baca di tengah gempuran konten pendek yang dengan mudah kita temui di media sosial. 

 5 Cara Mengembalikan Minat Baca

1. Mulai Dari Bacaan Ringan dan Menghibur 

Kalau sudah lama nggak baca buku, jangan langsung baca sastra yang berat atau buku pengetahuan yang tebal. Karena nanti malah jenuh dan berhenti di tengah jalan. 

Coba dengan komik, atau buku self development dengan porsi lebih banyak ilustrasi daripada tulisannya. 

Temukan kembali sisi “fun” dari membaca terlebih dahulu. Nggak usah pakai target harus sekian buku dalam sebulan, atau sekian bab dalam satu hari. 

2. Pilih Buku dengan Topik yang Sedang Diminati

Sekarang lagi suka ngulik informasi apa? Tentang game? Parenting? Kuliner? 

Alih-alih cari info di media sosial, coba cari buku dengan topik yang sedang diminati. 

Jadi kita bakal lebih “betah” membaca karena memang sedang butuh informasi tersebut. 

3. Luangkan Waktu Untuk Membaca, Jangan Sekedar Membaca Diwaktu Luang. 

Masukkan kegiatan membaca sekitar 10-15 menit saja perhari ke dalam daftar kegiatan harian kita. 

Jika perlu, pasang alarm reminder untuk mengingatkan jadwal membaca. 

Kalau nggak gitu, selalu nggak ada waktu. Nunggu waktu luang, seringkali terpakai untuk hal lain. Jadi harus benar-benar meluangkan waktu. 

4. Pergi ke Toko Buku atau Perpustakaan

Memang era digital kayak sekarang, lebih gampang baca atau beli buku online.

Ke Toko Buku


Tapi pergi ke toko buku langsung, melihat deretan buku berjejer rapi di setiap rak, melihat orang-orang datang dengan tujuan yang sama untuk membeli buku, bisa menularkan semangat minat membaca kita. 

Selain toko buku tentunya juga bisa ke perpustakaan ya. Tapi di tempat saya cuma ada perpustakaan daerah dan waktunya bentrok dengan jam kerja. 

Kalau ada kesempatan ke kota (iya, di Kabupaten saya tinggal nggak ada toko buku 😭), saya usahain ke toko buku. 

Bahagia rasanya melihat buku-buku berjejer rapi dan banyaaak banget. Baru di pintu masuk saja, saya rasanya sudah bisa mencium aroma khas buku baru. 

5. Gabung ke Komunitas Buku 

Karena komunitas buku isinya adalah orang-orang yang hobi membaca buku, membahas rekomendasi buku-buku menarik, dan topik lain yang terkait dengan membaca. 

Nggak perlu terlibat aktif kalau nggak ada waktu. Saya sendiri lebih sering menyimak saja. Itupun komunitas buku online seperti base di X atau topik di Threads. 

Tapi kalau teman-teman punya waktu, mungkin bisa gabung ke komunitas buku yang ada di sekitar tempat tinggal kalian. 

Kalau bisa bergabung langsung, biasanya akan ada acara kumpul-kumpul sesama pencinta buku untuk ngobrolin topik literasi. Bahkan ada yang bikin event seru juga 😍. 


***

Nah, itu dia 5 cara mengembalikan minat baca ala saya. Sepanjang 2024 lalu, Alhamdulillah bisa baca buku sekitar 14 buku. Jadi kalau dirata-rata sekitar 1-2 buku saja perbulan. 

It’s okay, small progress is still a progress. 

Tahun ini pun saya juga nggak mau target jumlah buku yang harus dibaca. Tapi target konsisten membaca lebih sering.

Karena harus diakui sekalipun segala informasi mudah diakses di internet, tapi distraksinya juga tinggi. 

Seringkali informasi di internet hanya sepotong, nggak menyeluruh, sehingga malah missed persepsi. 

Sedangkan buku, kita bisa baca satu topik menyeluruh, yang biasanya disertai riset oleh penulisnya. 

Bahkan kalaupun baca Novel, saya tetap dapat pengetahuan, misalnya tentang profesi dari back story karakter tokoh.

Semoga tips di atas bermanfaat ya. Yuk kita kembalikan minat baca yang sempat hilang. 📚

Little Things Called Love

Little Things Called Love

Little Things Called Love


Bukan, ini bukan postingan tentang review film komedi romantis dari Thailand yang judulnya mirip judul postingan ini.

Saya cuma mau mengabadikan momen manis tentang anak saya, laki-laki, kelas 2 SD.

Review Softlense Minus Soda Pop

Review Softlense Minus Soda Pop

Rekomendasi Softlens minus


Sobat rabun jauh angkat tangannyaaaaa ☝️🙋🏻‍♀️🙋🏻.

Alasan Pakai Softlens

Walaupun ada alat bantu bernama kacamata, tapi kadang ada masanya kita bosan pakai kacamata dan kurang masuk aja gitu sama  outfit yang lagi dipakai #cielah. 

Makanya saya termasuk sobat softlens sudah cukup lama. Dalam sebulan pasti ada selang-seling pakai kacamata dan softlens secara bergantian. 

Paling sering sih beli softlens secara online ya, karena pilihannya ada banyak banget. Maklum, sobat Kabupaten, yang optiknya aja cuma ada satu disini. 

Rekomendasi Toko Online Softlens Minus

Nah, saya sering beli softlens di Shopee, tepatnya di Shopee mall “Spex Symbol” karena mereka juga banyak banget jenis softlens plano dan minus dengan berbagai ukuran. Harganya juga terjangkau, dan softlens yang dijual udah ada nomor AKL dari Kemenkes. 

Toko Softlens Online


FYI aja nih, nomor AKL Kemenkes adalah izin edar untuk alat kesehatan atau perangkat medis yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Jadi kalau beli softlens jangan yang abal-abal ya, demi kesehatan mata kita juga. 

Review Sotflens minus Soda Pop by Exoticon

Softlens minus soda pop


Salah satu softlens yang saya pakai dari Spex Symbol adalah Softlens Soda Pop by Exoticon dengan varian warna Cola Float. 

Warnanya antara yellow dan brown. Nggak terlalu gonjreng, tapi tetap bikin mata kelihatan “on”.

Spesikasi Softlens Soda Pop


Power Range : Plano s/d - 3.00 (step 0.25) 

Bahan : 58% Polyhema 

Water content : 42% 

Base curve : 8.6 mm 

Diameter : 14.2 mm 

Masa pakai : 6 bulan 

Kemenkes RI AKL : 21204320626 

Made in : Korea 

Harga : 29k/box (isi satu pasang)

Beli di : Spex Symbol Official


Review Pemakaian

Softlens minus soda pop


Seperti biasa kalau punya softlens baru saya akan rendam dulu semalaman (8-12 jam) dalam wadah dan cairan softlens. Besoknya baru dipakai, menggunakan alat bantu pasang softlens yang capit itu lho. 


Nah karena diameter softlens ini nggak terlalu besar, jadi nggak seperti mengganjal di mata. Awal pemakaian pun nyaman-nyaman aja. 


Saya pakai sekitar 5-6 jam,  rasanya masih nyaman tanpa tambahan tetes mata. Tentunya penglihatan lebih jelas juga karena saya belinya yang minus ya. 


Meski klaimnya bisa untuk 6 bulan pemakaian, biasanya saya hanya pakai untuk jangka waktu satu bulan saja. Selain biar lebih higienis, saya juga gampang bosenan, pengen coba warna dan varian lain. 


***


Kalau untuk urusan softlens minus, saya udah nyaman banget deh beli di toko Spex Symbol karena pengirimannya sat set banget, sering dikasih gift Free softlens juga lho. 


Kalau teman-teman gimana, ada juga nggak  yang suka pakai softlens? Biasanya pakai merk apa? Cerita di kolom komentar ya.