Review Hanasui Mattedorable Lipstick, Ramping dan Pigmented
Hai, Cantik 🥰.
Siapa nih yang suka gonta-ganti lipstick? Saya termasuk yang suka nyobain lip product, karena termasuk produk makeup yang paling aman kalau kita gonta-ganti.
Hai, Cantik 🥰.
Siapa nih yang suka gonta-ganti lipstick? Saya termasuk yang suka nyobain lip product, karena termasuk produk makeup yang paling aman kalau kita gonta-ganti.
Harus diakui teknologi sekarang semakin canggih, terutama dalam menunjang hobi dan profesi kita sebagai blogger.
Dulu kalau mau cari inspirasi nulis blog, ya kalau nggak dari pengalaman sendiri, bisa juga dari hasil membaca puluhan artikel para blogger lainnya.
Siapa yang dulu kalau isi biodata bagian hobi, nulisnya hobi baca buku? Terus makin kesini malah makin jarang baca buku.
Itu emang saya, kok. Hehe 😁.
Harus diakui gempuran konten-konten menarik di internet membuat minat baca saya berkurang.
Beda banget waktu zaman sekolah, baca buku seolah hiburan utama bagi saya. Kalau baca buku pelajaran itu sebatas kewajiban, tapi baca buku-buku fiksi jadi semacam kebutuhan.
Saya suka novel romansa, petualangan, dan juga komik. Buku-buku self development juga suka apalagi tentang kepribadian dan pengaturan keuangan.
Tapi makin lama minat baca makin berkurang, karena segala informasi dan hiburan bisa didapat dari ponsel genggam saja.
Apalagi dengan kesibukan sebagai ibu pekerja. Bacain buku anak, sudah saya anggap membaca. Padahal beda, karena topik buku anak tentu nggak sesuai dengan usia saya.
Makanya sejak tahun lalu saya berusaha mengembalikan minat baca itu. Mulai dari yang ringan kayak komik, kumpulan cerpen, atau novel tapi yang halamannya nggak terlalu banyak.
Novelnya juga masih sejenis metro pop atau young-adult literatur. Misalnya novel Home Sweet Loan, Progressnya Berapa Persen, Timun Jelita, dll.
Saya mulai baca-baca lagi di aplikasi iPusnas. Karena gampang diakses dan gratis 👍.
Tapi sebagian juga saya beli buku fisiknya karena ternyata lebih enak pegang yang dalam bentuk buku, ada aroma khas kertas dan bunyi gesekan saat kita membalikkan kertas ke halaman berikutnya.
Nah, saya mau bagi pengalaman bagaimana cara saya berusaha mengembalikan minat baca di tengah gempuran konten pendek yang dengan mudah kita temui di media sosial.
1. Mulai Dari Bacaan Ringan dan Menghibur
Kalau sudah lama nggak baca buku, jangan langsung baca sastra yang berat atau buku pengetahuan yang tebal. Karena nanti malah jenuh dan berhenti di tengah jalan.
Coba dengan komik, atau buku self development dengan porsi lebih banyak ilustrasi daripada tulisannya.
Temukan kembali sisi “fun” dari membaca terlebih dahulu. Nggak usah pakai target harus sekian buku dalam sebulan, atau sekian bab dalam satu hari.
2. Pilih Buku dengan Topik yang Sedang Diminati
Sekarang lagi suka ngulik informasi apa? Tentang game? Parenting? Kuliner?
Alih-alih cari info di media sosial, coba cari buku dengan topik yang sedang diminati.
Jadi kita bakal lebih “betah” membaca karena memang sedang butuh informasi tersebut.
3. Luangkan Waktu Untuk Membaca, Jangan Sekedar Membaca Diwaktu Luang.
Masukkan kegiatan membaca sekitar 10-15 menit saja perhari ke dalam daftar kegiatan harian kita.
Jika perlu, pasang alarm reminder untuk mengingatkan jadwal membaca.
Kalau nggak gitu, selalu nggak ada waktu. Nunggu waktu luang, seringkali terpakai untuk hal lain. Jadi harus benar-benar meluangkan waktu.
4. Pergi ke Toko Buku atau Perpustakaan
Memang era digital kayak sekarang, lebih gampang baca atau beli buku online.
Tapi pergi ke toko buku langsung, melihat deretan buku berjejer rapi di setiap rak, melihat orang-orang datang dengan tujuan yang sama untuk membeli buku, bisa menularkan semangat minat membaca kita.
Selain toko buku tentunya juga bisa ke perpustakaan ya. Tapi di tempat saya cuma ada perpustakaan daerah dan waktunya bentrok dengan jam kerja.
Kalau ada kesempatan ke kota (iya, di Kabupaten saya tinggal nggak ada toko buku 😭), saya usahain ke toko buku.
Bahagia rasanya melihat buku-buku berjejer rapi dan banyaaak banget. Baru di pintu masuk saja, saya rasanya sudah bisa mencium aroma khas buku baru.
5. Gabung ke Komunitas Buku
Karena komunitas buku isinya adalah orang-orang yang hobi membaca buku, membahas rekomendasi buku-buku menarik, dan topik lain yang terkait dengan membaca.
Nggak perlu terlibat aktif kalau nggak ada waktu. Saya sendiri lebih sering menyimak saja. Itupun komunitas buku online seperti base di X atau topik di Threads.
Tapi kalau teman-teman punya waktu, mungkin bisa gabung ke komunitas buku yang ada di sekitar tempat tinggal kalian.
Kalau bisa bergabung langsung, biasanya akan ada acara kumpul-kumpul sesama pencinta buku untuk ngobrolin topik literasi. Bahkan ada yang bikin event seru juga 😍.
***
Nah, itu dia 5 cara mengembalikan minat baca ala saya. Sepanjang 2024 lalu, Alhamdulillah bisa baca buku sekitar 14 buku. Jadi kalau dirata-rata sekitar 1-2 buku saja perbulan.
It’s okay, small progress is still a progress.
Tahun ini pun saya juga nggak mau target jumlah buku yang harus dibaca. Tapi target konsisten membaca lebih sering.
Karena harus diakui sekalipun segala informasi mudah diakses di internet, tapi distraksinya juga tinggi.
Seringkali informasi di internet hanya sepotong, nggak menyeluruh, sehingga malah missed persepsi.
Sedangkan buku, kita bisa baca satu topik menyeluruh, yang biasanya disertai riset oleh penulisnya.
Bahkan kalaupun baca Novel, saya tetap dapat pengetahuan, misalnya tentang profesi dari back story karakter tokoh.
Semoga tips di atas bermanfaat ya. Yuk kita kembalikan minat baca yang sempat hilang. 📚
Siapa yang setiap tahun saat bulan Ramadan menyiapkan hampers untuk orang-orang spesial?
Saya juga tim yang merasa perlu memberikan bingkisan kepada orang-orang terdekat. Biasanya sih orangtua, kakak, tetangga terdekat, dan beberapa atasan di kantor.
Sobat rabun jauh angkat tangannyaaaaa ☝️🙋🏻♀️🙋🏻.
Walaupun ada alat bantu bernama kacamata, tapi kadang ada masanya kita bosan pakai kacamata dan kurang masuk aja gitu sama outfit yang lagi dipakai #cielah.
Makanya saya termasuk sobat softlens sudah cukup lama. Dalam sebulan pasti ada selang-seling pakai kacamata dan softlens secara bergantian.
Paling sering sih beli softlens secara online ya, karena pilihannya ada banyak banget. Maklum, sobat Kabupaten, yang optiknya aja cuma ada satu disini.
Nah, saya sering beli softlens di Shopee, tepatnya di Shopee mall “Spex Symbol” karena mereka juga banyak banget jenis softlens plano dan minus dengan berbagai ukuran. Harganya juga terjangkau, dan softlens yang dijual udah ada nomor AKL dari Kemenkes.
FYI aja nih, nomor AKL Kemenkes adalah izin edar untuk alat kesehatan atau perangkat medis yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Jadi kalau beli softlens jangan yang abal-abal ya, demi kesehatan mata kita juga.
Salah satu softlens yang saya pakai dari Spex Symbol adalah Softlens Soda Pop by Exoticon dengan varian warna Cola Float.
Warnanya antara yellow dan brown. Nggak terlalu gonjreng, tapi tetap bikin mata kelihatan “on”.
Spesikasi Softlens Soda Pop
Power Range : Plano s/d - 3.00 (step 0.25)
Bahan : 58% Polyhema
Water content : 42%
Base curve : 8.6 mm
Diameter : 14.2 mm
Masa pakai : 6 bulan
Kemenkes RI AKL : 21204320626
Made in : Korea
Harga : 29k/box (isi satu pasang)
Beli di : Spex Symbol Official
Seperti biasa kalau punya softlens baru saya akan rendam dulu semalaman (8-12 jam) dalam wadah dan cairan softlens. Besoknya baru dipakai, menggunakan alat bantu pasang softlens yang capit itu lho.
Nah karena diameter softlens ini nggak terlalu besar, jadi nggak seperti mengganjal di mata. Awal pemakaian pun nyaman-nyaman aja.
Saya pakai sekitar 5-6 jam, rasanya masih nyaman tanpa tambahan tetes mata. Tentunya penglihatan lebih jelas juga karena saya belinya yang minus ya.
Meski klaimnya bisa untuk 6 bulan pemakaian, biasanya saya hanya pakai untuk jangka waktu satu bulan saja. Selain biar lebih higienis, saya juga gampang bosenan, pengen coba warna dan varian lain.
***
Kalau untuk urusan softlens minus, saya udah nyaman banget deh beli di toko Spex Symbol karena pengirimannya sat set banget, sering dikasih gift Free softlens juga lho.
Kalau teman-teman gimana, ada juga nggak yang suka pakai softlens? Biasanya pakai merk apa? Cerita di kolom komentar ya.
Saya paham sekali setiap orang yang sedang punya masalah, atau unek-unek dihatinya, butuh tempat untuk bercerita. Meluapkan banyak hal yang berkecamuk di dalam pikiran dan hatinya.
Memang bercerita dengan orang yang dipercaya nggak bisa menyelesaikan masalah 100%, tapi pasti bisa mengurangi sedikit beban yang menyesakkan dada.
Dua bulan terakhir ini saya mulai merutinkan olahraga. Awalnya gym, karena setelah saya cari tahu latihan beban itu sangat baik untuk wanita karena bisa membantu mengurangi nyeri saat menstruasi, hamil dan melahirkan, juga membantu menjaga bentuk tubuh yang ideal.
Tapi karena ke tempat gym itu butuh effort juga, saya jadi coba selingan olahraga lain yang bisa dilakukan di rumah, yaitu Yoga. Saya latihan dari YouTube Channel “Pennyogastar Official” yang memang sudah terkenal sebagai coach Yoga.
Disalah satu videonya, ada tutorial yoga untuk pemula. Saya mengikuti video itu dan ngerasa happy karena meski badan sakit kayak ketarik, tapi setelahnya ada sensasi nyaman dan segar yang saya rasakan.
Nah karena lagi suka sama olahraga yoga, pas banget di Instagram saya lihat ada event Yoga in Nature yang diprakarsai sama komunitas Glow Club Jambi yang kerjasama dengan brand Wardah, Pegadaian, dan beberapa UMKM lokal Jambi.
Lokasinya dekat dengan rumah orang tua saya. Kebetulan tanggalnya dekat dengan tanggal kunjungan ke rumah ortu, jadi saya daftar dengan biaya 100k. Walau harus menempuh perjalanan darat kurang lebih 5 jam dari tempat tinggal saya kabupaten Tebo, tapi saya tetap semangat 😍💪.
Saya sekalian mengajak sahabat saya untuk ikut event ini biar kita bisa ketemu, ngobrol tapi sambil olahraga juga. Apalagi sahabat saya ini beberapa waktu lalu sempat dirawat di rumah sakit, nah siapa tahu Yoga bisa membantu pemulihan kesehatannya.
Selain itu kita sama-sama ulang tahun diakhir bulan Juli ini, jadi anggap aja merayakan ultah kami dengan cara yang sehat dan menyenangkan.
Enaknya yoga bareng bestie kayak gini kita bisa saling gantian fotoin dan videoin (karena penting banget ya hari gini kebutuhan konten, xixixi). Plus nggak ngerasain asing dan sendiri dievent yang baru pertama kali kita ikuti.