Do'a untuk papa
Ketika aku kecil aku terjatuh dari sepeda kau menenangkanku, meniup lutut ku yang luka dan berkata "jangan menangis, luka begini akan cepat sembuh". ketika aku sakit, kau mengelus ubun-ubunku, membacakan ayat suci Alqur-an dan mencium dahiku, tanpa perlu berkata aku tau kau mengharapkanku segera pulih dan aktif bermain lagi. Kau adalah tempatku merengek uang jajan, telah diberi seribu aku minta dua ribu, aku selalu merasa kurang karena aku selalu ingin membeli apa yang dijual abang-abang mainan di dekat sekolahku. Kau tetap sabar mengajari ku mengaji padahal aku sendiri tidak begitu tertarik memperhatikan huruf-huruf Al-qur'an dan selalu saja melirik ke arah televisi.
Aku ingat, aku selalu merengek ketika menginginkan sesuatu, handphone baru misalnya. kau bilang "nanti" aku bilang "sekarang!!" kau tetap diam, aku menangis semalaman. Rupanya kau iba dengan air mata dan ingus yang meleh dari hidungku, besok nya kau membelikan handphone yang harganya dua kali lipat lebih mahal dari handphone yang kau gunakan.
Papa, begitu aku memanggilmu. Sosok yang sangat aku kasihi. Teman-temanku bilang, mereka lebih dekat kepada ibunya daripada ayahnya, dan kalau bisa ditimbang sayang mereka lebih kepada ibunya daripada ayahnya. Bagiku, rasa sayang ini tak bisa ditimbang, dan aku tidak berniat untuk menimbangnya. Rasa sayang, cinta dan hormatku sama besarnya untuk mama dan juga papa.
Papa membela ku ketika aku nakal dan dimarahi mama. Dimataku, beliau adalah sosok pekerja keras, penyabar, agamis, dan penyayang.
ya Allah, tolong berikan Papa umur panjang dan kesehatan. Biarkan aku melihat senyum kebanggannya terhadapku, biarkan ia nanti menjadi wali di pernikahanku, berikan ia kebahagiaan, hilangkan kerut lelah di wajahnya, dan kalau bisa ya Allah, berikan hidayah agar Papa berhenti merokok.
Get notifications from this blog