Sore-Sore Unyu di Pantai Panyabong, Belitung.
Berawal dari mumetnya sama rutinitas harian dan butuh sesuatu untuk merefresh raga dan jiwa ini *cailaaaah lebay beudh dah* maka tanpa banyak persiapan aku beli tiket, ngerayu sahabat untuk nemenin, izin cuti di kantor, cuuuuus dari Jambi ke Jakarta lanjut ke Belitung.
Jadilah jum’at pagi dengan bawa satu ransel doang (iya cuma satu
tapi isinya belendung banget) aku ngojek ke Bandara. Niatnya sih pengen
ngangkot aja biar hemat, tapi bangunnya kesiangaaaan. Untungnya Lion air udah
ada fasilitas self check-in via website jadi nggak terlalu deg-deg-an sih.
Dengan Bismillah, aku minta abang ojeknya ngebut. Untung Jambi macetnya masih
wajar nggak kayak kota besar, aku sampai bandara tepat waktu. Perjalanan Jambi-Jakarta
Cuma 50 menit pakai pesawat. Iya sih judulnya kali ini backpackeran tapi aku
nggak kuat kalau mesti naik bus sehari semalam. Alih-alih mau refreshing, sampe
sana malah kliyengan mabuk darat. Transit di Jakarta lanjut ke Belitung cuma empat
puluh menit. Malah sangking sebentarnya, aku baru aja ngerumpiin satu cowok ke
temen eh udah ada pengumuman pesawat mau mendarat. Padahal niatnya ngerumpiin
sepuluh cowok gitu.
Serunya sampai disana udah ada yang jemput, teman sesama polsuspas
yang kerja di Lapas Belitung. Makasih banget dah untuk bos saya yang sudah
nelponin rekan-rekannya untuk jadi guide saya selama liburan, gratisan pula.
Makasih ya pak.. (kali-kali aja beliau baca ini).
Kita langsung diajak ke Pantai Pembayong, letaknya di kecamatan
Membalong, kab.Belitung. Gimana caranya dari bandara menuju pantai ini? Nggak tahu
juga sih, karena aku cuma duduk anteng di jok belakang mobil mas Yanu (sang
guide). For your information, di Belitung ini nggak ada kendaraan umum. Jadi
kalau mau jalan-jalan disini bisa nyewa motor atau mobil. Disini juga nggak ada
SPBU, alias kalau mau isi bensin ya di warung-warung ketengan . kayaknya orang
Belitung pada kaya-kaya, karena setiap rumah setidaknya punya satu kendaraan
bermotor. Malah setiap rumah bisa punya 3-5 motor tergantung jumlah anggota
keluarganya. Ah seketika itu aku merasa rindu sama tukang ojek di komplek
rumah.
Kira-kira 40 menit dari bandara kita sampai di pantai
Pembayong, seketika itu aku langsung senyum-senyum norak. Masih jaim sih,
padahal dalam hati udah teriak “Aaaaaaak pantai!! Aaaaak bagus banget, aaaaak
pengen guling-gulingan di pasir, aaaaak pengen selfie!!”. Keluar dari mobil
langsung ganti sepatu dengan sandal, langsung lari-larian menuju tepi laut.
Subhanallah… emang Allah itu maha kuasa banget. Mata rasanya
dimanjakan dengan pemandangan warna laut degrasi biru dan tosca, awan
putih, langit yang cerah, batu-batu granit yang besar dan kokoh, matahari yang
kalem, kapal-kapal nelayan yang bertengger di tepi pantai, pasir putih yang
lembut, duh... indahnyaaaaaa!!!
Jelas aja kita langsung foto-foto, jeprat sana, jepret sini,
pose cantik-cantik kucel, loncat dari batu ke batu, sangking semangatnya, Selly, si travelmate aku sampai kepleset dan bikin celananya kotor. Sakit sih kayaknya
pantat kena batu tapi karena kita excited lihat pantai jadi dibawa ketawa-ketawa
aja. Paling sebelum tidur nanti dia baru bakal meringis ngerasain sakitnya.
Pemandangan yang indah, semilir angin yang membuat jilbab
aku melambai-lambai, lembutnya pasir pantai dan sejuknya air laut yang
menyentuh kaki membawa pergi semua letih di badan, penat di otak, kesal di
hati, semua yang negatif di dalam diri rasanya menguap ke udara dan pergi
bersama angin laut.
wajib hukumnya nulis nama di pasir pantai. yaaaa nama sendiri aja dah. |
Oh ya, karena udah lama nggak lihat pantai jadinya aku
penasaran kira-kira air laut rasanya masih asin nggak ya? Atau sekarang udah
berubah jadi rasa strawberry? Pas dicicip….. oh masih asin.
Cerita lainnya, aku senang bisa kesini sama sahabat dari
kecil. Bertahun-tahun kita sahabatan baru sekarang kesampaian liburan bareng. Meski
Cuma berdua, cewek-cewek pula kita nggak takut karena bakal ngejaga satu sama
lain. Lagian Belitung ini terkenal aman dan minim tindakan kriminal jadi pas
banget untuk kalian para traveler cewek apalagi muda nan belia seperti aku ,
xixixi.
Untung pula liburannya berdua, kalau aku sendirian pasti
bakal ngais-ngais pasir pantai atau gegulingan ke laut karena mas guidenya bawa
pacar. Ketika sampai di pantai ya mereka sekalian pacaran, hahah. Tapi makasih
banget lho mas Yanu dan Mbak Melly, baik banget kalian udah mau nemenin gadis
labil ini kesana kemari selama di Belitung.
Pantai Pembayong yang indah ini ternyata belum seberapa lho,
masih banyak pantai-pantai super indah yang ada di Belitung. Tunggu ceritanya
di postingan berikutnya ya!!!
Get notifications from this blog
Widih, ini nih pantai yang keren. Keliatan sepi dan jarang pengunjung, ini yang membuat suasana pantai jadi ekslusif. Kalau pantai suasana nya ramai mah jadi keliatan biasa aja. Datang ke pantai yg jarang pengunjung itu baru mewah :D
ReplyDeletemakasih udah mampir ya mas Citra...
Deleteiya makanya saya lebih tertarik berwisata ke tempat-tempat yang masih belum terlalu familiar. Kalau Bali atau Jogja.. haduuh pasti rame banget.
Nimaktin bener kayaknya waktu liburan hehe. Cari suasana baru ya? dari suasana kantor hehe
ReplyDeletehalo, makasih ya udah mampir. iya kerjaan dan rutinitas kalau udah bikin penat tandanya emang harus liburan ^_^
DeletePantainya masih sepi banget, berasa banget feelnya pasti.. mauuuuu, kalo kesana ajak ajakkkk :"
ReplyDeletehihi ayok liburan sama2 ^_^
DeleteCantik banget ya pantainya, Indonesia emang surganya wisata alam, khususnya pantai, semoga bisa menginjakan kaki ke sana juga :)
ReplyDeleteIndah yaa pantainyaa. Akhir tahun rencana mau ke Belitung. Mungkin aku bakal ke pantai ini :D
ReplyDeleteada batunya juga kayak di pantai tanjung tinggi ya
ReplyDelete