Memori Tentang Ayah
Kita memang
tidak bisa memilih dari rahim siapa kita dilahirkan, orangtua mana yang
membesarkan. Maka bersyukurlah aku dilahirkan menjadi anak mereka. Pun kalau
sekiranya ada kesempatan memilih orangtua, maka aku akan tetap memilih mereka
sebagai orangtua.
Nggak ada
manusia yang sempurna termasuk orangtua kita. Termasuk papa. Dengan segala
kelebihan dan kekurangannya, papa adalah orang yang paling aku banggakan. Aku
nggak perlu super hero seperti superman, batman, atau iron man. Sosok papa
sudah mewakili itu semua.
Kebanyakan
sosok ayah hanyalah menjadi tulang punggung keluarga dimana tugasnya mencari
nafkah dan memastikan kebutuhan finansial keluarganya tercukupi. Untungnya papa
memberikan aku memori tentang sosok ayah yang bukan hanya tempat untuk meminta
uang jajan.
Papa adalah
Imam dan guru ngaji untukku, pelatih sepeda, teman bermain, tempat aku
berpangku dan bermanja, tempat aku mengadu tentang sekolah dan pekerjaan
(kecuali soal cowok nggak berani, hahahhaa), montir jika kendaraanku rusak, pengambil raport di sekolah,
daaaaan segudang kenangan yang aku ingat tentang beliau.
Walaupun ada
beberapa hal yang nggak aku suka kayak sifatnya yang protektif membatasi jam
malam, dengan siapa bergaul, nggak boleh bepergian jauh, tapi semakin besar aku
paham bahwa itulah cara papa menunjukkan cintanya, cara papa menjaga anaknya.
Hanya saja aku berharap papa memberikan kepercayaan bahwa aku bisa bebas namun
terbatas.
Papa mungkin
emang nggak seganteng Robert Downey, tapi tangannya yang kokoh menggendongku ke kamar ketika terlelap di depan tv, punggungnya yang kuat
mendukungku, senyum dan tawanya ketika kami bercanda, itu sudah cukup membuatku
merasa punya ayah paling ganteng sedunia.
Papa adalah
orang yang mengajarkanku kesederhanaan namun harus berprogres menjadi lebih
baik. Kisah papa si anak dusun yang merantau ke kota agar bisa sekolah sampai
perguruan tinggi dengan biayanya sendiri, menjadi pegawai negri di jaman dulu
yang gajinya jauh dari cukup sampai sekarang kami bisa lebih dari cukup.
Mungkin nggak semua kenangan tentang papa aku
ingat, tapi aku yakin malaikat sudah mencatat setiap kebaikan yang beliau
lakukan untukku, untuk keluarga kami. Aku yakin Allah memberikan pahala untuk
setiap peluhnya ketika mencari nafkah untuk kami.
I am so
proud to have father like him. I love him but he loves me more.
Nggak banyak
yang bisa aku lakukan untuk membuatnya bangga ditakdirkan memiliki anak kayak
aku. Tapi yang bisa aku lakukan adalah selalu mendo’akannya agar kami tidak
hanya menjadi keluarga di dunia namun juga di surga-Nya.
“Selamat
ulang tahun yang ke-56 papa ,
Semoga
diberikan umur panjang agar papa tetap bisa menjaga mama,
Semoga
selalu sehat karena aku selalu membutuhkan papa,
Semoga
dimurahkan rizqi dan diberikan rahmat oleh Allah SWT.
Someday I’ll
find my prince but you will always be my King."
Love,
Your little
daughter.
-EL-
Get notifications from this blog
Walaupun tegas , keras . tapi dalamnya lembut dan bikin nyaman . Itulah sosok ayah saya :D . Dan terlebih lagi dari saya kecil beliaulah yang bikin memberikan rasa aman dari kejamnya dunia .
ReplyDeletesuperhidz.blogspot.com