Suka Duka 2017
Saya positif hamil dari Juli 2016, waktu itu saya pikir proses melahirkan akan menjadi momen paling berkesan di tahun 2017. Ternyata Allah SWT memberikan banyak kejutan sehingga banyak pula kejadian yang membekas di hati saya sepanjang 2017. Bukan cuma momen menyenangkan seperti kelahiran anak pertama kami, tapi juga momen menyedihkan dimana keuangan keluarga sempat kritis, ketipu belanja online, baby blues, dan masih banyak lagi.
Throwback, waktu saya hamil perasaan saya jadi sensitif banget. Saya nangis kalau ada orang yang upload produk-produk baby yang disiapkan untuk calon bayinya. Saya sedih karena saat itu memang keuangan kami lagi ada problem, jadi saya nggak bisa belikan produk-produk yang seperti saya lihat di Instagram. Baper banget, saya pikir saya nggak bisa menyiapkan yang terbaik untuk anak pertama saya.
Namun setiap makhluk sudah dijamin rizkinya oleh Allah SWT, buktinya setelah Mukhlas lahir kami banyak dapat kado berupa uang dan produk baby yang kami butuhkan. Alhamdulillah, jadi malu kalau ingat saya sempat mewek karena takut nggak bisa memfasilitasi kehidupan anak dengan baik. Padahal, yakin aja nggak mungkin Allah menitipkan makhlukNya kepada kami tanpa disertai "bekal".
Begitu pula dengan kembalinya saya aktif ngeblog, itu gara-gara saya baby blues. Ngurus bayi tanpa baby sitter, tanpa ART, luarrr biasa rasanya. Saya mudah capek, pelampiasannya kalau nggak ngomel ya nangis ke suami. Saya benar-benar butuh "pelarian" tapi kegiatannya yang nggak ninggalin anak.
"Ah, kenapa nggak ngeblog lagi aja?". Saya mulai ngeblog lagi dengan menceritakan pengalaman persalinan Mukhlas yang melalui operasi caesar. Saya menulis dengan mengalir begitu saja karena memang itu adalah kejadian yang benar-benar saya alami. Nggak disangka, sekarang tulisan itu bertengger jadi peringkat pertama di google search.
Baca : Cerita Persalinan (Pengalaman Operasi Caesar)
Baca : Cerita Persalinan (Pengalaman Operasi Caesar)
Semenjak itu pula saya jadi rutin lagi posting di blog, at least sebulan sekali lah. Trafik blog jadi ramai lagi apalagi tulisan saya tentang cerita petugas lapas sempat viral jadi rame banget. Saya jadi bisa pasang adsense dan beli domain + template berbayar, nggak pakai yang gratisan lagi *songong* ๐
.
Malah saya beranikan juga untuk ikut-ikut lomba blog. Niatnya pengen menantang diri sendiri untuk bisa meningkatkan kualitas tulisan. Alhamdulillah meski banyak kalah, ada beberapa lomba blog yang saya menangi. Hadiahnya mulai dari merchandise dan uang, lumayan banget untuk beli make up atau jajan tanpa harus menganggu uang bulanan.
Selain ikut lomba di blog, saya juga ikut lomba foto dan video di instagram. Nah, ada satu lomba yang berkesan banget di tahun 2017. Ceritanya saya dan suami ikut lomba videogram yang diadakan Alfamart x Cadbury Indonesia. Temanya gimana cara kita menikmati coklat tersebut. Suami saya yang punya ide, lalu kami take video, dan saya yang edit. Kami upload dengan berharap menjadi salah satu pemenang yang dapat hadiah kamera mirrorless. Soalnya saya kepengenan banget kamera mirrorless dari tahun 2016. Kalau ngandalin gaji, sayangnya selalu ada prioritas lain yang lebih membutuhkan.
Singkat cerita, video yang saya ikutkan lomba itu menang.
Tapi kami bukan jadi pemenang kamera mirrorless melainkan iphone7.
Nggak apa-apa sih, kami tetap girang toh harga iphone7 lebih mahal daripada mirroless. Karena saya kepengenan banget sama kamera mirrorless, maka iphonenya saya jual ke kakak kandung saya sendiri. Uangnya saya belikan kamera.
Namanya emak-emak kepengen hemat ya, saya browsinglah situs jual beli produk second. Ketemu orang yang jual kamera mirrorless setengah harga dari harga asli. Saya pikir ya wajar mungkin karena itu sudah dia pakai plus lagi butuh uang mendesak katanya makanya dijual setengah harga. Bahkan untuk meyakinkan saya sebagai pembeli, dia ngirimin foto ktp dan foto ktp istrinya segala. Saya percaya-percaya aja sih, cuma bego'nya saya transaksi nggak pakai rekber tapi langsung transfer ke rekening dia.
Apa yang terjadi?
Setengah jam dari transfer, kontak saya langsung diblokir.
Cih, sakit hati + kesal + kecewa + sedih campur aduuk.
Kebayang nggak kita pengen banget punya suatu barang, kita idam-idamkan bahkan masuk di dalam do'a setelah sholat *iye, segitunye emang*. Terus kita berusaha cari uangnya, pas sudah ada eh malah ditipu. Ini namanya luka tapi nggak berdarah ๐ญ.
Cukup bersedih sehari aja sih, besoknya saya sudah ikhlaskan. Gimanapun juga rejeki itu kan dari Allah SWT, kalau Dia mau mengambil lagi dengan cara apapun itu hakNya. Saya juga perlu instropeksi mungkin kurang sedekahnya. Oh ya, saya juga sudah lapor polisi tapi belum ada kelanjutan berarti.
Itu sih salah satu kejadian yang berkesan banget di 2017, cepat banget dalam beberapa hari perasaan saya naik turun. Girang karena dapat hadiah gadget mahal, eh sebentar kemudian sedih karena ketipu ๐คฃ.
Alhamdulillah Allah ganti dengan yang lebih baik, setelah ada rejeki lagi saya jadi beli kamera mirrorless. Kali ini nggak beli online, kuapooook. Langsung beli ke toko kamera dan ternyata harganya sama kok dengan yang dijual online.
Selain itu, tumbuh kembang Mukhlas juga menjadi momen yang berkesan dalam keseharian saya. Semenjak ada dia rasanya waktu berjalan cepat banget. Mungkin karena saya disibukkan dengan mengurus rumah dan juga bekerja. Senang rasanya bisa melihat perkembangan Mukhlas mulai dari cuma bisa nyusu dan tidur sampai sekarang sudah bisa manjat dan jalan merambat di tepi jendela *kadang malah lompat sendiri dari ayunannya bikin emaknya shock*
Ah banyak deh pokoknya, kalau dijembrengin semua nggak kelar-kelar ini postingan.
Intinya saya bersyukur banget atas semua suka-duka, tawa-tangis, sehat-sakit, semua kejadian yang Allah takdirkan dalam hidup saya pasti ada hikmahnya. Tinggal bagaimana saya berusaha dewasa dalam menyikapinya.
Saya punya banyak resolusi untuk tahun 2018, tapi yang paling utama bagaimana caranya saya bisa KONSISTEN dalam melakukan hal-hal untuk mewujudkan resolusi tersebut. Karena resolusi tanpa konsistensi bagaikan menanam benih tanpa disiram. Nggak tumbuh, kalaupun tumbuh nggak maksimal hasilnya.
See ya 2018, InsyaAllah.
Get notifications from this blog
Betul tuh, Teh. Luka banget, dan sakit tapi nggak berdarah. Udah kayak lagunya Bangpen aja..he
ReplyDeleteTapi ya gitu harus diiklaskan, daripada penyakit hari, ngebatin terus.
Apapun itu, aku rasa itu yang terbaik dari Allah ya, Teh..
Semgoa ditahun 2018 bisa lebih baik lagi dibanding tahun sebelumnya. Terlebih bisa konsisten ya, Teh..Dan sehat selalu. Karena dengan sehat bisa melakukan banyak hal, terutama untuk mewujudkan resolusinya..
Serem juga ya kalau kita transfer gak melalui rekber. Etapi saya juga pernah sih transfer ke rek pribadi si penjual, Alhamdulillah masih dilindungi dari tukang tipu. Dan waktu itu nominalnya juga kecil sih. Jadi masih berani transfer ke rek pribadinya๐
ReplyDeletePR buat jdi resolusi 2018 yah kak. Supaya bisa lebih baik dari tahun lalu lalu ๐๐
ReplyDeleteWah luar biasa ya tahun 2017 nya. Semoga tahun 2018 lebih baik. Selamat Tahun Baru :))
ReplyDelete