Pengalaman Menyembuhkan Jerawat Menahun
Nggak sengaja buka laptop dan
menemukan foto saya beberapa tahun lalu yang penuh dengan jerawat. Melihat foto
itu bikin saya meringis. Tapi syukurlah masa-masa itu sudah berlalu. Saya
putuskan untuk membagikan bagaimana awalnya saya bisa sampai jerawatan sepenuh
muka begitu dan Alhamdulillah sekarang sudah sembuh, walaupun masih ada bekasnya.
Saya ingat banget jerawat pertama
saya itu waktu kelas 2 SMP. Ketika muncul satu jerawat di muka saya yang
sebelumnya mulus, saya malah senang. Itu artinya sebentar lagi saya akan menstruasi.
Karena sebelumnya saya khawatir, kenapa saya belum dapat mens sedangkan
teman-teman sebaya bahkan sudah mulai menstruasi sejak kelas 6 SD.
Memang setelah jerawat itu
muncul, seminggu kemudian saya dapat menstruasi yang pertama. Senang banget,
berasa udah bukan anak-anak lagi. "Aku siap menjadi remaja yang dipenuhi dengan
cintaaa!!" *eaaaak, kebanyakan nonton sinetron*. Gara-gara sok jadi gadis ini pula,
saya mulai melirik penampilan teman-teman lain yang mukanya tuh putih kinclong
kayak ubin habis dipel.
Saya tanyain dong mereka pakai krim wajah apa. Ternyata beberapa orang jawabnya beda. Mulai dari merek yang waktu itu banyak
iklannya di TV sampai yang baru pertama kali saya dengar namanya. Karena
kebelet pengen putih juga, saya ikut cobain pakai krim wajah yang mudah
didapat di toko-toko.
Padahal waktu itu jerawat pertama
saya sudah hilang, wajah saya mulus-mulus aja tapi memang kusam ya namanya juga
anak SMP yang banyak aktivitas di luar ruangan.
Semenjak itu saya mulai suka
gonta-ganti skincare mulai dari facial wash, cream pelembab, dan bedaknya nggak
pernah ada merk yang bisa bertahan sebulan. Saya mudah kegoda sama apa yang
orang lain pakai. Itu kesalahan saya, padahal cocok di orang lain belum tentu
cocok di saya, kan. Apalagi waktu itu harusnya kulit saya yang masih remaja
nggak perlu dimacem-macemin.
Gara-gara kebiasaan buruk itu
jerawat saya mulai banyak. Saya sudah coba berbagai krim penghilang jerawat
sampai masker-masker tradisional. Tapi nihil. Jerawat itu makin subur,
berkembang biak dan bikin perternakan di wajah saya.
Saya jadi malas ngaca. Makanya
saya hanya punya foto di atas pas saya jerawatan. Orang yang mukanya penuh
jerawat mana mungkin percaya diri untuk sering-sering selfie. Kalaupun ada foto
selfie yang saya upload di medsos itu pasti sudah lulus uji beauty camera.
Segala saran orang sudah saya
coba, tapi nihil juga. Bahkan saya pernah ke klinik yang sekali konsul bisa
lima ratus ribu lebih. Dompet menipis, eh jerawat nggak hilang. Bahkan setelah
difacial jerawat saya malah makin bengkak dan memerah.
Jerawat bernanah dan pecah pas di
tempat umum? Pernah juga. Malu sudah pasti. Tapi cuma bisa pasrah.
Apalagi kalau ada teman yang
nggak berperasaan ngomentarin jerawat saya di depan umum. Ingin rasanya saya
sumpel mulutnya pakai kaos kaki genderuwo yang nggak dicuci selama tujuh
purnama. Tapi yang bisa saya lakukan cuma tersenyum tipis walau hati menangis.
Saya juga nggak nyaman saat
ngobrol dengan orang tapi tatapan matanya bukan ke mata saya. Melainkan ke
jidat, ke pipi, saya tahu pasti dalam hatinya mau komentarin jerawat saya tapi
nggak keenakan. Raut wajahnya juga kelihatan mau bilang kayak gini “kalau
ngobrol jangan dekat-dekat woi, jerawat lo nggak enak banget diliat” tapi nggak
disampaikan langsung aja.
Sudah banyak artikel cara
menyembuhkan jerawat yang saya baca dan terapkan. Mulai dari harus diet makanan
tertentu, meminimalisir stres, jangan banyak pikiran, olahraga, dll. Tapi tetap
gagal. Sampai saya berpikir apakah ini suatu kutukan dimana Jerawat ini akan hanya hilang
ketika ada pangeran yang datang mencium saya? *mulai halu*.
Meski sempat minder, stress dan
tertekan, tapi untungnya orang-orang terdekat saya malah menyemangati. Kayak
mama saya yang bilang dulu dia juga jerawatan parah waktu muda, dan setelah
menikah baru hilang. Saya tahu sih beliau cuma nyenangin hati anaknya, soalnya
saya lihat foto-foto beliau jaman dulu malah mulus banget kayak jalan tol baru.
Apalagi jaman dulu kan nggak ada camera 360.
Teman-teman dekat juga nggak
pernah komentar jahat, mereka juga selalu mengapresiasi sisi lain saya yang
menurut mereka baik dan menginspirasi. Itu sih yang bikin saya tetap berusaha
percaya diri.
Terus apa dong yang bikin jerawat
saya sembuh? Mukadimahnya panjang banget dah kayak novel.
Saya sudah di titik pasrah sama
jerawat ini, saya pikir kalau ada yang mau sama saya ya syukur. Nggak mau ya udah daku menjomblo
saja, toh bisa cari duit sendiri ini. Sudah sampai tahap pasrah segitunya. Tapi
untungnya ada yang mau juga, wkwkwk.
Setelah menikah, suami saya jadi
motivasi banget. Soalnya dia selalu memuji saya manis, cantik, atau kalau
jerawat agak berkurang dia pasti nyadar. Dia bilang kalau saya nemu produk yang
cocok, berapapun harganya beli aja. Karena gaji dia kan saya yang pegang, jadi
tinggal pintar-pintar saya ngaturnya.
Selain itu setelah bertahun-tahun lamanya, akhirnya saya
ditemukan dengan video Female Daily yang mengupas tuntas tentang skincare
termasuk cara pemakaiannya. Gilaaaa pantes aja selama ini saya pakai produk ini
itu nggak ada yang cocok ternyata belum tentu karena produknya nggak bagus tapi
karena cara pemakaian saya yang salah.
Dulu, tahapan skincare saya itu cuma cuci muka-krim
pelembab-bedak. Itu aja yang dipakai sehari-hari, kemana-kemana, menempuh hujan
badai dan terik matahari.
Ternyata salah banget.
Tahapan skincare yang benar itu ingat rumusnya CTMP (Cleanse-Tone-Moisturizer-Protect).
Kalau diterapkan seperti ini : Cairan pembersih wajah-sabun cuci muka (double cleansing)-toner-krim pelembab-sunscreen.
Kalau diterapkan seperti ini : Cairan pembersih wajah-sabun cuci muka (double cleansing)-toner-krim pelembab-sunscreen.
Setiap tahapan ada fungsinya masing-masing. Kenapa membersihkan
muka harus double? Selain untuk mengangkat bekas skincare dan makeup, juga
mengangkat kotoran dari debu yang nggak kelihatan menempel. Lagian coba deh
kita nggak keluar rumah seharian aja, malamnya pas dibersihin pakai kapas tetap
kelihatan kotor. Setelah dibersihkan pakai micellar water baru lanjut ke sabun
pencuci muka. Setelah itu pakai toner, pelembab, dan sunscreen.
Dari Female Daily juga saya tahu kalau Sunscreen itu produk
yang wajib hukumnya. Karena kita setiap hari pasti terpapar matahari. Itu yang
bikin banyak problem di wajah kita. Kalau kita pakai tahapan skincare lainnya
tapi nggak pakai sunscreen bisa dibilang sama dengan bohong.
Dodol banget ya saya dulu. Saya malah pernah lho main di
pantai tiga hari nggak pakai apa-apa di muka. Pantes aja udah gosong, muka
jerawatan parah dan memerah. Hadeeeeeeh.
Kali ini saya coba untuk istiqomah memakainya, nggak mau
tergoda apa yang orang lain pakai. Alhamdulillah hasilnya benar-benar kelihatan
kurang lebih setahun terakhir ini. Saya pas ngaca nggak nyangka banget,
akhinyaaaa jerawat bertahun-tahun hilang juga. Walaupun pas mau mens tetap
nongol, tapi setelah itu cepat hilangnya.
Terharu banget pas ketemu teman-teman yang kenal saya dari
dulu dan bilang “Muka Enny bersihan banget sekarang, pakai apa?” wah kalau
ingat bertahun-tahun sebelumnya, saya nggak nyangka bakalan dapat pertanyaan
itu.
Selain cara memakai skincare yang benar, hal lain yang
membantu saya menyembuhkan jerawat menahun ini adalah air putih. Kulit saya kan
tipenya berminyak, ternyata minyak di wajah itu juga merupakan reaksi dari
kurangnya cairan tubuh. Makanya kalau banyak minum air putih, otomatis wajah
jadi lembab dan nggak terlalu berminyak.
Semenjak jadi ibu menyusui, saya minum air putih bisa 4-5
liter sehari apalagi malamnya. Setelah sesi menyusui saya bisa minum 1-2 gelas
besar air putih. Alhamdulillah ada hikmahnya ya shay jadi busui.
Nggak banyak pikiran juga membantu lho. Walaupun seorang ibu
pekerja kayak selalu ada aja yang dipikirin, tapi beda kayak jaman single dulu
yang dipikirin tuh nggak penting (cowok-cowok, cinta yang nggak berbalas,
wkwkwk). Kalau sekarang nggak ada waktu untuk berangan-angan nggak jelas.
Oh ya, minimal seminggu sekali saya juga pakai masker. Ada yang
saya beli, ada yang saya bikin sendiri.
Next time saya batakalan sharing produk yang saya
pakai dan tips memilih produk yang cocok untuk jenis kulit berjerawat. Produk yang saya
pakai paling mahal itu 150ribu, selebihnya ada yang 20ribuan.
Buat teman-teman yang mungkin masih memiliki problem yang
sama, coba evaluasi dulu cara pakai skincarenya ya. Baru evaluasi produknya.
Terakhir memang harus rutin dan nggak gampang tergoda untuk ikut-ikutan orang
lain.
Kalau ada di sekitar kalian yang jerawatan parah, jangan
pernah dikatain apalagi ditatap dengan pandangan jijik. Kalau nggak bisa
membantu secara langsung, diam lebih baik. ^_^
Terimakasih sudah baca, kalau mau sharing pengalaman kalian
menghilangkan jerawat boleh banget lho di kolom komentar. Sekarang PR saya adalah membersihkan bekas-bekas jerawatnya. Jadi kalau ada yang tahu caranya, tolong saranin juga ya.
Sampai jumpa di postingan berikutnya.
Baca juga : Skincare Rutin Untuk Kulit Berjerawat
Get notifications from this blog
Jerawat menjadi momok yang menakutkan dikala kita masih remaja, penampilan wajah menjadi menyeramkan dikala kita melihat kaca. Namun seiring waktu dan usaha, jerawat akhirnya hilang.... bukankah begono mbak ? :)
ReplyDeleteHabis gelap terbitlah terang, habis jerawat habis pula rupiah,,,hahahah. :) tpi tak apalah semua butuh pengorbanan.
Huhu dlu sempet jerawatan kak ikutan juga sama pake produk kaya tmen.. dan ujung2nya balik ke skincare awal. Emang ada tahapan menggunakan skincare ya.. ga sembarangan semau kita.. dan alhamdulilah ya kak jerawatnya sudah pergii.. dan semoga semakin bersih terus wajahnya ya kak
ReplyDeleteWah, saya sampai saat ini juga masih memakai sabun cuci muka, pelembab, dan bedak aja.
ReplyDeleteWah alhamdulillaah ya mbak. Petunjuk Alloh lewat bacaan ya.
ReplyDeleteSaya tipe kulit seperti ibu saya, ga sering jerawatan. Tp saya juga tergolong tipe malas rawat muka. Gimana tuh coba😅😅
Btw, untuk ngilangin bekas jerawat, konon bisa pakai kulit kentang itu mbak dogosokin ke wajah.
Terus pernah coba juga utk ngilangin jerawat pakai bawang putih diiris trus ditempel di jerawat. Ntar jerawatnya loyo dan kering sendiri. Pernah coba juga pakai pasta gigi. Hasilnya juga kering sendiri.
Tapi itu di saya ya. Ga tau kalo di tipe kulit yang lain.
saya dulu juga pernah jerawatan. Iihh ... sebel banget ya mak? bikin nggak pede. Trus Alhamdulillah akhirnya ketemu ma obat yang cocok. sembuh sampai sekarang. Tapi kuncinya sebetulnya harus jaga makanan kok ya mak ... yang penting hindari makanan pemicunya.
ReplyDeleteAnak SMP itu memang golongan orang yang sering kena jerawat menahun. Karena,
ReplyDelete1) mereka nggak belajar tentang cara merawat kulit. Harusnya itu ada ya di pelajaran biologi dan pendidikan jasmani,
2) karena memang baru pertama kali kena jerawat, jadi nggak ada yang kasih tahu harus digimanain.
Tapi, saya nggak pernah dikata-katain orang ketika lagi jerawatan lho. Mungkin karena temen-temen saya jerawatan juga. Justru yang dianggap aneh itu kalo gak mau keluar rumah cuman gegara lagi jerawatan.
Jerawatan mah pede aja lagi, toh itu hanya sementara. Tapi ya mesti belajar CTRP supaya ngerti gimana caranya mencegah jerawat itu mengganggu kehidupan kita.
mantap ya perubahannya. temenku juga banyak nih yang jerawatnya gede2 tapi bisa sembuh buh buh total dan bagus jadinya. alhamdulillah aku cuma jerawatan waktu puber sekitar 6 sd - 1 sma, itupun jenis jerawatnya yang kecil2, setelahnya bersih tinggal sisa-sisanya aja yang cuma muncul pas lagi dapet aja sama agak campur biang keringet, dan syukur pas kuliah udah bersih walaupun jujur gak pake skincare2an gitu, only sariayu belerang yang udah mulai kupake sejak 6 sd/1 smp gitu. hehe jadi curhat.
ReplyDeleteJerawat kini jadi problem anakku yg mulai ABG. Aku kini punya problems flek hitam, duuh nyesel dulu tak merawat muka dg bnr huuuat
ReplyDeletekalo saya sei iring dgn waktu ilang sendiri setelah dewasa. hahahahha... cuman bekasnya aja
ReplyDeleteAku forward artikel ini ke pacarku aaah ehehe.
ReplyDeleteSoalnya dulu dia pernah mengalami masalah yang sama kak, tapi sekarang Alhamdulillah udah mendingan bangeeeet :)
Gua nggak jerawatan, tapi komedo dan kulit berminyak, masalahnya minyak di muka gua kurang banyak, seandainya banyak bisa buat goreng makanan ckck
ReplyDeletebaca ini jadi senyum-senyum sendiri, teringat kalau dari jaman awal kuliah sampai sampai saat ini masih sering jerawatan apalagi kalau mendekati hari mens. memang kudu sabar sabar kalau urusan jerawat. hihi. selfie pun jarang-jarang, benar kata mbak.
ReplyDeleteKusimpan infonya buat anakku yg abg. Mulai jerawatan.
ReplyDeleteSunscreen yang paling sering dilupakan, padahal penting banget.
ReplyDeleteini aku banget lg berjuang melawan jerawat, huhu
ReplyDeleteJerawat emang bikin nggak pede banget ya mbk, bikin stress dan putus asa. Sebel banget kalau harus ketemu orang pas lagi jerawatan.
ReplyDeleteIbu saya juga menghibur saya denga kalimat yang sama pas saya jerawatan, katanya dia dulu juga jerawatan dan hilang pas udah nikah....
Wkwk..
Bilang aja saya suruh cepet-cepet jari jodoh...
Duh, saya nggak pernah pakai sun screnn nih, karena emang nggak diajarin dari dulu, baru tahu juga pas udah gede dan males. He..he..😁
aku juga orang yang berjerawat, meskipun jerawatku tidak banyak. tapi sudah membuat aku tidak percaya diri untuk tampil di luar.
ReplyDeleteAku juga jerawatan parah banget dulu, sekarang kalo jerawatan yang nongol dikit. Tapi bekasnya yang sampe 3 tahun ini nggk hilang2, bekas jerawat hampir memenuhi wajahku ini banyak bopeng, merah2, hitam2, d tambah lagi pori2 besar banget. Bisa bayangin sedih banget aku sampe sekarang masih ngerasa insecure sering d bully temen2 cowok d kira keliatan tua, muka jelek. Alhamdulillah masih ada yang mau sama aku, menerima apa adanya selalu support aku dan gak pernah ngeluh sama noda2 yang berkeluarga d wajahku. Do'akan semoga cepat hilang dan kembali bersih lagi ya, kak. Aamiin
ReplyDeleteAku juga jerawatan parah banget dulu, sekarang kalo jerawatan yang nongol dikit. Tapi bekasnya yang sampe 3 tahun ini nggk hilang2, bekas jerawat hampir memenuhi wajahku ini banyak bopeng, merah2, hitam2, d tambah lagi pori2 besar banget. Bisa bayangin sedih banget aku sampe sekarang masih ngerasa insecure sering d bully temen2 cowok d kira keliatan tua, muka jelek. Alhamdulillah masih ada yang mau sama aku, menerima apa adanya selalu support aku dan gak pernah ngeluh sama noda2 yang berkeluarga d wajahku. Do'akan semoga cepat hilang dan kembali bersih lagi ya, kak. Aamiin
ReplyDeleteaku juga pngn terapin CTMP Tapi Mau Gmna, saya seorang plajar. buat jajan aja susah apalagi buat beli skincare😭😭
ReplyDeletePake produk apa aja kak, share dong lg ngalamin nih, sedih rasanya🥺
ReplyDelete