Melanjutkan Kembali Impian yang Tertunda Dengan Menjadi Narablog
Dari saya kecil saya sudah jatuh cinta dengan kegiatan
tulis-menulis. Mulai dari rajin menulis buku harian, bikin puisi dan cerpen,
lalu tersenyum bangga ketika tulisan itu terpajang di majalah dinding Sekolah
atau koran lokal. Bahkan setiap mengisi kolom biodata, di bagian hobi saya akan
menulis “membaca dan menulis.”
Waktu itu terlintas pikiran saya kelak akan menjadi penulis
juga. Mungkin saya akan mengambil kulah jurusan Sastra supaya mimpi itu bisa
terwujud.
Lantas jadi apa saya sekarang?
Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berkerja di Lembaga
Pemasyarakatan (Lapas).
Punya impian memang indah, tapi apa artinya impian tanpa
dukungan? Dua orang yang sangat saya hormati dan sayangi meminta saya ikut
seleksi CPNS tahun 2012 lalu. Menolak? Sulit sekali. Mengingat waktu itu saya
tidak bisa membuktikan bahwa hal-hal yang saya sukai mampu memberikan
penghasilan untuk bertahan hidup.
Tulisan masuk koran lokal? Itu tidak dibayar. Sering jadi
pembawa acara pada kegiatan kampus? Itu tidak dibayar. Menulis blog? Waktu itu
saya tidak tahu kalau menulis di blog bisa dapat uang. Mau bikin buku? Tidak
semudah itu juga, kan?
Belum lagi di lingkungan saya PNS masih dianggap profesi “dewa”.
Dalam artian, profesi yang dibanggakan karena eloknya seragam yang dikenakan,
serta adanya jaminan gaji bulanan yang dibayarkan sampai yang bersangkutan
meninggal dunia.
Orang tua saya tidak setuju dengan keinginan saya menjadi
penulis. Mereka tidak mau saya hidup dari hasil menunggu tawaran pekerjaan yang
tidak pasti. Apalagi saya seorang perempuan, mereka ingin melihat saya bisa
punya penghasilan sendiri tanpa kelak harus tergantung suami.
Saya bisa memaklumi keinginan mereka. Lagipula zaman dulu
mana ada akses edukasi pola pengasuhan seperti sekarang. Mereka mendidik anak
menggunakan cara turun temurun dari kakek nenek. Pengalaman pahit mereka yang
pernah dikucilkan keluarganya sendiri karena tidak punya penghasilan yang
cukup, menjadi alasan kuat bahwa anaknya harus menjadi PNS.
Menjalani impian orang tua memang membuat mereka bangga,
tapi membuat saya tidak sepenuhnya bahagia. Memang menyenangkan punya
penghasilan sendiri, tapi panggilan hati juga tidak bisa dibohongi.
Saya sempat sedih dan stres, bertanya-tanya kepada diri
sendiri kenapa dulu tidak berani menolak? Kenapa dulu tidak meminta sedikit
waktu untuk membuktikan bahwa saya mampu “hidup” bermodalkan rangkaian
kata-kata yang dituliskan?
Namun saya sadar bahwa tidak ada manfaat yang bisa diambil
dari sebuah penyesalan. Lebih baik saya memikirkan cara agar panggilan hati ini
terpenuhi. Maka kembali menulis blog yang sempat saya abaikan adalah pilihan
yang tepat.
Kerja di Lapas bukan sesuatu yang buruk. Bukan pula sesuatu
yang menakutkan. Hal itulah yang saya mulai ceritakan di blog ini. Siapa sangka
curhatan saya dibaca sampai puluhan ribu orang. Ternyata banyak juga yang ingin
tahu seperti apa kehidupan “sipir penjara”.
Disitu semangat saya mulai bangkit, senangnya ketika membaca
pesan yang mengucapkan terimakasih bahwa tulisan saya di blog membantu mereka
mendapatkan gambaran tentang bagaimana cara kerja di Lapas. Sehingga membuat
mereka semakin percaya diri untuk mengikuti seleksi CPNS Kemenkumham dan
berhasil lolos. Bahkan, ada portal berita yang menyalin ulang tulisan itu atas seizin saya.
Nggak sampai disitu saya juga menawarkan diri membuat blog untuk lapas tempat saya berkerja. Ternyata disambut dengan baik oleh atasan. Tentu pekerjaan itu nggak membuat gaji saya bertambah, tapi saya senang melakukannya.
Ternyata pekerjaan yang sempat saya sesali ini ada hikmahnya
jika digabungkan dengan hobi menulis saya di blog. Ah, selalu ada pelangi di
balik hujan.
***
Semangat saya kembali tumbuh, saya mulai sering menulis tentang apa saja yang saya sukai
di blog ini. Bukan hanya tentang pekerjaan saya di Lapas tapi juga tentag
komunitas yang saya geluti, tentang kisah pernikahan saya, tentang cerita perjalanan,
bahkan sampai sekarang saya sudah menjadi ibu, banyak pengalaman tentang pola
pengasuhan yang saya bagikan disini.
Bahagia rasanya sekarang saya bisa menyatukan antara
mewujudkan keinginan orang tua dan keinginan diri sendiri. Dulu saya pikir
impian saya menjadi penulis sudah mati. Ternyata ia hanya tertidur, dan kini
sudah bangun kembali.
menulis itu membahagiakan |
Kalau sekarang ditanya orang-orang “Kamu kerjanya apa?” saya menjawab “Pekerjaan saya adalah PNS dan Narablog”.
Kalau ditanya lagi "Hah? Apa tuh narablog?" Dengan senang hati saya akan menjelaskan bahwa narablog atau disebut juga blogger adalah orang yang mempunyai blog dan menuangkan buah pikirnya dalam bentuk tulisan di blog. Dengan nada bangga pula saya bisa mengatakan bahwa menjadi narablog tidak hanya bisa menyalurkan hobi tapi juga bisa membuat saya punya penghasilan tambahan.
Karena setelah dijalani dengan serius, ternyata blog ini
mampu menghasilkan pundi-pundi Rupiah bahkan Dolar. Sumbernya dari kompetisi
blog, ulasan produk, dan kerja sama penempatan konten. Kenapa tidak dari dulu, ya?
Mungkin memang sudah begini garis takdir yang Allah berikan. Lagipula, kalau
dulu saya tidak merasa mentok di pekerjaan saya sebagai PNS, mungkin saya tidak
kepikiran untuk kembali mengurus blog ini.
Meski sekarang prioritas saya adalah keluarga dan juga
pekerjaan di kantor, namun saya tetap menyisihkan waktu untuk terus memberikan
asupan pada impian saya sebagai seorang penulis. Salah satunya dengan berusaha
konsisten menulis setiap bulannya agar rezeki yang datangpun semakin sering.
Rezeki yang saya maksud bukan hanya berbentuk materi, tapi
juga jalinan pertemanan antar sesama Narablog yang melintasi jarak dan waktu. Apalagi
dengan menjelajah “rumah-rumah” mereka saya seperti membaca macam-macam cerita dari berbagai aliran. Menyenangkan dan
menambah pengetahuan.
Get notifications from this blog
Semoga resolusinya dapat segera terwujud ya bunda hehe
ReplyDeleteTerkadang benar juga bunda bahwa terkadang yang diinginkan oleh orang tua tidak seperti yang kita inginkan. Tapi, Allah punya jalannya sendiri Bunda dan keinginan kita akan terwujud
ReplyDeleteterimakasih yaa
DeleteAku jadi lebih semangat lagi, setelah membaca tulisannya. Bunda aku ingin jadi sepertimu :D
ReplyDeletemenjadi PNS malah aku disuruh ortu mbak dr dulu
ReplyDeleteapa daya kuliahku ga selesai :(
sekarang aku mlh kerja sama org nyambi ngeblog.
ngeblog pun masih belajar. hehe
Salam Kenal y mbak
Apapun itu selalu ada jalan tengah untuk membahagiakan ortu dan membahagiakan diri sendiri. Keep fighting!
DeleteApapun takdir memang harus disyukuri. Rencana Allah memang lebih indah. Semangat.
ReplyDeleteSudah lebih dulu mengenal blog, sementara saya baru tahun 2014 mulai ngeblog. DUlu rasanya senang banget ya kalo tulisan dipajang di dinding atau koran sekolah, ada rasa bangga gimana gicu..
ReplyDeleteGood luck buat lombanya ya. Lomba ini rame banget pesertanya, bikin saya mikir 4 x untuk ikutan, akhirnya mundur juga, karena gak sempat
Bener, bikin senyum-senyum lihat nama kita sebagai pengarang/penulis di mading.
DeleteIya mas, nggak nyangka rame banget. Saya ikut karena suka sama temanya aja sih :D
Goodluck mba sayang
ReplyDeleteselamat mb En mantab bisa jd PNS semoga resolusi blognya juga tercapai semangat mb
ReplyDeleteWelcomebaack!|
ReplyDeleteAku alhamdulillah tahun ini juga berkesempatan lulus cpns di universitas di Padang sbg dosen. Dan aku tetap, menjalani rutinitas ngeblog sebagai profesi sampingan. Pun pundi-pundi dari blog nya nggak selalu ngalir tiap bulan (pernah off job juga), tapi lumayan banget lah karna cuma sampingan. Tujuan utamanya mah hobi dan bersenang-senang hehehehe
Yeayy!
Semoga berhasil resosulisnya mbaaak
Aku tahun ini enggak mau nge-list ah, biar resolusinya di kepala aja.
Soalnya pas terwujud / tercapai lalu share ke orang lain, senengnya jadi lebih berlipat ganda gitu. Seolah-olah itu kejutan banget padahal kan sebenernya udah direncanain jauh-jauh hari hhihihi
Ihiiy selamat ya pak Aul, eh Pak Dosen ^^
DeleteBetul, yang penting bisa ngelakuin hobi dan tetap survive. Ditunggu kejutan-kejutannya untuk para muggle hihi.
Wah..aku termasuk yang penasaran sm pekerjaanmu mb. Hehe..memang nurut sama ortu itu pasti berkah. Walo awalnya nggak menyenangkan, tp waktu akan mengubahnya, ternyata irulah yg terbaik utk kita
ReplyDeletePas sampai di bagian ini:
ReplyDelete"... Lagipula zaman dulu mana ada akses edukasi pola pengasuhan seperti sekarang. Mereka mendidik anak menggunakan cara turun temurun dari kakek nenek."
... aku tak sadar mengangguk dan bergumam, gue banget! Hehehe
Apalagi ketika akhirnya aku merantau dari Sumut ke Kaltim peluang bekerja non PNS semakin terbuka.
Tapi aku yakin, jika saat itu aku masih dekat orang tua, pasti aku akan rontok dan jadi PNS juga, hahaha...
Bukan alergi jadi PNS sih, cuma lingkungan di tempatku dulu PNS itu identik dengan makan gabut, gaji buta.
Datang kerja telat, pulang lebih cepat, mahal senyum dan seabreg label yang "seram".
Itulah kenapa, bermimpi pun aku tak ingin jadi PNS.
... dan akhirnya impian jadi kenyataan!
Saat ini, nanti dan di masa datang aku akan tetap jadi narablog!
Insya Allah...
Risa Saraswati, penulis terkenal dengan novel Danur, juga seorang PNS kok :) ... Semoga tetap konsisten menulis ya mbak
ReplyDeleteSalam blogging.
Tulisan yang bagus, memang mbaknya berbakat menjadi narablog, sukses selalu ya :)
ReplyDeleteAkhirnya tercapai dua-duanya ya Mbak? Jadi PNS sesuai harapan orangtua dan menjadi narablog.
ReplyDeleteTahun ini saya mau mulai rajin ngeblog lagi. Setidaknya biar DA dan PA saya bisa naik. Hehe ...
Siapa yang menyangka ya mbak, impianpun bisa terlaksana. Semangat menulis, dan semangat berbagi informasi. Hihihi.. Semoga secepatnya bisa bikin buku " SIPIR + Narablog ? Siapa takut ! " 🥰🥰🥰
ReplyDeleteMasyaAllah keren targetnya bisa menang lomba SEO blog, saya mah gak punya ide begitu sama sekali. Atut hihi. Semoga tercapai ya mba, dan tetaplah duduk paling depan .. eh tetap jadi narablog
ReplyDeleteDi era digital seperti sekarang ini berkarya memang bisa di mana aja ya, Mba. Waktu awal saya memutuskan untuk jadi ibu rumah tangga rasanya agak minder, sekarang malah bangga karena masih rutin ngeblog di sela-sela waktu mengurus anak dan rumah. Semangat Mba untuk pencapaian resolusinya (:
ReplyDeleteusaha tidak mengkhianati hasil. kadang hal kecil yg kita lupakan bisa menjadi peluang yang besar untuk kedepannya :h
ReplyDeleteBangga denganmu, mbak! :D
ReplyDeleteUntung sekarang ada blog ya Bun. Jadi bunda bisa tetap menulis di samping tetap menjadi PNS 😍. Semoga resolusinya tahun ini tercapai ya Bun apalagi naikin da/pa nya ya biar job berdatangan hihihi
ReplyDeleteSaya sudah menuliskannya di blog, he he. Soal resolusi itu. salut pada Mbak enny yang berupaya keras menyisihkan waktu untuk menulis dan isi blog. Padahal kerja harian itu pastinya repot.
ReplyDeleteOh ya, jadi PNS itu baik, kok, karena alhamdulillah, keinginan orang tua bisa diwujudkan. Bukan semata demi rasa bangga melainkan untuk kebaikan anak sendiri.
Justru jadi PNS yang narablog itu bisa meningkatkan performa kerja, wawasan tetap bertambah dan diperbarui, silaturahmi selalu didapat di mana-mana, yang penting lagi tulisan kita bermanfaat.
Semoga azam Mbak enny tercapai untuk tahun ini, ya. Aamiin. Salam.
Semoga harapan ngeblog di tahun 2019 bisa segera tercapai ya, Mbak. Aku pun sedang berusaha menaikkan DA PA nih dan ternyata susah sekali. Btw, keren ya kalau bisa posting tulisan di blog sebanyak delapan kali dalam sebulan. Kadang aku sebulan malah nggak ada postingan sama sekali. Hihihi.
ReplyDeleteHarus kasih pembuktian ya Mbak ke orang tua kalau ngeblog itu juga bisa menghasilkan
ReplyDeleteBisa mewujudkan keinginan orang tua dan juga mimpi sendiri, keren banget Mbak