Surat Untuk Anakku - Tahun Kedua

on March 09, 2019

Alhamdulillah anak mama masuk umur 2 tahun. Sebagaimana keinginan mama, setiap tahunnya mama akan menulis surat untuk Mukhlas. Semoga nanti kalau kamu sudah bisa baca, dan blog ini tetap ada, Mukhlas akan tahu bagaimana perasaan mama tentang Mukhlas.

Kalau dilihat surat tahun lalu, mama menyebut diri dengan panggilan "Miny". Lalu kenapa berubah jadi "Mama?" 

Karena setelah Mukhlas mulai latihan bicara, kamu lebih lancar menyebut kata "Ma...ma" dibandingkan "Miny". Jadi, mari kita ubah panggilannya. Nggak apa-apa kok. Panggil Miny boleh, panggil mama boleh, panggil Ummi boleh, kalau lagi di luar malah boleh manggil "kakak", hehe.

Mama mau cerita tentang perkembangan Mukhlas setahun terakhir ini. 

Mama sempat galau, waktu Mukhlas ulang tahun yang pertama tapi belum lancar berjalan. Tapi mama berusaha sabar dan yakin kalau Mukhlas bisa. Dengan bantuan Mbah juga yang sering ajak Mukhlas main dan jalan, pada umur 13 bulan Mukhlas bisa jalan. Bahkan sekarang sudah bisa lari-lari, dan nyungsep ke aspal. *Makanya hati-hati ya, Nak.*

Mukhlas juga pintar sekali bicaranya. Mulai dari kata "Ma ma ma ma" "Ba ba ba ba" sampai sekarang bisa ngomong "Baba mana? kelja cali duit ya?". Semoga apapun yang terucap merupakan kata-kata yang baik ya, Nak. Jangan ditiru kalau mama lagi ngomelin Baba karena telat buang sampah. 

Kepandaian Mukhlas juga makin banyak. Bisa mengikuti beberapa perintah seperti "cium mama" "peluk mama" "kalau makan itu duduk, sayang" kecuali kalau disuruh mandi, susah banget. Tolong jangan tiru Mama kalau nggak mandi sore, Mama lagi hemat air. 

Oh ya, Mama juga pernah ngerasain galau banget mikirin Mukhlas. Ceritanya, karena Mbah (ayah dan ibunya Baba) yang biasa membantu mama mengasuh Mukhlas harus pulang kampung. Nyari pengasuh disini tuh susah. Teman mama kemudian menawarkan untuk memasukkan Mukhlas di yayasan Sekolah yang ada tempat penitipan anaknya. 

Wah mama sempat kepikiran banget tuh (sangking kepikirannya sampai makan nasi dua piring). Mama takut Mukhlas nggak betah di sekolah, takut kalau kamu nanti susah beradaptasi, takut kalau nangis terus di sekolah. 

Tapi karena waktu itu mama nggak punya pilihan lain, Mukhlas tetap masuk daycare. Seminggu pertama memang banyak drama, namun hari-hari berikutnya Mukhlas malah happy disana. Sering banget mama jemput, kamu malah nggak mau pulang. 

Semoga Mukhlas bisa tumbuh menjadi anak yang pengertian ya. Bahwa mama adalah ibu yang bekerja. Mungkin kelak Mukhlas melihat teman-teman Mukhlas yang pulang sekolah disambut mamanya di rumah dengan masakan yang sudah terhidang di atas meja. 

Sedangkan Mukhlas harus menunggu beberapa jam lagi sampai mama pulang dan menyantap makanan yang dibeli di rumah makan. Tapi kalau Mukhlas mau nyamperin mama ke Lapas, boleh juga kok. 

Mama memang bekerja, tapi prioritas mama tetap kamu. Mama nggak segan izin kerja kalau Mukhlas lagi sakit. Mama juga sengaja cuti kerja untuk ajak Mukhlas jalan-jalan. Mama beli skincare yang murah meriah supaya bisa beliin baby oil Mukhlas yang mehong. (Suami, kalau anda baca ini tolong tambah uang belanja).

Intinya mama pengen Mukhlas tahu bahwa mama sayang banget sama Mukhlas sekalipun kita nggak bisa sama-sama terus 1 x 24 jam. 

Diumur Mukhlas yang kedua ini, mama mau minta maaf kalau mama masih suka nggak sabaran dan kadang marahin kamu. Mama memang mudah esmosi kalau lagi capek dan banyak pikiran. Maafin, ya. 

Sebagai seorang ibu, mama masih banyak kekurangannya. Tapi mama akan terus belajar menjadi pribadi dan sosok ibu yang lebih baik dari sebelumnya. 

Semoga Mukhlas bahagia jadi anak Mama dan Baba. 

We Love You.

So Much.

Forever.

Get notifications from this blog

Subscribe

Related Posts