Tips Sukses Menyusui Untuk Ibu Baru
Menjadi Ibu untuk pertama kalinya pasti membuat suasana hati bercampur aduk. Bahagia itu tentu saja, namun rasa cemas dan khawatir juga mengikuti. Khawatir apakah saya yang belum berpengalaman ini bisa merawat bayi dengan baik? Apakah saya bisa sukses memberikannya ASI (Air Susu Ibu) ekslusif?
Belum lagi omongan-omongan yang datang dari keluarga, atau orang-orang yang datang menjenguk saya pasca melahirkan. "ASInya lancar nggak?" "Dedek bayinya banyak nggak nyusunya?" pertanyaan-pertanyaan tersebut harus saya jawab dengan terbata-bata karena memang pasca melahirkan ASI saya nggak kunjung keluar.
Baru pada hari ketiga ASI saya keluar perlahan dan semakin diberikan kepada anak, semakin ASI mengucur deras. Rasanya bahagia sekali, walaupun saya sempat merasakan sakit akibat payudara yang membengkak, tapi itu semua hilang ketika melihat wajah anak yang menyusu dengan tenang sampai tertidur.
Bahagia itu terus bertambah melihat tumbuh kembangnya yang sehat dari bulan ke bulan, sampai saya berhasil memberikannya ASI sampai umur 6 bulan dan dilanjutkan sampai umur 2 tahun. Memang tidak ekslusif, karena tiga hari pertama sebelum ASI saya keluar, anak saya sempat diberikan susu formula. Tapi tak mengapa, yang penting saya terus berjuang memberikannya yang terbaik.
Untuk itu saya ingin berbagi tips sukses menyusui untuk ibu baru, agar ibu-ibu baru yang cenderung khawatir karena minim pengalaman bisa meminimalir rasa cemas tersebut.
1. Menanamkan Mindset Bahwa "Saya Pasti Bisa Menyusui"
freepik/biscotto.desi |
Hal pertama yang perlu ditanamkan dalam pikiran dari awal hamil adalah sebagai seorang ibu kita pasti bisa menyusui. Tuhan Yang Maha Esa sudah menciptakan perempuan dengan organ payudara tentu bukan tanpa alasan. Sudah kodratnya kita akan menyusui anak kelak.
Jika tidak ada halangan medis apapun yang dikatakan dokter, maka sebagai ibu kita pasti bisa menyusui. Mindset ini akan sangat berpengaruh dengan rasa percaya diri seorang ibu untuk menyusui anaknya pertama kali. Apapun rintangannya, dengan menanamkan mindset tersebut, kita nggak akan kehilangan semangat untuk terus berjuang memberikan ASI kepada buah hati.
2. Minta Dukungan Dari Orang Terdekat
Freepik |
Jika ada suara-suara sumbang yang terus memojokkan ibu baru yang katanya tidak bisa menyusui anak dengan baik, abaikan saja. Berikan pemahaman kepada orang terdekat seperti suami, orang tua, dan mertua, bahwa ASI yang belum keluar beberapa hari pasca melahirkan masih terbilang wajar.
Minta mereka untuk membantu memberi penjelasan kepada siapa saja yang datang dan bertanya. Dukungan dari orang terdekat biasanya akan membantu ibu baru menjadi lebih rileks sehingga ASI bisa keluar dengan lancar.
3. Makan Makanan yang Bisa Membantu Melancarkan ASI
Asifit |
Salah satunya adalah daun katuk, yang sudah terpercaya dan terkenal sejak dulu dapat membuat ASI deras dan lancar. Saya ingat banget, dulu dibikinkan mertua sayur bening daun katuk semangkok besar untuk satu kali makan. Dulunya saya nggak suka sayur katuk, tapi demi anak saya makan juga itu semangkok sayur dengan kuah-kuahnya, sampai keblinger rasanya.
Tapi kalau setiap hari harus makan bermangkok-mangkok sayur katuk saya nggak sanggup juga. Setelah saya browsing banyak suplemen pelancar ASI yang lebih praktis dan tidak mengurangi khasiatnya.
Salah satunya adalah Asifit merupakan suplemen dari bahan alam terbuat dari ekstrak daun katuk yang berfungsi untuk memperlancar dan meningkatkan produksi air susu ibu secara alami. Selain itu Asifit juga mengandung vitamin B kompleks agar ibu selalu bugar. Tahu sendiri kan jadi ibu baru itu jam tidur kebolak-balik.
Jangan lupa juga untuk mengkonsumsi daging, kacang-kacangan, buah-buahan, yang juga bagus untuk ibu menyusui. Kalau ibu-ibu ada alergi, bisa konsultasikan dulu dengan dokter ya.
4. Jangan Lupa Me Time dan Quality Time
Freepik/grmarc |
Ibu yang baru melahirkan biasanya akan banyak dikunjungi tamu siang dan malam. Belum lagi mengurus anak, pastinya melelahkan. Sampai-sampai untuk mandi saja nggak sempat. Maka dari itu coba bikin kesepakatan dengan keluarga untuk membatasi jam kunjungan tamu. Tolak dengan halus jika ada teman yang mengabari akan datang disaat jam ibu istirahat.
Me time bagi ibu baru nggak harus keluar rumah, bisa mandi 15 menit saja sudah cukup. Bisa juga dengan sekedar makan dessert dengan tenang disaat anak dimomong oleh suami. Hal-hal kecil seperti ini juga bisa membuat ibu menjadi lebih rileks dan berpengaruh pada lancarnya ASI.
Jangan lupakan juga Quality Time bersama anak dan suami. Seringkali saat anak lahir, keluarga besar heboh ingin melihat dan mengendongnya sepanjang waktu sampai-sampai ibunya sendiri hanya kebagian sedikit waktu bersama buah hati.
Padahal hanya dengan berbaring santai bertiga, mengelus-mengelus pipi anak bersama suami sudah bisa memberikan ketenangan pada sang ibu. Sekali lagi, jika ibu rileks dan hatinya senang maka produksi ASI akan lancar dengan sendirinya.
Demikian tips agar bisa sukses menyusui untuk sang ibu baru. Meski kita belum berpengalaman sebelumnya, percayalah dengan cinta dan ketulusan kita sebagai ibu, kita pasti bisa menyusui sang buah hati. Semoga bermanfaat ya.
Ada cerita suka duka selama menyusui anak? Ceritakan di kolom komentar, ya.
Get notifications from this blog
Saya minum ASIFIt nih waktu anak pertama dulu, yang namanya menyusui beneran complicated banget.Dan rata2 emang keluar ASI lancar tuh hari ketiga ya.
ReplyDeleteSayapun gitu, meskipun terus terang nyaris menyerah karena mengira anak nggak kenyang minum ASI aja, karena rasanya kok ASI saya sedikit, baru disusuin langsung kering.
Tapi untungnya si bayi dulu alergian, saya jadi nggak berani kasih sufor, dan maksa ASI aja.
Emang kudu ada support penuh, saya juga butuh minum suplemen pelanar ASI, makan makanan sehat, Alhamdulillah si bayi lulus ASIX bahkan sampai sekarang masih nyusu :D
Senang rasanya, nyaris lupa dulu nangis2 waktu nyusuin, karena puting lecet, ampuuunnn perihnya
suka dengar cerita teman yang lagi program mpasi, semoga bayi-bayi mereka sehat dan konsumsi asi yang cukup :)
ReplyDeleteWahh makasih banyak buat tipsnya ya mbak, aku save dulu, nanti kalau udah hamil aku baca ulang.
ReplyDeleteSemangat menyusui ya mbak, doakan aku segera menyusul ehehehe
Memang ada aja kendala, aku juga dulu begitu pas awal menyusui. Harus banyak bantuan moral dan support dari keluarga terdekat
ReplyDeletePas banget ini sama temenku yang galau karena abis melahirkan tapi ASInya belum keluar Mbak. Artikelnya aku bagikan ke temenku ya biar nggak galau lagi 😁
ReplyDeleteJaman saya dulu belum begitu melek informasi sehingga saya menyerah pada sufor.
ReplyDeleteSemoga ibu2 muda jaman sekarang mendapatkan lebih banyak informasi dan dukungan dari sekitar mereka.
Dan semoga anak2 ASI maupun sufor kelak menjadi manusia2 hebat yg luar biasa.
Pada anak pertama saya tidak berhasil menyusui. Waktu itu saya tinggal bersama orang tua, suami di luar kota. Dokter anak langganan yang pro sufor. RS tempat saya melahirkan tidak mendukung untuk mengASIhi. Wah, kalau ingat masa itu saya sedih, kacau, dan merasa sendiri, sering stress. Ketika hamil anak kedua, saya meyakinkan diri sendiri bahwa saya bisa memberikan ASI, meski saya ada masalah dengan bentuk puting. Saya sudah ikut suami ke kota lain. Tiap periksa kehamilan, dokter perhatian tentang ASI, hingga melahirkan di RS yang benar-benar saya diajari bagaimana menyusui dengan keadaan saya seperti ini. Alhamdulillah saya bisa menyusui. Bagi saya memilih dokter, tempat melahirkan, support keluarga hingga kondisi psikis ibu itu penting saat ingin sukses menyusui anak.
ReplyDeleteSaya ngak bisa koment disini, Pamali, hahahah.......
ReplyDelete