Cara Mengatasi Overthinking
Apakah kalian termasuk orang yang overthinking? Kalau saya iya. Iya banget malah. Sering kali sesuatu yang belum terjadi saya pikirkan secara berlebihan yang ujungnya malah membuat diri sendiri menjadi cemas. Nggak jarang saya bahkan bisa sampai menangis memikirkan sesuatu yang bahkan nggak akan kejadian karena saya nggak bisa memprediksi masa depan.
Bukan cuma itu, saya juga termasuk orang yang sangat memikirkan perkataan orang lain, baik di kehidupan nyata maupun di dunia maya. Nah, ngomongin dunia maya, blogger mbak Ida Raihan punya artikel 5 Cara Hadapi Nyinyir Netizen, silahkan dibaca ya.
Balik lagi ke topik overthinking, jujur banyak nggak enaknya jadi orang yang suka memikirkan sesuatu secara berlebihan. Saya jadi sering cemas, merasakan dada sesak, dan akhirnya menimbulkan pikiran negatif kepada orang sekitar.
Cara Mengatasi Overthinking
Tapi syukurlah sekarang overthinking saya mulai berkurang. Karena saya tahu overthinking itu nggak baik maka saya berusaha keras melawannya. Caranya saya banyak baca artikel, kemudian curhat dan minta nasehat dengan orang-orang terdekat.
Berikut saya mau bagikan juga cara saya mengatasi overthinking, semoga bisa membantu teman-teman yang mengalami hal yang sama ya.
1. Miliki Mantra Positif
Seringkali setiap saya ingin memulai hal baru, katakanlah dalam membuat suatu karya, pasti ada pikiran takut kalau nanti karya saya nggak ada yang menghargai. Lebih parah lagi saya takut kalau karya saya akan dicemooh, dicaci, dihina, dikatakan karya sampah. Pikiran tersebut akhirnya bisa menunda saya membuat atau mempublish karya tersebut.
Untuk melawannya saya berusaha selalu melafalkan mantra positif berikut ini "you'll never know until you try". Ya, bagaimana saya bisa tahu respon orang akan karya saya kalau saya nggak menunjukkannya?
Lagi pula sebelum membuat sesuatu tentu saya sudah pelajari dulu caranya, kalau ternyata hasilnya nggak memuaskan, mungkin masukan dari orang lain akan membuat karya tersebut lebih baik di kemudian harinya.
2. Tarik Nafas-Gelengkan Kepala-Ingat Allah SWT
Sering nggak ada angin, nggak ada hujan, di kamar ada saya, suami, dan anak yang lagi asik main entah kenapa pikiran buruk tiba-tiba datang. Kalau suami saya meninggal gimana ya? Apa bisa saya jadi single mom? Siapa yang bakal support saya lagi secara penuh? Care sama saya? Terus saya bisa nangis. Aneh banget, kan? Padahal suami ada di depan mata.
Bisa juga saya berpikir suami akan berbuat jahat dan kasar, padahal aslinya suami saya ngebentak aja hampir nggak pernah. Mungkin pikiran buruk itu datang karena saya habis membaca/menonton/mendengar cerita tentang suami yang jahat.
Kalau sudah begitu biasanya saya tarik nafas, gelengkan kepala, dan segera istigfar. Kenapa saya harus membuat skenario sendiri sedangkan Allah sudah menentukan jalan hidup saya? Lebih baik saya menikmati dan mensyukuri sekarang yang ada di depan mata.
3. Jangan Takut Untuk Mencurahkan Isi Hati dan Kepala Kepada Orang yang Dipercaya
Dulu saya termasuk orang yang malas curhat. Walau pun mungkin banyak yang kira saya orangnya bawel karena suka ngobrol, tapi sesungguhnya saya susah untuk mengungkapkan hal yang membuat saya cemas dan gelisah.
Bukan berarti saya nggak percaya sama keluarga atau sahabat saya, yang saya takutkan saya itu merepotkan mereka. Saya juga takut dianggap lemah, karena selama ini saya dianggap ceria, banyak nikmat Allah yang dikasih ke saya, saya takut kalau curhat atau ngeluh dibilang nggak bersyukur atau lembek.
Akhirnya makin ke sini saya sadar, bahwa mengeluh itu manusiawi kok. Namanya manusia biasa pasti nggak ada yang hidupnya mulus terus kayak pipinya Park Seo Joon. Mengeluh tandanya kita sadar ada yang salah, dan kita ingin tahu caranya agar bisa memperbaiki sesuatu yang salah tersebut.
Lagi pula normal banget kok untuk mengakui bahwa kita sedang nggak baik-baik saja. It's okay not to be okay. Nia Ramadhani yang kelihatan hidupnya perfect aja pasti pernah ngerasa sedih dan di titik terendah.
Dengan memberanikan diri curhat, kita juga bisa lihat seberapa peduli sih orang-orang di sekitar kita. Siapa tahu yang selama ini kita kira cuek ternyata sebenarnya peduli. Tapi dia nggak berani memulai bertanya sebelum kita yang duluan cerita.
Setiap pikiran cemas berlebih itu datang, saya segera mencari orang yang bisa dipercaya untuk curhat. Setelahnya bisa bikin saya jauh lebih lega dan bisa berpikir positif.
4. Temukan Kegiatan yang Bisa Menjadi Self-Healing
Overthinking itu biasanya banyak dialog yang terjadi di dalam kepala. Daripada ia hanya mengendap di dalam pikiran, lebih baik cari penyaluran yang juga bisa menjadi self-healing. Kalau cara saya adalah dengan menulis. Biasanya tulisan pertama akan acak-acakan, kata-katanya entah apa yang penting mampu mengurai isi kepala yang kusut
Setelah selesai saya baca lagi tulisan itu, seolah seperti berdialog dengan diri sendiri, tentang apa yang sebenarnya saya takutkan. Kemudian saya perbaiki tulisan tersebut, seolah membantu diri sendiri bahwa kecemasan itu bisa diatur, bisa dikendalikan.
Nah, carilah kegiatan yang sesuai dengan apa yang kamu suka. Nggak cuma dengan menulis saja. Bisa melukis, bercocok tanam, bermain musik, menari, apa saja yang penting semakin sering kamu melakukannya perasaan kamu akan lebih baik.
***
Semoga cara di atas mampu mengatasi overthinking kalian ya. Kalau ada tambahan tips lainnya silahkan tulis di kolom komentar.
Get notifications from this blog
Syukurnya aku ini orangnya males mikirin hal yang bukan jobdesk ku kak Enny hihi . Termasuk apa yang dipikirkan orang lain tentangku. Ini mungkin kaitannya karena sejak kecil orangtua suka mensugesti, kalo perkataan orang lain anggaplah seperti gagak yang nyinyirin tunggak .
ReplyDeleteIya mba bagus deh kalau begitu. Saya juga bingung sejak kapan overthinking ini datang. Tapi syukurlah makin kesini bisa dihandle.
DeleteKok sama ya Mbak. Saya juga orangnya suka overthinking begitu. Mbak sudah berhasil mengatasi? Maksud saya, bisa bener-bener hilang setelah mealukan cara di atas? Saya ingin bisa mengenyahkan dialog yang selalu mengerikan dari benak saya. Jujur capek banget rasanya.
ReplyDeleteHai mbak, kalau benar-benar hilang saya rasa belum. Tapi sekarang saya sudah mulai bisa mengendalikannya nggak sampai kayak dulu yang bisa nangis dan sesak sendiri. Biasanya kalau overthinking mucul saya segera geleng kepala, dan istigfar banyak-banyak.
DeleteSuka sama pernyataan, Mengeluh Itu Manusiawi. Bener banget kak. Kita tetep butuh bantuan orang lain untuk sekadar curhat atau berbincang dari hati biar lega
ReplyDeleteIya, itulah kenapa manusia disebut makhluk sosial ya. Se-introvertnya seseorang pasti masih butuh orang lain juga
DeleteWaduh sy banget nih mungkin karena sy sdh khatam di kecewakan orang jadi cenderung over thinking duluan..tapi ada bagusnya jg ..seandainya yg sy pikirkan benar maka sy ga kaget lagi hehehe..tapi setuju sih sama tips untuk mengalihkan si over thinking dari dalam pikiran ..makasih ya tulisannya..
ReplyDeleteKalau sering dikecewakan jadinya trust issue alias nggak mudah percaya sama orang lain, dan saya pun begitu hahaha.
Deleteaku juga sering memikirkan sesuatu sampai ke depannya gitu mbak. Gimana kalau nanti bla bla bla.. duhh padahal bikin capek.
ReplyDeleteIya entah kenapa suka banget bikin skenario sendiri padahal Allah sudah bikin skenario buat kita umatNya
DeleteMungkin overthingking ini memang penyakit wanita ya kak. Wanita terlahir sensitif banget soalnya hatinya lembut bak tahu sutra (ngomong apaaan sih ini wkwk)
ReplyDeleteKalau saya menghindari overthingking dengan berbicara dengan diri sendiri. Intinya belajar cuex. Semua toh bukan tanggung jawab kita sendiri. Yang terjadi ya terjadilah. Kalau lelah ya berhenti. Kadang padahal lelahnya karena mikir bukan karena ngerjain apa-apa.
Dan jujur terlalu over thingking membuat kita kurang sehat ya
Kirain selembut kapas, hhihihi. Kalau saya berusaha selalu ingat untuk nggak perlu mikirin yang nggak bisa kita kontrol di dunia ini
DeleteHmm overthinking ya, bikin kepala jd full deh hehe... Tp bagus jg tuh quote nya its okay to be not okay. Ya kita kan gak hrs selalu sempurna di mata manusia lain, jd biarin aja
ReplyDeleteTul mbak, tapi begitulah kadang ragu melangkah hanya karena komentar orang.
Deletebener nih enggak bagus juga ya overthinking. jadi harus pintar-pintar jaga pikiran agar enggak mudah oeverthinking. bagus tipsnya, bener banget kita harus punya seseorang ya untuk berbagi cerita biar gak dipikirin sendiri.
ReplyDeleteDulu aku juga tipe overthinking, kak. Tapi makin ke sini jadi makin tahu mana yang harus dipikirin, maba yang enggak. Jadi hidup lebih nyaman
ReplyDeleteKalau kata ustadz, jangan terlalu khawatir dengan masa depan, berbaik sangkalah pada Allah dan lakukan yang terbaik. Saya pun kadang overthinking, Mbak. Jadi mesti banyak-banyak beristighfar.
ReplyDeletesalah satu kegiatan yang bisa jadi self healing bagiku itu mewarna, emang bener banget sih jadi sibuk milih warna yang mau dipakai dan overthingking langsung pada kabur deh hihihi
ReplyDeleteWaduh dulu aku termasuk overthinking dong ya... Untung sekarang sudah tidak demikian walaupun kadang-kadang masih juga sih di kasus tertentu hihi....
ReplyDeletemungkin aku bukan tipe orang yang overthinking, karena aku orangnya sangat cuek, masabodoh dengan omongan orang. dan aku lebih suka melakukan apa yang aku suka, meskipun orang erbicara apa pasti aku abaikan.
ReplyDeleteKadangkala saya juga ngalami overthinking, Mbak. Dan itu bikin pikiran terasa penuh dan hati tidak nyaman. Apalagi kalo sudah mikirin masa depan. Kalo sudah gitu, pegangan saya tulisan di buku Laa Tahzan,"Masa depan punya jalannya sendiri." Dan Allah pasti tidak akan memberi kita cobaan yang kita tidak mampu menanggungnya.
ReplyDeleteOh ya, pernyataan filsuf Nietzche juga bisa jadi mantra positif, "Apapun yang tidak membuat kita mati akan menguatkan kita." Begitulah 😁
iya nih aku akhir akhir ini rasanya seperti mengalami overthinking, terutama untuk urusan kerjaan.
ReplyDeletekalo udah gini aku coba tenang dulu, coba pikir positif, dan di otak kalo bisa jangan ngebayangin atau mikir hal tadi
bener banget ini mba, enggak baik juga ya overthinking. saya juga mulai untuk membiasakan diri agar enggak mudah overthinking hihi.
ReplyDeleteSaya sempet overthinking jg sih waktu kakak sy yg dokter kena gejala Covid-19, lha kan kami semua br aja main ke rumah dia,, gimana dong, huhuu... Untunglah bs self healing skrg udah mendingan gak cemas bangett
ReplyDeleteDalam menghadapi netizen saya cukup kebal tp kalau lg mau ngumpul kerjaan aduhh overthinking mntn ampun..aplgi yg di hadepin atsn yg terkenal moody..mlai mlm sya udh komat kamit bca doa ga berenti berenti,tgn juga gemetern,kepala lgsg nyut nyutan
ReplyDelete