Review Ali & Ratu Ratu Queens, Film Keluarga yang Menyentuh Hati
Dari awal photo teaser film ini keluar di media sosial, saya langsung tertarik untuk menontonnya. Alasannya karena film ini ditulis oleh Gina S Noer yang juga menulis dan menyutradarai fim favorit saya, Dua Garis Biru.
Selain itu tentu saja daya tariknya adalah pemeran utamanya, yaitu Iqbaal Ramadhan. Sejak booming dalam film Dilan, saya jadi menaruh hati dengan akting aktor muda ini. Saya juga menonton film dia sebelumnya, Bumi Manusia.
Begitu trailer film Ali & Ratu Ratu Queens ini keluar, saya tambah yakin ingin menonton karena garis besar ceritanya langsung menyentuh hati saya. Tentang seorang anak yang mencari ibunya.
Sinopsis Film Ali & Ratu Ratu Queens
Bercerita tentang Ali, seorang anak yang dari kecil ditinggal mamanya ke Amerika, New York. Mamanya pergi untuk mengejar impiannya menjadi penyanyi.
Sayangnya jalan menuju impian itu nggak berjalan mulus. Ayah Ali justru kehilangan figur istri dan ibu bagi anaknya. Di sisi lain, sang istri merasa sudah kepalang tanggung, jauh-jauh dari Indonesia ke Amerika, harus berhasil.
Ali kecil yang bingung melihat sosok ayahnya yang kadang lelah mengurus segala sesuatunya sendiri, dan sedih karena merindukan sosok wanita yang ia panggil mama.
Waktu berlalu, Ali tumbuh remaja dan ayahnya sudah tiada karena sakit. Ali merasa butuh mencari tahu keberadaan mamanya, satu-satunya figur orang tua yang masih dimiliki.
Meski ditentang keluarga besar pihak ayahnya, Ali tetap berangkat. Rasa rindu dari seorang anak sudah nggak terbendung lagi. Meski harus mengarungi negri orang sendirian, Ali berani.
Sesampainya di New York, tepatnya di Queens, Ali berusaha mencari jejak mamanya. Namun perjalanannya Ali justru membawanya kepada empat orang ibu-ibu asal Indonesia yang membantu Ali menemukan mamanya, bahkan lebih dari itu membantu Ali menemukan arti keluarga sesungguhnya.
Lantas, berhasilkan Ali bertemu mamanya? Apakah jika bertemu maka akan berakhir bahagia? Kalian harus tonton sampai habis ya.
Judul : Ali & Ratu Ratu Queens
Genre : Drama Komedi
Produksi : Palari Films
Sutradara : Lucky Kuswandi
Penulis : Gina S Noer
Penayangan : Netflix
Review Film Ali & Ratu Ratu Queens
Rating oleh dudukpalingdepan : 8,5/10
Cerita yang Menyentuh Baik dari Sisi Anak Maupun Ibu
Mama Ali yang pergi keluar negri untuk mengejar mimpi rasanya pasti mengundang pro kontra penonton atau jika kita tarik ke kehidupan nyata maka akan menimbulkan komentar pada orang-orang di sekitarnya.
Nggak ada yang salah dari seorang perempuan untuk mengejar impian sekalipun statusnya adalah istri dan ibu. Apalagi jika sudah mengantongi restu dari suami.
Namun di sisi lain, Ali, waktu itu masih kecil sekali untuk dipaksa "pengertian" bahwa ibunya pergi untuk mengejar cita-citanya. Ali kecil dulu berpikir mamanya akan cepat pulang, tapi ternyata malah nggak pernah pulang.
Saya bingung rasanya mau memihak kemana. Karena saya sendiri termasuk perempuan yang memiliki banyak impian, tentu saya akan berontak kalau keinginan mengejar impian itu dihalangi orang sekitar.
Namun saya juga seorang ibu yang punya anak. Nggak akan tega rasanya membiarkan anak kehilangan sosok kasih sayang ibunya.
Cerita film ini mampu memancing dan mengaduk emosi penonton untuk marah kepada mama Ali, kasian pada Ali, namun setelah ditonton sampai habis, perasaan itu mungkin justru bisa berubah menjadi mencoba memahami mama Ali.
Karena hidup nggak selamanya indah seperti yang kita bayangkan, seperti yang kita rencakan. Meski kita sudah berusaha, pada akhirnya kita harus menerima realita. Realita yang mungkin bikin kita sedih, tapi mungkin itu juga bisa membahagiakan orang yang kita sayang.
Kualitas Akting Pemain yang Memuaskan
Meski nama Iqbaal Ramadhan menjadi daya tarik di film ini, namun kalau sudah nonton pasti akan jatuh cinta dengan pemain lainnya yang juga memberikan "nyawa" dalam film Ali & Ratu Ratu Queens.
Pemain yang saya suka di film ini adalah Marissa Anita, yang berperan sebagai mamanya Ali. Gestur tubuhnya, cara ia bicara, sorotan matanya, semua bisa berbicara lebih dari sekedar dialog.
Meski diceritakan berpisah belasan tahun bersama anaknya, tapi sebagai penonton saya tetap bisa merasakan bahwa Marissa Anita adalah ibunya Ali yang juga menyimpan sebongkah rindu, dan rasa sayang yang nggak pernah pudar sebagai bagian dari darah dagingnya.
Bukan cuma Marissa Anita, nama-nama aktris film kawakan lainnya yang menjadi "Ratu-Ratu" dalam film ini yaitu Nirina Zubir (berperan sebagai party). Asri Welas (Biyah), Happy Salma (Chinta), dan Tika Panggabean (Ajeng), juga membuat film ini terasa lebih lengkap.
Kalau nggak ada "ratu-ratu" tersebut, tentu film ini akan hanya jadi film dengan cerita sedih saja. Tapi dengan adanya keempat karakter ibu-ibu yang unik tersebut justru membuat film ini lebih terasa sebagai film keluarga yang juga memberikan kehangatan di hati.
Kemudian tentu saja pemeran Ali, Iqbaal Ramadhan yang berhasil membuktikan bahwa dirinya bukan sekedar "Dilan". Sebagai aktor, dia bisa menunjukkan potensinya untuk menjadi siapa saja termasuk Ali, remaja yang merindukan ibunya.
Menurut saya meski efek Dilan masih ada sampai sekarang di tengah-tengah masyarakat, tapi Iqbaal bisa lepas dari karakter Dilan dan memerankan karakter lainnya khususnya Ali di film ini dengan baik. Malah sekarang saya lihat foto Iqbaal tu refleks nyebutnya "Ali" 😁.
Gambar yang Memanjakan Visualisasi Mata
Saya memang nggak mengerti secara teknis tentang gambar dalam film. Tapi untuk warna, sudut pengambilan gambar, perpindahan antara scene satu dengan yang lainnya dalam film Ali & Ratu Ratu Queens ini, bagus dan memanjakan mata. Apa lagi ada visualisasi animasinya.
Ending yang Nggak Sesuai Harapan, Namun Tetap Memuaskan
Saya tipe orang yang suka happy ending dalam sebuah cerita atau film. Tapi saya kan cuma nonton, bukan yang nulis skenarionya jadi meski film ini nggak berakhir bahagia versi saya, hanya saja kalau dilihat lagi ending film ini cukup memuaskan.
Memuaskan dalam artian, akhir cerita dibuat serealistis mungkin sekalipun ini film dengan genre drama.
Teman saya bilang, bagi dia endingnya gantung. Bagi saya justru itu ending yang pas. Meski terkesan nggak adil, terutama bagi penonton yang dari awal di tim #Ali, tapi sekali lagi ending dibuat serealistis mungkin sehingga meski bukan akhir yang bahagia kita tetap bisa mengakhiri film ini dengan senyuman.
Jadi saya sangat merekomendasikan film ini untuk ditonton di akhir pekan bersama keluarga. Bagi kalian yang memang orangnya melankolis jangan lupa siapkan tissue ya. Karena suami saya aja berkaca-kaca nonton film ini.
Film ini sudah tayang di Netflix dari tanggal 17 Juni 2021 lalu. Jangan lupa untuk nontonnya secara legal ya. Jangan nonton yang bajakan.
Baca : Review Film Mariposa
Selamat menonton.
Sumber gambar : Instagram @palarifilms
Get notifications from this blog
Ceritanya menyentuh hati,hemm selalu suka film yang aktornya Iqbaal. Tapi, di cerita ini luar biasa pesannya.
ReplyDeleteaku belum sempat nih nonton, lagi gak langganan netflix karena drakor lagi gak ada yang pengen di tonton, hahaha. makin penasaran abis bacanya review mba eny nih.
ReplyDeleteMenarik sepertinya film ini...sempat mau nonton kemarin... tapi cancel..ganti film action yang lebih seru... baru tau...seru juga..fixed..harus nonton inimah
ReplyDeletepengen nonton ini, udah di list
ReplyDeletecuman aku sengaja nggak nonton sekarang, ada sedih sedihnya dan bikin nangis. Bawaan isoman kayaknya mbak :D
Aku malah merasa di film ini akting Iqbal kurang terlihat, "tenggelam" sama mamanya dan ratu-ratu ;)
ReplyDelete