Pengalaman Pasang Gigi Tiruan Permanen

on February 12, 2023

Akhirnya selesai juga proses saya pasang gigi tiruan ini. Kalau bisa digambarkan pakai emoji, ini perasaan saya dengan proses pasang gigi tiruan ini : 😭😁.

Yak, persis kayak emoji itu saya nangis tapi habis itu bisa nyengir lebar. 

Alasan Pasang Gigi Tiruan

Jadi gigi taring saya itu pernah sakit banget dan udah dibawa ke dokter gigi ternyata udah nggak bisa perawatan akar gigi lagi tapi harus dicabut. 

Yaudah saya cabut aja dengan resiko kelihatan banget ompongnya. 

Nah waktu itu saya langsung mau pasang gigi tiruan tapi terkendala budget, saya pilih gigi palsu yang lepas pasang dengan harga 1,5juta Rupiah. 

Tapi ternyata nggak nyaman banget gigi tiruan lepas pasang itu, selalu ada rasa yang mengganjal (kayak perasaan dighosting seller yang sebelumnya fast respon). Pas makan juga susah buat ngunyah. 

Lebih membagongkan lagi itu gigi palsu sebiji hilang. IYA, HILANG.    

Saya sendiri lupa banget terakhir naruh itu dimana, apa pas saya makan, saya lepas terus taruh di tissue. Pas beberes mungkin kebuang 😰.

Jadi kata suami mending kalau pasang lagi yang permanen aja sekalian.

Sebenarnya nggak pasang gigi juga nyaman-nyaman aja, nggak ada rasa sakit. Tapi kurang pede sih iya, karena kalau ngomong biasa atau nyengir udah pasti kelihatan ompongnya. 

Terus dari yang saya baca-baca, gigi yang dibiarkan ompong lama kelamaan akan mempengaruhi letak gigi lainnya karena ada space kosong sehingga bikin wajah kelihatan nggak simetris. 

Makanya orang yang giginya nggak rapi atau jarang-jarang gitu, perawatan pakai behel, pas bertahun-tahun giginya rapi, bentuk wajahnya pun jadi lebih simetris. 

Budget Untuk Pasang Gigi Tiruan Permanen

Waktu saya pasang gigi yang pertama itu tahun 2019/2020 ya, hitungannya masih 1,5 juta pergigi. Sedangkan kondisi kayak saya yang ompong satu gigi itu kalau mau dipasang gigi tiruan permanen jatuhnya dikenakan biaya tiga gigi. 

Karena gigi ompong ini butuh penyangga kanan kirinya biar bisa dipasang. Makanya hitungannya jadi dikali tiga. 

Okelah ya waktu itu saya pikir 1,5 juta dikali tiga berarti 4,5 juta, tambah biaya lain-lain mungkin sekitar 5 jutaan. 

Yaudah nabung dulu kan, eh pas udah ada malah dipakai liburan lah, nabung lagi dipakek buat ngonser lah, soalnya pasang gigi bisa nanti, nonton konser kapan lagi *wkwkkw jangan ditiru*. 

Nah pas akhir 2022 saya tanya lagi ke dokter gigi, memang dokter gigi yang berbeda dari yang dulu tapi saya cocok sama dokternya karena sabar, ramah, dan kalau tindakan gigi yang lain harganya terjangkau. 

Ternyata harganya itu sekarang 2,5juta/gigi untuk kualitas yang biasa, yang ada besi di dalamnya sehingga kalau dipasang kelihatan ada bayangan hitam di giginya.

Sedangkan untuk kualitas bagus itu 3,5 juta. Dikali tiga gigi jadi 10,5 juta, diluar biaya cetak. 

Out ouf budget banget dari yang saya siapkan jadi mau nggak mau menguras tabungan. 

Proses Pasang Gigi Tiruan Permanen

Dari awal saya bilangnya gigi tiruan permanen. Kalau salah dan bukan itu bahasa medisnya, maafin ya. Ada juga yang bilang gigi palsu permanen atau dokter bilang juga ini crown gigi. 

Prosesnya pertama saya melakukan proses pembersihan karang gigi biar bersih aja sebelum proses selanjutnya itu biayanya 400ribu.  Kemudian lanjut cetak gigi itu biayanya 200ribu. Disini juga saya sekalian bayar DP 50% untuk gigi tiruannya sebesar Rp5.250.000.

Selanjutnya tindakan kedua itu proses pengikisian gigi. Jadi kan butuh penyangga di gigi kanan kirinya jadi biar bisa masuk, gigi aslinya dikecilin dulu. 

Rasanya? ALLAHU AKBAR. 

Semenjak saya melahirkan dengan cara induksi dan operasi caesar, saya merasa itu rasa sakit (medis) yang paling sakit. Jadi kalau saya berobat disuntik atau pasang infus, atau ambil darah, itu rasanya bakal biasa aja. 

Setelah sekian lama, saya ketemu rasa tandingan dari rasa sakit diinduksi mau melahirkan yaitu proses pengikisan gigi ini.

Awalnya nggak dibius, tapi saya juga nggak tahan sakitnya, meringis terus dan mata udah berkaca-kaca. 

Bayangin suntik di lengan aja sakit dikit lah ya, ini disuntik di langit-langit mulut dan gusi, hiiiik sakiiiit. 

Terus meski dibius tetap berasa ngilunya, apalagi dengar suara bor atau alat pengikis gigi itu berulang-ulang selama kurang lebih dua jam. 

Mana saya lupa bawa earphone, minimal kalau pakai earphone kan bisa sambil dengerin lagu. 

Terpaksa deh selama tindakan dengerin suara alat pengikis giginya dengan pasrah. 

Setelah itu dipasang gigi tiruan sementara karena untuk gigi tiruan sebenarnya butuh waktu bikinnya di Lab sekitar dua mingguan. 

Proses pemasangan gigi tiruan sementaranya agak sakit dikit tapi nggak sesakit  proses pengikisan gigi sebelumnya. 

Setelah selesai dipasang, ada rasa ngilu dan aneh karena terbiasa giginya ompong kan. Tapi setelah selesai rasanya agak lega, karena sebelumnya kepala saya nyut-nyutan dengar suara mesin bor.

Rasa ngilu pasang gigi tiruan sementara itu cuma sebentar dan nggak bikin saya sampai harus minum pain killer. 

Besoknya juga sudah terasa nyaman kayak gigi biasa, dipakai makan dan minum juga nggak ada masalah.

Oh ya pas yang tindakan ini, saya juga bayar sisanya sebesar Rp5.250.000

Tindakan Terakhir Pemasangan Gigi Tiruan Permanen

Setelah dua mingguan, saya dihubungi dokter kalau giginya sudah selesai dari lab. Jadi tinggal proses pemasangan akhir. 

Caranya itu gigi tiruan sementara saya dicopot dulu. Padahal selama dua mingguan dipakai ini menurut saya kuat banget. Jadi ya saya serahkan ke dokter untuk copotinnya ternyata kayak digetok-getok pakai alat dan tindakan lainnya. Ngilu? Pasti. 

Untungnya kali ini saya bawa earphone. Terus saya sengaja putar lagu Survivor-Destiny Child. Nah pas tindakan saya berasa sakit itu pas pula lirik lagunya "I'm a survivor, I'm not gon' give up". 

Yeaaaah I'm strooong

Terus dalam hati saya "yaaak bener, aku pejuang, nggak akan nyerah sama rasa sakit gini aja". Tapi disisi lain "Ya Allah, sakit banget, nggak mau lagi, cukup deh huhuhu".

Kemudian disuntik bius lagi yang sampai rasanya itu kebas di bibir dan hidung. Itupun lagi-lagi tetap ngerasa ngilunya dikit. Sampai saya genggam baju/celana saya kuat-kuat, untung nggak sampai robek. 

Tapi kali ini prosesnya nggak selama proses pengikisan gigi sebelumnya. 

Setelah dipasang juga disesuaikan lagi giginya biar nggak ada rasa mengganjal. 

Pas selesai masih ada rasa ngilu. Kata dokter kalau ngilunya berlanjut bisa minum paracetamol, tapi kalau rasa ngilunya lebih dari tiga hari bisa balik lagi ke klinik.

hadeeeh ngilu

Tapi tetap aja habis dari dokter walau ngilu dikit saya malah beli pizza, pancake durian dan es durian karena lapar juga dan perjalanan pulang ke rumah itu kurang lebih satu jam. 

Alhamdulillah dipakai makan juga nyaman walau masih ada rasa mengganjal dan sedikit ngilu.

Tapi besoknya ngilu sudah jauh berkurang, dan nggak ada lagi rasa megganjal. Hari selanjutnya juga sudah nyaman kayak gigi biasa tanpa rasa ngilu atau mengganjal. 

Kesimpulan Pasang Gigi Tiruan Permanen

Walau biayanya lumayan besar dan prosesnya sakit banget, tapi saya puas karena hasilnya bagus. Pasca pemasangan juga cepat banget pulihnya. Warna giginya juga disesuaikan dengan gigi asli. 

Tentunya ini jauh lebih nyaman daripada gigi palsu yang lepas pasang. 

Cuma kalau harus mengulang lagi proses ini kayaknya nggak dalam 1-2 tahun kedepan deh, karena memang ada gigi bagian dalam yang juga pernah dicabut dan ompong. Bukan apa-apa, uang bisa dicari tapi rasa sakitnya itu lho, nggak dulu. 

Kesimpulannya saya puas dengan hasilnya dan semoga aja nggak ada masalah sama giginya sampai bertahun-tahun kedepan. 

Total Biaya Pasang Gigi Tiruan 

Bersihin karang gigi = Rp400.000

Cetak Gigi = Rp.200.000

Biaya Gigi = Rp3.500.000/gigi x 3 = Rp10.500.000

Total = Rp11.100.000

Kalau untuk tindakan pengikisan dan pasang giginya memang nggak bayar lagi, kata dokternya udah include di biaya 10,5 juta itu.

Nama dan Alamat Klinik Gigi 

Jadi saya pasang gigi ini di klinik Dokter Gigi Assyifa Hasyimi, yang beralamat di jalan Sudirman No.KM.03, Sungai Kerjan, Kec. Ps. Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi.

Kesan dari saya dokternya ramah, sabar, dan bisa menjelaskan dengan baik kondisi gigi pasien dan gambaran tindakan yang dilakukan. Terus kliniknya itu juga bersih dan nyaman. 

Awalnya saya sering bawa anak kesini untuk periksa gigi karena dokternya ramah anak. Terus ada layar monitor di dekat kursi tindakan pasien, jadi pasien anak bisa sambil nonton kartun. 

Oke sekian sharing pengalamannya semoga bermanfaat buat teman-teman yang masih ragu ingin pasang gigi tiruan yang seperti apa. 

Punya pengalaman pasang gigi tiruan nggak? Share di kolom komentar, ya.

Get notifications from this blog

Subscribe

Related Posts