Keseruan dan Drama Liburan ke Sumatera Barat
Akhir tahun lalu saya liburan keluarga ke Padang, Sumatera Barat. Salah satu destinasi wisata yang kami kunjungi adalah Christine Hakim Idea Park (CHIP). Taman bermain yang punya beberapa wahana seru kayak playground, water park, ice skating, dan bounce land.
Nah, anak saya kepingin lagi main ice skating disana. Merengek terus dari beberapa bulan lalu, sehingga saya janjikan habis terima raport kenaikan kelas, saya akan ajak kesana.
Selain main di CHIP, saya juga ke pengen main jetski di pantai. Kayak jadi salah satu bucket list sejak lama. Jadilah saya bikin itinerary liburan yang memenuhi keinginan anak sekaligus orangtuanya.
Macet Buka Tutup Perbaikan Jalan
Sekalian kasih info sama teman-teman yang mungkin mau ke Sumatera Barat dari arah Jambi, karena ternyata ada perbaikan jalan beberapa titik dari daerah Sungai Dareh. Kayaknya ini bakal lama sampai beberapa bulan kedepan.
Jadi jalan harus buka tutup dan jadinya macet panjang. Tentunya ini bikin durasi perjalanan jadi lebih lama. Jangan lupa siapkan cemilan dan air minum dan power bank juga karena kalau sampai baterai ponsel habis bisa mati gaya selama macet.
Karena hari pertama capek banget diperjalanan, jadinya kita istirahat di hotel aja. Tepatnya di Baba Guest House Syariah. Saya rekomendasiin banget Guest house ini kalau teman-teman ke Padang karena kamarnya luas, bersih, kasurnya nyaman, pengelolanya ramah, aksesnya gampang, harganya juga terjangka cuma 300ribuan sudah include sarapan dengan view bukit yang cantik.
Seharian Main di Christine Hakim Idea Park
Seperti yang saya tulis di atas, kalau anak saya mau main ice skating lagi disini. Jadi yaudah, hari kedua kita langsung turutin apa yang dia mau.
Ternyata juga ada wahana baru namanya wondergolf, semacam taman untuk main golf tapi banyak instalasi dan dekor yang menarik jadi seru buat foto-foto.
Saya sengaja beli tiket paketan disini karena jatuhnya lebih murah. Dengan total 330ribu sudah untuk 3 orang bisa main 4 wahana sepuasnya.
Anak saya main ice skating sampai 3 kali, dipuas-puasin karena memang di Jambi nggak ada wahana ice skating seperti ini.
Nggak lupa juga main di bounce land dan berenang di waterpark. Seperti biasa saya sebagai ibu jadi tukang jaga tas kalau anak dan babanya lagi berenang.
Kena Tilang di Padang
Ini jadi salah satu momen berkesan liburan kali ini karena ada kejadian kena tilangnya. Dari hotel kami menuju Museum Adityawarman, mengandalkan GoogleMap. Baru separuh jalan, mobil kami disamperin sama anggota Polisi menggunakan motornya.
Suami saya menepikan mobil dan kami bisa langsung menebak bakalan kena tilang karena memang kami lupa pakai safety belt.
Nggak tahu deh gimana urusannya intinya suami saya yang turun, urus dan bayar denda sesuai arahan pak Polisinya. Yaudahlah ya, emang salah kami juga.
Tapi jadinya nggak mood lagi mau ngelanjutin ke museum Adityawarman, ditambah hujan turun deras banget. Akhirnya putar haluan deh mampir ke toko buku aja.
Akhirnya Main Jetski di Kawasan Mandeh
Besoknya kami menuju Painan melalui jalan darat sekitar dua jam. Patokannya pakai link yang dishare pemandu wisata yang sudah saya booking sebelumnya.
Saya pakai paket wisata pulau Mandeh sebesar 400ribu/orang, yang mana sebenarnya bisa lebih murah kalau orangnya semakin banyak. Ini sudah include kapal, tour guide, makan siang, snack, difotoin, snorkling, dan keliling pulau.
Nah titik janjiannya ada di Dermaga TPI namanya. Menuju kesini jalannya memang menanjak, berliku, dan kecil. Tapi pelan-pelan aja bisa kok. Yang pasti supirnya harus prima ya jangan dalam keadaan terlalu lelah atau ngantuk.
Lagian sepanjang jalan kita akan disuguhi pemandangan indah kaya view kota Padang dari ketinggian, air terjun, dan sungai.
Setelah ketemu gerbang selamat datang di Kabupaten Pesisir Selatan, nggak lama lagi sampai ke Kawasan Wisata Mandeh. Nah dari tempat penyebrangan ke pulaunya cuma sekitar 15 menit aja menggunakan kapal.
Happy banget rasanya bisa liburan ke Pulau lagi setelah sekian lama. Karena memang setelah punya anak saya agak parno kalau harus menggunakan kapal. Nah setelah anak agak besar, malah semangat bawa anak supaya dia bisa ngerasain experience baru.
Main Jetski dan Donut Boat di Pulau Soetan
Saya agak bingung yang benar namanya pulau setan apa pulau soetan, karena tulisannya juga agak rancu. Tapi kalau setan, kok rada serem ya namanya. Padahal pulaunya indah dan nggak ada vibes horornya. Karena lebih horor pacaran lama tapi nikahnya sama orang lain. #eh
Disini saya nggak sabaran mau main jetski karena udah kepingin sejak lama. Satu kali main (durasi sekitar 5-10 menit) biayanya 150ribu/orang.
Ternyata gampang-gampang susah sih main motor air ini, karena emang cuma modal gas-gas aja, tapi nggak berani juga kalau gas terlalu kencang takut motornya kebalik terus nyebur ke laut. Padahal sebenarnya aman kok karena kita pakai rompi pelampung dan ada petugas yang ikut di belakang kita.
Walau saya bawa motor airnya kayak siput, tapi senang bisa ngerasain experiencenya. Makin ke tengah makin takut sebenarnya, mana kepikiran ada hewan buas nggak nih di bawah sini? Wkwkw dasarrrr si overthinking.
Setelah giliran saya gantian suami dan anak. Selain suami yang bawa, ada juga gantian, si abang petugasnya yang bawa. Nah kalau petugasnya bawa, bisa ngebut dan sensasi main wahana airnya jadi lebih berasa.
Next kita main donat boat, karena ini lebih aman bawa anak dibandingkan banana boat. Satu kali main 150ribu. Ini muat 5-6 orang, jadi bisa lebih murah kalau rame-rame.
Ini nggak semenegangkan main jetski karena kita tinggal duduk aja. Tapi sensasinya tetap seru karena ditarik kencang sama speedboat di depannya. Terombang-ambing ombak dan kecipratan air laut. Saya berharap rasa senang main ini jadi core memori untuk anak.
Karena sudah siang, kami lanjut makan yang sudah disiapkan sama pemandu wisata yang kerja sama dengan penjual makanan di pulau.
Makan siang yang disuguhkan ada ayam goreng, gulai ikan, sambal merah, dan sambal campur ada jengkolnya juga. Pastinya ada nasi putih. Ditambah ada yang jualan udang dan kepiting goreng. Duh makan menu kayak gini di Pulau sambil melihat keindahan laut, nikmatnya berkali-kali lipat.
Snorkeling dan Kaki Berdarah
Setelah puas main di pulau Soetan, kami diajak snorkeling. Saya sendiri sudah lama banget nggak snorkeling. Terakhir di pantai pulau Belitung. Saya emang nggak bisa berenang, tapi kan pakai pelampung dan ada guide, jadi ya nekat aja.
Nah modal nekat aja ternyata nggak baik, guys. Suami saya main nyebur aja, tanpa tahu kalau karangnya itu cetek jadi begitu dia lompat kakinya langsung kebentur karang dan berdarah.
Tapi dia tetap snorkeling sebentar dan foto-foto underwater. Sedangkan saya, baru nyebur sebentar (untungnya nggak lompat) terus karena arusnya agak kencang dan karangnya tajam jadi buru-buru naik dan merelakan nggak ikut foto underwater.
Kata guidenya karena beberapa hari terakhir hujan terus jadi airnya lebih keruh dari biasanya, ikannya juga lebih sedikit.
Bagi yang pertama kali kesini dan nggak pengalaman snorkeling, hati-hati ya karena karangnya cetek dan tajam.
Jadi Bidadari Tanpa Selendang di Sungai Gemuruh
Setelah snorkeling diajak ngelihat hutan mangrove. Awalnya saya dalam hati ngebatin kalau cuma ngelihat mangrove, saya sudah sering karena tempat tinggal alm.kakek saya juga dekat laut jadi banyak juga tanaman mangrove.
Tapi ternyata setelah melewati hutan mangrove, kami sampai di sungai gemuruh. Sesuai namanya, gemuruh itu berasal dari gemericik air terjun yang melewati bebatuan alam.
Saya langsung berasa pengen cosplay jadi bidadari mandi, berharap selendangnya dicuri jaka tarub. Tapi yang ada saya lebih kayak ke dugong terdampar di bebatuan sungai.
Disini banyak pengunjung yang mandi, makanya mereka udah prepare bawa sabun, shampo, dan baju ganti. Tapi saya nggak biasa mandi di sungai dan ribet juga kan sama hijab, jadi cuma main-main air aja dan bilasnya tetap di kamar mandi.
Setelah dari sungai gemuruh kami diantar balik ke dermaga penyebrangan tadi. Selesai sudah liburan ke kawasan Mandeh hari ini.
Karena keterbatasan waktu, nggak keburu ke puncak mandeh, semoga lain kali lagi deh.
Rasanya senang dan syukurnya kayak nggak cukup tergambar dalam kata-kata. Pokoknya happy banget dan Alhamdulillah, dikasih nikmat kesehatan dan rezeki sehingga bisa ke tempat indah seperti ini.
Drama Video Jetski Gagal jadi Ngulang Liburan ke Pulau
Awalnya saya bikin itinerary cukup satu kali main ke pulau, karena setelah menginap semalam di Painan, besoknya mau balik ke kota Padang lagi.
Cuma ada sedikit drama, yang emang sumbernya dari saya, wkwkwkw. Jadi saya badmood parah karena ternyata waktu main jetski, suami saya videoinnya miring, nggak dizoom juga, jadi sayanya kayak kelihatan titik kecil di tengah laut.
Saya ngambek dan nangis (yang mana ternyata siangnya saya dapet mens, pantesan drama banget). Suami saya minta maaf dan ngajakin ke Mandeh lagi. Saya nggak mau karena nggak sesuai plan.
Jadi yaudahlah ya, kami jadi ngide ke pantai Carocok aja karena cuma sekitar 3km dari hotel. Disana juga ada banyak mainan anak kayak sepeda dan motor listrik.
Nah pas lagi main sepeda listrik, eh di lautnya lewat orang main jetski. Ditanya sama suami saya ke pedagang, dikasih tahu kalau bisa main jetski di pulau dengan nyebrang sebentar, tiket nyebrangnya juga cuma 21ribu/orang sudah termasuk pergi pulang.
Lah, langsung deh berubah rencana yang harusnya habis dzuhur balik ke Padang, jadi ke pulau Cingkuak. Sebelumnya kita sholat dulu di masjid terapung Samudra Ilahi.
Main jet ski di Pulau Cingkuak
Walaupun siang itu panas banget ditambah perut kram karena menstruasi, nggak menyurutkan semangat saya karena saya mau main jet ski lagi. Kali ini harus dapat video yang bagus.
Ternyata wahana air disini lebih murah dibandingkan di pulau Soetan. Di Pulau Cingkuak ini sekali main jetski cuma Rp100.000/orang. Kalau mau divideoin pakai kamera GoPro itu nambah Rp30.000/video.
Jadilah ditengah hari bolong, saya main jet ski lagi ditemenin sama abang petugasnya. Kocaknya lagi saya diminta nemenin buat ambil bensin motor airnya. Nah itu saya ditinggal sendirian di tepi pantai sambil disuruh pegangin jetskinya supaya nggak hanyut. Sebenarnya nggak masalah sih, cuma takut ada hiu.
Nah untungnya nggak terlalu lama abangnya datang lagi, isi minyak terus lanjut lagi main jetskinya. Karena ini kedua kalinya, saya jadi lebih berani buat gas lebih kencang daripada hari sebelumnya. Happy banget bisa mengarungi lautan dengan nyetir motor air.
Sementara itu suami saya berusaha memvideokan dengan baik dan benar di tepi pantai. Apakah saya puas dengan hasilnya? Sebenarnya saya nggak puas sih tapi saya malas ngulang lagi main jetskinya karena perut masih kram. Tapi tenang aja, kali ini saya nggak ngambek kok😜.
Setelah duduk-duduk sebentar di pulau sambil minum air kelapa, kami lanjut lagi nyebrang dan pulang ke kota Padang.
Ini juga jadi pengalaman buat kami kalau mau main ke sini lagi, kayaknya lebih enak nyebrang dari kawasan Pantai Carocok karena di kawasan ini ada masjid terapung, ada sewa motor listrik, banyak yang jual jajanan dan oleh-oleh. Terus nyebrang pulaunya juga lebih murah. Lagian kita juga bisa nego kok sama orang kapalnya untuk minta diantar sampai ke kawasan Mandeh.
Yang sudah ya sudah, nggak nyesal juga kok booking paket wisata kan namanya juga pengalaman pertama.
Makan-Makan Enak di Kota Padang
Selama liburan ini tentunya saya nggak diet (padahal sebelum berangkat mulai diet defisit kalori) karena kan makanan di Sumbar enak-enak banget.
Tentunya saya nggak lupa absen makan di Lamun Ombak, Rumah Makan di Padang yang enak banget.
Saya juga order Fore Coffe hampir tiap hari karena di Jambi nggak ada. Terus makan ayam/bebek goreng, nasi kebuli, ikan bakar, di tempat makan yang seketemunya di perjalanan atau di Gofood dan semuanya enak-enak.
Urusan kuliner emang Sumatera Barat nggak ada matinya, pasti dengan gampangnya nemuin kuliner enak baik yang kaki lima, rumah makan, atau restoran.
Seminggu liburan di Padang dan Painan saya puas banget rasanya. Walaupun ya over budget dari yang saya estimasikan sebelum berangkat, tapi nggak apa-apalah karena memori indah ini akan tertanam selamanya. Jadi quality time juga buat saya, suami, dan anak.
Semoga ada rezeki lagi kedepannya untuk menikmati tempat-tempat indah ciptaan Allah SWT.
Sekian ceritanya, banyak sih part yang belum diceritakan tapi yaudah nanti malah jadi novel pula kalau kepanjangan 😁.
Semoga bermanfaat dan jadi referensi bagi teman-teman yang mau liburan ke Sumatera Barat, ya.
Get notifications from this blog
Duh, seru amat wisatanya mbak. Main di Wonder Golf, kulineran lezat, snorkeling, main jetski dampai kena tilang hihihi tentu menjadi pengalaman berharga dan sangat berkesan ya. AKu belum pernah ke Padang loh dan kepengeen banget. Semoga suatu hari nanti aamiin.
ReplyDeletembaaa seruuu banget ke padangnyaaa.... ini tempatnya2 banyak yg aku belum pernah datangin pula.. kalo sumatera yaaa, fav ku itu padang, medan dan palembang.. paliiiing suka kalo udah kesini.
ReplyDeletepadang wisatanya komplit sih.. wisata alam banyak, makanan di setiap sudut enaaak semuaaa ^o^.. bedaa ama rasa nasi padang di jakarta yg cendrung asin...
hahahaha kocak yg ngambel naik jetski... tp ini wajar, krn kdg kaum suami suka ambil foto ngasal dan jarang sesuai ekspektasi kita ;p... suamiku sering juga,, walopun kebanyakan krn salah ambil angle foto ntah makanan atau tempat wisata yg akuk mau.. mau balik lagi dah males, atau dah ga bisa.
lamun ombak memang sedaap.. aku juga selalu makan di sana kalo ke padang