√ Hidup Cuma Sekali Jadi Harus Bahagia - Duduk Paling Depan

Hidup Cuma Sekali Jadi Harus Bahagia

Hidup Cuma Sekali Jadi Harus Bahagia


Kalau ditanya apa tujuan kita hidup, pasti jawaban setiap orang berbeda-beda. 

Ada yang punya seratus satu rencana, impian, dan ambisi yang ingin dicapai selama hidup sampai dia mendapatkan label "sukses" dari masyarakat. 

Ada juga yang bilang hidup itu untuk ibadah, menjalankan hidup sementara demi kehidupan yang lebih kekal nantinya. 

Ada yang meyakini bahwa ia hidup untuk keluarganya, tanpa dia, keluarganya akan berat menjalani hidup, dan juga bisa sebaliknya. 

Semua itu boleh, dan terserah orang yang menjalani. Tapi pastikan dalam hidup yang hanya satu kali ini, kita bahagia. 

Bagaimana caranya?

Dengan melepaskan apa yang bikin kita kecewa dan sedih berkepanjangan. 

Ingat ya, kata kuncinya "berkepanjangan". Alias sesuatu yang membuat kita nggak bahagia itu terjadi terus menerus, berulang kali, dalam waktu yang lama. Sehingga membuat kita lupa bahwa dalam hidup yang cuma terjadi sekali ini, harusnya kita jalani dengan bahagia. 

Saya pernah baca quotes dimana gitu yang bilang, seringkali kita merasa sakit hati bukan hanya karena faktor ada seseorang/suatu kejadian yang membuat kita merasakan itu. Tapi karena kita memang membiarkan hal itu terjadi terus menerus.

Kalau saja kita berani mengambil langkah untuk melepaskan, menjauh, memutuskan, menghentikan, hal-hal yang membuat kita susah hati, maka bahagia itu akan bisa kita rasakan. 

Pernah nggak kepikiran, kita adalah manusia yang terpilih untuk lahir ke dunia karena kita sudah menang bersaing dengan jutaan sel sperma yang berjuang menemui sel telur lalu berhasil dibuahi. 

Selain itu, Allah SWT memilih kita untuk lahir ke dunia ini pasti ada tujuannya. Saya meyakini, Dia mengasihi semua HambaNya. Nggak  mungkin kita diciptakan untuk merasakan kesedihan dan kesengsaraan terus menerus. 

Makanya kita juga dilengkapi dengan akal dan perasaan. Tentu untuk membantu kita menemukan jalan keluar dari setiap permasalahan. 

Hidup cuma satu kali, nggak ada remedialnya, dan saya nggak percaya reinkarnasi. 

Maka dari itu ayo usahakan untuk menjalani hidup dengan bahagia. 

Bagaimana caranya?

Dengan mengejar apa yang memang kita yakini membuat kita bahagia.

Apakah itu bentuknya cita-cita, impian, strata kehidupan, gelar pendidikan, pasangan, dan sebagainya. 

Sesekali ayo jadi orang egois, dengan mendengarkan hati nurani sendiri. Karena nggak selamanya yang menurut orang sekitar terbaik untuk kita, membuat kita bahagia. 

Biasanya mengejar kebahagiaan juga memberikan kita banyak harapan. Rasanya walau esok hari masih misteri, kita tahu bahwa ada tujuan di depan sana yang sedang menunggu.

Eits tapi ingat ya, mengejar kebahagiaan tentunya selaras dengan kebaikan. 

Hanya karena saya bilang kejarlah apa yang bikin bahagia, bukan berarti menghalalkan segala cara. 

Karena sesuatu yang buruk, nggak mungkin bisa membawa kebahagiaan yang nyata. 


Happiness
Pic: Canva Pro


Tulisan ini bertujuan untuk mengajak siapapun yang merasa sedih berkepanjangan, dan mulai menyalahkan eksistensinya di kehidupan ini, untuk berpikir bahwa kita adalah individu yang berharga dan berhak bahagia. 

Sekalipun bagi yang meyakini bahwa kebahagiaan kekal ada pada kehidupan setelah kehidupan yang ini, tapi kita tetap boleh berbahagia di dunia yang diciptakanNya. 

Saya tahu praktiknya nggak akan mudah, karena seringkali yang membuat kita sengsara, juga yang membuat kita terikat dengannya. 

Tapi nggak mudah bukan berarti nggak bisa. Pelan-pelan, ayo coba. Tanamkan pada diri bahwa kitapun ciptaan Allah yang berharga. 

Karena hidup cuma sekali, dan kita nggak tahu sisanya berapa lama lagi. 

Semoga, dalam kehidupan yang hanya satu kali ini. Kita pernah merasakan apa yang namanya bahagia. 



Get notifications from this blog