√ Little Things Called Love - Duduk Paling Depan

Little Things Called Love

Little Things Called Love


Bukan, ini bukan postingan tentang review film komedi romantis dari Thailand yang judulnya mirip judul postingan ini.

Saya cuma mau mengabadikan momen manis tentang anak saya, laki-laki, kelas 2 SD.

Banyak moment dimana saya merasa sangat dicintai, justru dari hal-hal kecil yang dia lakukan, tapi itu benar-benar menyentuh karena dia tahu dan ingat apa yang menjadi kesukaan mamanya. 

Little Things Called Love

Misal, suatu hari dia pulang bawa kartu bergambar Zoro. Dia bilang, itu punya temannya, tapi dia minta dan temannya mau barter dengan kartu yang dia punya. 

Alasannya, karena mamanya suka karakter Zoro. 

Begitu juga ketika dia mulai suka gambar, dia buka youtube dan cari tutorial menggambar Zoro. Lalu dia tunjukkan ke saya. 

Aaah, it was really touching my heart.

Lain waktu, saya pernah lagi kesal dan ngedumel. Kemudian, saya mendengarkan lagu dan menikmati lagu tersebut dengan diam dan memejamkan mata. 

Anak saya bilang "mama memang bisa lebih tenang kalau dengerin lagu kesukaan mama".

Saya yang waktu itu masih "panas hati" langsung senyum, karena dia memperhatikan kebiasaan mamanya. 

Ada lagi, pas saya suka BTS, suatu hari dia bawain sticker bergambar boy group dari Korea Selatan itu. Katanya dia dapat poin dari tempat les. Poin yang biasa diberikan kalau murid di tempat les, dapat nilai bagus beberapa kali.

Poin tersebut bisa ditukar mainan, sticker, atau jajanan. Tapi dia pilih sticker BTS karena mama suka BTS. 

Hihihi, senangnya. 

Pernah juga waktu itu saya pulang malam, karena memang ada kejadian rekan kerja saya meninggal dunia karena kecelakaan, sehingga orang kantor semua menyusul ke rumah sakit dan rumah duka. 

Ketika pulang, anak saya sudah tidur. Setelah saya bersih-bersih, dan ikut tidur, kayaknya anak saya kebangun. Saya pura-pura nyenyak, maksudnya biar dia cepat tidur lagi. Tapi yang dia lakukan rupanya mengelus kepala saya, mencium pipi, lalu dia tidur lagi. Saya senyum lebar dan itu sedikit mengurangi rasa shock akan kejadian hari itu. 

Kadang-kadang kalau saya lagi pilih barang di dekat anak, dia akan bilang "mama pasti pilih yang warna ungu". Itu juga bikin saya senyum, karena dia ingat mamanya suka warna ungu. 

Hal-hal kecil seperti itu, entah kenapa sangat menyentuh tepat di hati saya dibanding sekedar ungkapan sayang dari ucapan. 

Apa karena dulu, ortu saya tipikal yang nggak terlalu suka kalau saya punya hobi diluar pelajaran sekolah. Mereka nggak melarang, tapi juga nggak support. 

Jadi kalau ada yang kemudian tahu saya suka sesuatu, dia mengingatkan, mendukung, saya jadi terharu banget. Walau hanya kartu mainan bergambar, tapi saya suka banget effortnya sampai minta tuker sama temannya. 

Terimakasih sayang, cowok peka itu nilai plus lho nanti kalau kamu usdah dewasa. Mama harap nanti kamu juga akan memperlakukan pasanganmu dengan baik dan menyentuh hatinya seperti apa yang mama rasakan. 

Mama tulis ini untuk kenang-kenangan. 

Karena setiap kenangan, bisa jadi terlupakan, kecuali yang diabadikan dalam tulisan. 

Get notifications from this blog