Pengalaman Ujian Penyesuaian Ijazah Untuk ASN
image by Tirachardz on Freepik |
Lulus ASN Dengan Ijazah SMA
Ya, memang benar adanya kalau saya lulus menjadi PNS (yang merupakan bagian dari ASN) dengan memakai ijazah SMA. Karena pada tahun 2012, formasinya dibuka untuk lulusan SMA dan saya sendiri waktu itu masih kuliah semester 3.
Mungkin sudah jalan rezekinya, saya lulus tes CPNS dan akhirnya saya berhenti kuliah karena jurusannya nggak sesuai dengan bidang pekerjaan, dan waktunya juga nggak memungkinkan dengan jam kerja saya.
Barulah tahun 2015 saya kuliah lagi di Universitas Terbuka (UT) mulai dari awal, karena males ribet ngurus transfer mata kuliah dasar (jangan ditiru ya, transfer matkul dasar yang sudah lulus itu memudahkan banget untuk lebih cepat lulus).
Nah saya menyelesaikan semua matkul tahun 2020, nilai dan ijazah keluar tahun 2021. Saya sempat nggak ngontrak dua semester karena menikah dan lahiran. Ngerasa banget kuliah setelah menikah dan punya anak itu repotnya luar biasa dan fokus terbagi-bagi.
Yasudahlah ya, yang penting lulus ๐.
Syarat Mengikuti Ujian Penyesuaian Ijazah
Setelah lulus kuliah, untuk diakui ijazah S1 ini, saya harus mengikuti yang namanya ujian penyesuaian ijazah (PI). Selain untuk pengakuan gelar dan ijazah, ujian ini berguna untuk naik golongan dan pangkat.
Ada beberapa syarat untuk bisa mengikuti ujian PI salah satunya minimal pangkat adalah II b, minimal dua tahun. Sebenarnya aturan ini bisa berubah-ubah juga. Karena pernah juga aturannya minimal pangkat II c minimal satu tahun.
Kemudian ada beberapa syarat administrasi lainnya yang harus dilengkapi seperti ijazah dan transkrip nilai. Terus minimal akreditasi jurusan adalah B dibuktikan dengan sertifikat akreditasi dari Dikti.
Selain syarat administrasi itu, ditambah dengan diwajibkan membuat karya ilmiah sesuai dengan bidang pekerjaan.
Semua syarat tersebut diupload di aplikasi SIMPEG, kemudian menunggu pengumuman seleksi administrasi untuk selanjutnya ke tahap ujian tertulis.
Pengalaman Mengikuti Ujian Penyesuaian Ijazah
Jujur ini adalah tahap yang paling menegangkan ya karena penentuan apakah bakal lulus atau nggak.
Untungnya kisi-kisi materinya sudah dikasih tahu sebelum pelaksanaan tes melalui menu "Seleksi" di aplikasi SIMPEG. Jadi saya bisa download materinya digoogle untuk dibaca dan dihapal.
Ini ya poin-poin kisi-kisi materi yang juga dikasih tahu melalui aplikasi SIMPEG. Oh ya saya ini ikut penyesuaian ijazah untuk instansi Kemenkumham khususnya petugas Lembaga Pemasyarakatan. Saya nggak tahu apakah sistem dan kisi-kisi materinya sama dengan instansi lain.
Kisi-Kisi Materi/Soal Ujian Penyesuaian Ijazah ASN Kemenkumham
- Pancasila
- Undang-Undang Dasar Tahun 1945
- Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
- Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil dan perubahannya, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020
- Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI)
- NAWACITA / Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
- Struktur Organisasi Kementerian Hukum dan HAM
- Rencana Strategis Kementerian Hukum dan HAM
- Teori Kepemimpinan
- Fungsi Manajemen
- Perkembangan (Isu-Isu Terkini) Politik Dalam Negeri, Ekonomi dan Pembangunan
- Perkembangan (Isu-Isu Terkini) Politik Luar Negeri, dan Kerjasama Negara-Negara Anggota ASEAN
- Sejarah Indonesia
- Bahasa Indonesia
- Bahasa Inggris
Jadi kisi-kisinya memang cuma poin-poin materi ya. Untuk contoh-contoh soal saya cari sendiri di google dan youtube dengan keyword "contoh soal ujian penyesuaian ijazah ASN".
Selain itu saya juga download dan baca UU dan PP yang disebutkan di atas. Untuk soal dengan materi ini memang nggak jauh dari isi UU dan PPnya.
Bagi saya yang susah itu materi Pancasila, Sejarah Indonesia, ASEAN, dan Perkembangan Isu-Isu Terkini. Karena terlalu luas materinya, nggak bisa ditebak spesifik ke pembahasan apa. Jadi saya mengandalkan contoh-contoh soal yang ada di google atau youtube.
Alhamdulillahnya ada yang mirip, tapi banyak juga yang nggak. Misal kayak materi ASEAN, saya sudah ngehafalin sejarahnya, filosofi logonya, negara-negara anggotanya, serta tanggal kongres besarnya.
Tapi ternyata yang keluar justru isu ASEAN yang baru-baru terjadi. Huhuhuhu jadi kayak sia-sia ngehafal seluk beluk organisasinya tapi ngelewatin isu-isu terbarunya.
Untungnya dari 100 soal yang ada, saya terbantu dengan soal yang materinya berhubungan dengan instansi tempat saya bekerja, pertanyaan tentang ASN yang sesuai dengan UU ASN, bahasa Indonesia, dan bahasa inggris.
Misalnya pertanyaan tentang ASN itu apa perbedaan PNS dan PPPK? terus juga ada tentang apa hak yang tidak dimiliki oleh PPPK? Ada juga pertanyaan tentang nama pangkat/golongan ASN.
Untuk bahasa Indonesia kayak mengenal jenis teks dari beberapa paragraf bacaan yang disediakan, atau tentang jenis kalimat.
Kalau bahasa inggrisnya semacam soal grammar tingkatan kelas 3 SMA. Kalau bisa bahasa inggris so-so, insyaAllah bisa kok.
Waktu itu saya pede jawaban saya benar sekitar 60-70%. Sisanya yaa "semoga beruntung" aja sih, wkwkwkw.
Cuma saya masih punya harapan karena sebelumnya diminta untuk membuat karya tulis ilmiah. Dari yang saya baca di website BKN, pembuatan karil ini berperan juga untuk menambah nilai kelulusan penyesuaian Ijazah.
Hasil Ujian PI
Setelah kurang lebih berjarak 1,5 bulan dari masa ujian, pengumumannya keluar dan saya dinyatakan lulus. Pengumumannya hanya ada Lulus/Tidak Lulus ya, nggak ada dicantumkan berapa skor hasil ujian.
Alhamdulillah terbayarkan juga rasanya perjuangan menyelesaikan S1, apalagi mengingat saya sempat kuliah tiga semester, berhenti, lalu mengulang dari awal dengan jurusan berbeda, kuliah dengan perut gede karena hamil, pernah juga kuliah sambil bawa pompa ASI, wiih akhirnya sampai juga di titik lulus ujian PI.
Selang beberapa bulan berikutnya, SK dengan golongan yang baru juga turun. Jadi dari masa ujian sampai ke turunnya SK kurang lebih 5 bulan.
Semua proses menurut saya efisien karena dari awal pemberkasan syarat administrasi melalui aplikasi, jadi dokumennya dalam bentuk scan. Segala pengumuman juga jelas di aplikasi SIMPEG, bahkan ujiannya juga melalui situs aplikasi SIMPEG.
Terus pemberkasannya juga nggak ribet, jadi setelah dinyatakan lulus saya cuma menunggu sampai SK keluar, nggak perlu ngurus apa-apa lagi.
Terimakasih untuk kepegawaian kantor saya, kepegawaian kantor wilayah, kepegawaian kantor pusat yang sudah membantu proses ujian penyesuaian Ijazah ini secara efisien, transparan, dan tepat waktu.
Tentunya juga makasih untuk pasangan dan keluarga saya yang selalu support saya dalam keadaan apapun.
Semoga tulisan ini bermanfaat ya buat teman-teman ASN yang lagi berjuang menyelesaikan kuliahnya agar bisa PI dan naik pangkat/golongan.
Kalau ada yang mau ditanyakan atau didiskusikan, jangan sungkan untuk menghubungi saya melalui email dudukpalingdepan(@)gmail(.)com.
Inspirasi Rak Bunga Kekinian Hasil Karya Warga Binaan Lapas
Sudah lama nih saya nggak nulis kategori "Cerita Petugas Lapas". Terima kasih ya yang sudah berkunjung dan baca. Karena sampai saat ini, kategori tersebut menyumbang views terbanyak.
CERITA PERAYAAN KEMERDEKAAN DI LAPAS
Halooooo, jarang-jarang banget update blog bulan Agustus ini karena memang di kantor banyak banget kegiatan yang harus dihandle menjelang hari kemerdekaan 17 Agustus 2019. Tapi walau sibuk malah saya sempet-sempetin bikin vlog tentang cerita kemerdekaan di Lapas tempat saya bekerja.
Cerita Lebaran Petugas Lapas
Ohaloooooo, gimana lebaran dan liburannya? Iya tahu, lumayan telat nanya beginian. Tapi memang sehabis lebaran mood nulis saya kok empot-empotan. Ya udahlah daripada nulisnya nggak enjoy saya tunda dulu sampai sekarang moodnya sudah balik lagi, hehe.
Meski mood sudah balik, tapi masih belum bisa nulis yang berat-berat kayak badan saya. Jadi kita cerita yang ringan-ringan aja ya. Salah satunya cerita lebaran saya di Lapas.
Review Drama Thailand, Ketika Konflik Cinta Berujung Hilangnya Nyawa.
on
May 03, 2019
Ada yang suka nonton drama Thailand nggak? Saya termasuk yang suka film-film dan series dari negara Gajah Putih ini. Banyak yang saya nonton dan suka. Tapi ada satu series ini yang baru aja selesai saya tonton dan nggak sabaran untuk direview. Sangking semangatnya ini saya nulis dari smartphone aja lho *abis ini jari-jari keriting*.
Setujukah Jika Pelaku Pelanggaran Hukum Anak di Bawah Umur Masuk Lapas Anak/LPKA ?
Beberapa hari ini viral berita tentang kasus Audrey, anak SMP di Pontianak yang mengalami penganiayaan dari belasan anak SMA yang katanya dipicu masalah asmara. Saya rasa teman-teman mungkin sudah mengikuti beritanya ya.
Tentu saja berita tersebut memicu reaksi marah dari banyak pihak. Saya sendiri pas baca hati terasa sakit dan panas. Bayangkan jika itu menimpa anak/ponakan/saudara saya. Sudah pasti saya bakalan ngamuk dan langsung seret ke Polisi.
Pengalaman Kerja Sebagai Penjaga Narapidana/Tahanan di Lapas
Saya pernah nulis
sistem kerja polsuspas (polisi khusus pemasyarakatan) secara umum, nah kali ini saya mau cerita lebih
spesifik pengalaman saya jadi penjaga narapidana/ tahanan di lapas beberapa
tahun lalu. Suami juga profesinya sama. Jadi ada gambaran untuk petugas wanita
dan laki-laki ya.
Tulisan ini dibuat karena banyak banget pembaca tulisan cerita-cerita
petugas lapas yang saya tulis tahun lalu. Dari sana muncul banyak pertanyaan.
Ya udah sekalian deh bikin postingan khusus lagi. Perlu saya kasih tahu dulu ya, tulisan ini sifatnya menceritakan
pengalaman. Pengalaman tiap petugas lapas bisa beda-beda, tapi kalau sistem
kerjanya ya secara umum sama.
Tips Untuk Pejuang CPNS
Sudah hampir dua minggu nggak ngeblog, kangen euy. Kali ini datang-datang saya mau berbagi tips untuk pejuang CPNS.
Mungkin sudah pada tahu ya kalau pemerintah tahun ini membuka kembali pendaftaran CPNS. Lumayan banyak juga kuotanya dua ratus lima puluh ribuan lebih. Tapi dua ratus ribunya disebar untuk CPNS pemerintah daerah. Sisanya untuk kementrian dan lembaga.
Semenjak saya sharing pengalaman saya ikut tes CPNS kemenkumham pada 2012 lalu,banyak banget yang baca dan akhirnya mampir nanya-nanya ke IG dan email. Kalau saya sempat pasti saya balas. Kalau nggak sempat ya mohon maaf yak, namanya juga mak-mak rempong.
Salah satu pertanyaan paling banyak adalah gimana caranya lulus CAT (Computer Assited Test). Sistem CAT ini baru berjalan beberapa tahun belakangan. Soalnya jaman saya tes dulu masih manual mengerjakan soal dengan lembar kunci jawaban pakai pensil 2b.
Bagus sih sekarang pemerintah sudah mengubah sistemnya. Soalnya dengan sistem CAT, ujian jadi lebih transparan. Setelah selesai, nilai langsung keluar. Beberapa jam kemudian, panitia akan menempelkan daftar skor seluruh peserta. Jadi minim kecurangan dan KKN.
Hanya saya dari beberapa curhatan teman saya, tes CAT ini cukup sulit. Malah semenjak ada tes CAT anak pejabat sekalipun nggak ada jaminan bisa lulus. Kalau mau lulus emang kudu belajar dan latihan-latihan soal.
Jadi tiap ditanya apa tipsnya lulus tes CAT? Jawaban saya ya cuma satu: rajin belajar dan latihan soal.
Biasanya soal-soal ujian begini mirip dari tahun ke tahun. Bukan soalnya sama persis, tapi model soalnya. Sama kayak ujian nasional kita waktu SMA. Misal pelajaran matematika pasti muncul soal deret, substitusi, persentasi, dll. Model soalnya sama, tapi pertanyaannya beda.
Jadi semakin sering kalian latihan akan semakin terbiasa menghadapi soal-soal seperti itu. Setahu saya di toko buku seperti Gramedia banyak kok jual buku-buku soal tes CAT. Coba beli dan lahap habis bukunya. Jangan lupa juga setiap latihan soal, pasang stop watch. Hitung berapa detik yang dibutuhkan untuk membaca dan mengisi jawaban. Ini penting karena banyak juga teman saya yang merasa mampu mengerjakan tapi waktu sudah keburu habis. Fyi, durasi tes CAT 100 soal adalah 90 menit.
Selain itu BKN juga mengadakan simulasi tes CAT di beberapa kota. Jangan ketinggalan informasinya di media sosial mereka. Kalau ada kayak gitu mending ikutan, lumayan untuk ajang latihan.
Percaya nggak percaya saya dulu latihan soal-soal dari internet lho. Pas ujian saya kaget, karena model soalnya mirip. Saya ngerasa beruntung banget ketemu latihan soal itu, padahal modal Googling doang.
Selain itu bisa juga cari guru privat. Apalagi kalau yang memang kesulitan pada pelajaran matematika. Biasanya mtk sulit dipelajari sendiri, harus ada yang membimbing. Dulu sih saya beruntung karena kebetulan kuliah di fakultas keguruan matematika.
Jangan malas juga nonton berita serta update wawasan sejarah dan kebangsaan. Karena tentu saja itu masuk dalam ujian. Pokoknya sebulan sebelum tes puasa dulu deh nonton YouTube dan drama Korea.
Ingat yaaa, para pejuang CPNS jangan minder kalau kalian berasal dari keluarga ekonomi biasa saja atau kurang mampu. Jangan pernah berpikir bahwa kalian akan tersingkirkan dengan orang yang punya kekuasaan dan uang banyak. Percaya deh makin kesini sistem sudah semakin transparan, layanan pengaduan pun terbuka lebar dan mudah diakses via online. Percaya aja kalau kalian sudah berusaha dan berdoa maksimal, Allah pasti kasih yang terbaik.
Sedikit cerita nih, dulu saya juga beranggapan nggak bakalan lulus tes CPNS. Karena saya tahu banget kondisi keuangan orang tua saya, dan di keluarga kami nggak ada yang kerja di Semenkumham.
Saya sempat pesimis dan ogah-ogahan ikut, tapi saya lihat orang tua saya berharap banget. Akhirnya saya jalanin semua test dengan baik, eh ternyata lulus. Saya yakin sih ini hasil dari doa orang tua. Soalnya setelah lulus bapak saya cerita kalau beliau bangun tahajjud tiap malam dan mendoakan saya dapat yang terbaik dari hasil tes CPNS yang saya ikuti. Jadi terharu, padahal anaknya sendiri boro-boro tahajjud, subuh aja suka telat, hiks.
Percayalah Allah pasti memberikan sesuatu sesuai usaha kita, sesuai kebutuhan kita. Just do your best, and Let Allah do the rest.
Terakhir, jangan malas cari informasi ya. Tapi carinya di website resmi BKN, kemenpan, atau institusi yang kalian tuju. Soalnya sering banget saya dapat pertanyaan kebenaran informasi yang ternyata didapat dari website hoax. Di blog ini pun kebanyakan saya berbagi pengalaman, informasi lainnya tentu saya kutip dari web resmi.
Sebelum ada pertanyaan lebih lanjut baca dulu tulisan saya pada related post di bawah atau kolom menu bagian "cerita petugas lapa"s. Sudah banyak tips dan pengalaman yang saya bagikan.
Semoga tulisan ini membantu ya, selamat berjuang.
Serasa Dunia Milik Berdua
Saya
Saya memutuskan menghapus isi postingan ini, karena ternyata banyak yang mengarah kepostingan ini dengan keyword c3r1t4 d3w4s@. Padahal tulisan saya tidak bermuatan kesana. Daripada malah saya kena dosa dan citra buruk untuk blog ini, jadi saya putuskan hapus isinya. Namun postingan tetap ada agar menghindari brokenlink.
Belajar Dari Anak Nakal
on
May 03, 2018
Jaman sekolah dulu saya suka nggak habis pikir dengan anak nakal. Kenapa ya kok ada anak yang hobi melanggar aturan sekolah? Suka bolos, baju dipendek-pendekin, ngerokok di belakang kelas, nonton bokep di dalam kelas (hayooo siapa yang begini), malakin anak-anak lain. Kok mereka nggak mikirin orang tua yang sudah capek-capek bayar sekolah, beliin buku, kasih uang saku, supaya mereka bisa mendapatkan pendidikan tapi malah dibalas dengan kenakalan mereka.
Tips Lolos Seleksi Poltekip (Politeknik Ilmu Pemasyarakatan)
Cerita Petugas Lapas balik lagi nih dengan kabar gembira. Saya akan bahas tentang Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip). Poltekip ini perguruan tinggi ikatan dinas di bawah naungan Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Karena ini Perguruan Tinggi Ikatan Dinas, maka biaya selama perkuliahan ditanggung negara. Setelah lulus harus siap langsung menjadi abdi negara atau Calon Pegawai Negeri Sipil.
Cerita Petugas Lapas : Sahabat Paling Setia
Siapa sih yang nggak senang kalau punya sahabat setia. Setia dalam artian selalu ada untuk kita di saat kita senang ataupun susah. Nggak mesti setiap hari ada sih tapi senggaknya, sahabatlah yang siap menjadi garda terdepan untuk membantu kita di saat sulit. Sahabat juga yang merayakan keberhasilan kita bahkan melebihi diri kita sendiri.
Tapi gimana kalau orang-orang yang kita anggap sahabat itu ternyata palsu? selalu ada disaat kita happy aja. Giliran kita kesusahan, semuanya berubah menjadi ninja dengan jurus menghilang secepat bayangan.
Tipe-Tipe Pengunjung Lapas (Part 2)
Sudah dua bulan terakhir ini saya ditugaskan menjadi petugas pendaftaran layanan kunjungan di Lapas tempat saya bekerja. Awalnya saya pikir asik nih, kalau jadi petugas pendaftaran nggak mikir yang namanya laporan. Kalau jam layanan kunjungan habis, selesai kerja saya. Tapi ternyata nggak semudah itu juga. Namanya melayani masyarakat yang berkunjung itu berarti saya bertemu bermacam-macam orang dengan karakter yang beda-beda. Mulai dari yang ramah sampai yang bikin urut dada.
1. Nggak
ada kartu identitas, tapi maksa mau masuk
Syarat utama setiap pengunjung yang mau membesuk narapidana itu harus ada
kartu identitas. Satu rombongan cukup 1 ktp saja. Sering nih saya temui orang
yang mau berkunjung tapi pas diminta ktpnya jawabannya nggak ada karena
ketinggalan, sudah ngurus tapi belum
jadi karena dikorupsi ._.” , ktp hilang pas malam tahun baru, ada aja
jawabannya.
Terus saya tanya dong ada kartu identitas yang lain nggak? SIM? STNK boleh
juga deh yang penting ada data nama dan alamat lengkap.
Malah dijawab “nggak ada bu, BPJS boleh?”
Eh buset, dia kira disini Puskesmas? Ini LAPAS woi.
Lain hari malah ada yang bilang “ATM aja boleh nggak bu?”
Kalau bersedia ngasih sama PINnya baru saya bolehin.
Ada-ada aja nih kelakuan pengunjung, masak kartu identitas nggak dibawa
kemana-mana.
2. Nggak
percayaan
Ada hari-hari tertentu selain tanggal merah, kunjungan ditiadakan. Biasanya kalau di lapas lagi ada acara.
Pengumuman sudah ditempel di depan pintu. Tetap aja ada beberapa pengunjung
yang nggak percaya.
“nggak bisa besuk ya, bu?”
“nggak bisa, itu ada pengumumannya”
“tolonglah bu, kami pengen ketemu dari jauh”
“emang dari mana?”
“(nyebut nama tempat)”
“ya ampun, itu cuma sejam dari sini besok aja balik lagi”
“nggak bisa besuk ya, bu?”
“nggak bisa, itu ada pengumumannya”
“tolonglah bu, kami pengen ketemu dari jauh”
“emang dari mana?”
“(nyebut nama tempat)”
“ya ampun, itu cuma sejam dari sini besok aja balik lagi”
Tetap lho mereka nunggu di depan, dikiranya kita petugas layanan kunjungan
ini bohong. Zzzzz.
3. Ngaku
keluarga tapi nggak tahu nama lengkapnya
Salah satu prosedur berkunjung saya harus tanya nama warga binaan yang
ingin dikunjungi. Harus nama lengkap karena banyak nama warga binaan yang
sama atau mirip. Saya juga butuh datanya untuk diinput di aplikasi SDP.
“yang mau dikunjungi namanya siapa bu?”
“mi”
“hah?”
“mi, namanya mi.
“masak mi doang bu? Mi goreng?”
“haduh saya nggak tahu nama lengkapnya, biasa manggil mi..mi gitu.”
“ibu nih siapanya?” mungkin cuma kenalan jadi maklum kalau nggak tahu.
“saya keluarganya. Bibinya”
“lah, kalau keluarga kok nggak tahu nama lengkapnya?!!*
4. Manggil
seenaknya
“Yuk, mau besukan”
“daftar besukan, nte (tante)”
“ besukan, kak. “
Padahal
jelas-jelas saya pakai seragam dan lagi kerja, kenapa nggak “Ibu” aja sih?
5. Ngasih
tanpa diminta
Nah, kalau pengunjung kayak gini nih menyenangkan. Kami petugas lapas
dilarang keras untuk pungli (pungutan liar) pada pengunjung. Ada banner nomor pengaduan kok
kalau memang ada pungli. Tapi sesekali ada pengunjung yang tanpa diminta ngasih
gorengan, rambutan, mangga. Saya sudah bilang “nggak usah bu (tapi sambil
nyiapin kresek)” tetap mereka ngasih. Kan nggak enak ya nolak rejeki ๐ค.
Pernah juga ada yang ngasih uang. Sudah ditolak juga, tapi dia bilang
“jangan ditolak ini bukan suap”. Ya udah sih kalau si bapaknya maksa, hehe.
Saya jajanin deh uangnya ke Alfamart di depan Lapas.
Ingat
ya, berkunjung ke LAPAS itu GRATIS. Kalau ada oknum yang minta jangan mau
ngasih.
6. Bohong
Setiap pengunjung juga ditanya saat pendaftaran bawa hp atau nggak? Kalau
bawa jumlahnya berapa? Karena HP nggak boleh dibawa sampai ruang kunjungan,
harus dititip di locker yang sudah disediakan.
Ada nih pengunjung yang ditanya jawabnya satu, pas diperiksa ternyata hpnya
ada dua. Atau bilangnya nggak bawa hp pas diperiksa kedapatan 1 hp. Biasanya
yang model begitu langsung “diusir” karena dari awal sudah kelihatan niat nggak
baiknya. Kalau di Lapas memang harus
waspada, soalnya bisa saja barang terlarang masuk lewat pengunjung.
7. Saya
kira laki tahunya perempuan
Ini baru aja kejadian kemaren, ada yang mau besukan dan ngasih KTPnya. Saya
reflek mau nyapa “mau besuk siapa pak?” eh pas lihat KTPnya jenis kelamin
perempuan. Habis gaya si ibu itu kayak laki-laki. Rambut pendek, pakai celana
jeans dan jaket.
Karena nggak enak hati saya ulang lagi “mau besuk siapa, mba? ๐ฌ”
***
Gitu deh suka dukanya kerja di bagian layanan kunjungan, kudu sabar
menghadapi aneka ragam jenis sifat orang. Apalagi kalau pengunjungnya lebih
galak daripada petugas. Dih, kudu nyetok sabar banyak-banyak๐.
Ada juga yang kerja di bagian pelayanan masyarakat dan ngalamin kejadian
lucu/aneh/unik? Share di kolom komentar ya.
Baca juga : Tipe-Tipe Pengunjung Wanita
Semua Orang Bisa Kuliah [Review Universitas Terbuka]
Dulu saya nggak kebayang sama sekali bakal menjalani perkuliahan dengan status sebagai ibu rumah tangga dan seorang karyawati di Lapas. Mikirnya pasti rempong banget, euy. Dulu saya waktu single aja kuliah masih ada keteteran ketika dalam satu minggu tugas barengan datangnya, belum lagi kuis-kuis dan ujian. Maklum sih, saya nggak pinter-pinter banget jadi kalau belajar nggak bisa lama-lama. Kelamaan dikit otak berasap.
Cerita Petugas Lapas : Istri Tua dan Istri Muda
Saya seorang petugas lapas, kebetulan untuk beberapa bulan ini saya ditempatkan di bagian layanan kunjungan. Tugas saya mencatat data pengunjung seperti namanya, alamat, dan hubungannya dengan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang dibesuk.
Dari pekerjaan saya ini ada cerita yang menggelitik. Jadi ada seorang ibu kita sebut saja bawang putih. Si ibu bawang putih ini setiap hari selalu membesuk suaminya di lapas.