Duduk Paling Depan: Search results for Ramadan
Jalani Ramadan Anti Bosan Bersama Shopee #THRBigRamadhanSale2020

Jalani Ramadan Anti Bosan Bersama Shopee #THRBigRamadhanSale2020


Senang rasanya bisa kembali bertemu dengan bulan suci Ramadan. Bulan dimana saatnya berlomba meraih pintu pengampunan, bulan dimana pahala dilipatgandakan, dan bulan yang menguji umat Islam agar dapat meraih kemenangan.

Namun Ramadan kali ini terasa berbeda. Tahun-tahun sebelumnya, bulan Ramadan adalah saat paling banyak kita bersilahturahmi dengan keluarga, sahabat, rekan kerja, bahkan dengan teman yang sudah bertahun-tahun nggak ketemu.

Tahun ini oleh pemerintah, kita diminta untuk menjalankan Ramadan #dirumahaja, demi memutus rantai penularan Covid-19. Virus yang sampai saat tulisan ini diterbitkan sudah membuat lebih dari sebelas ribu orang di Indonesia terinfeksi virus tersebut, sehingga harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit.

Grup angkatan terasa sepi, nggak ada riuh dan ricuhnya obrolan hanya karena sibuk menentukan tanggal untuk buka bersama. Nggak ada rapat panitia acara buka bersama di kantor, atau merencanakan buka bersama di panti asuhan. Sedihnya lagi, saya nggak bisa berkunjung ke rumah orang tua untuk mencicipi kolak pisang dan gulai ayam buatan mama untuk berbuka puasa.
Kreasi Makanan Enak dan Sehat dengan Morinaga Chil*Go! Original

Kreasi Makanan Enak dan Sehat dengan Morinaga Chil*Go! Original


Ramadan tiba semua bahagia 
Tua dan muda bersuka cita 
Bulan ampunan bulan yang berkah 
Bulan terbebas api neraka

 

(Opick-Ramadan Tiba) 

 


Senang banget rasanya bisa bertemu lagi dengan bulan suci Ramadan, dimana kita yang memenuhi syari'at wajib menjalankan ibadah puasa. Sebagai ibu, saya juga mengenalkan ibadah puasa kepada buah hati saya.
Cerita Petugas Lapas : Jadi Ustadzah Dadakan

Cerita Petugas Lapas : Jadi Ustadzah Dadakan

petugas lapas

Saya kerja di lapas dari usia 19 tahun, dimana yang saya jagain itu warga binaannya berumur 25-50 tahun. Kalau secara usia rasanya gimana gitu ya yang muda nasehatin yang tua. Apalagi waktu saya masih single nyeramahin emak-emak yang sudah lebih banyak pengalaman.
Masih Rezeki

Masih Rezeki

Jatuh dari Kantong

Pernah nggak, handphone jatuh terus beberapa menit kemudian kita sadar, pas ditelusuri sudah nggak ada? 😢

Saya pernah mengalami hal tersebut tapi sudah lama banget, waktu itu saya bawa motor, handphone ditaruh di kantong jaket. 

Terus di tengah jalan ada yang nelpon, saya nepi dulu untuk angkat telpon. Begitu selesai ya saya lanjut jalan. Tapi beberapa menit dari terakhir saya masukin hp ke kantong, saya ngeraba kantong kok kosong. 

"Deg"

Ini sudah pasti jatuh, dan saya buru-buru putar balik dan menelusuri jalan yang saya lewati dari terakhir tadi terima telpon. Bolak balik, tapi nggak ketemu. Padahal jalanan cukup sepi. 

Ternyata memang handphone saya itu diambil orang, tapi baru dua hari kemudian orang tersebut aktifin hp saya. Setelah nego-nego pakai sedikit ancaman dari papa saya, baru orangnya bersedia balikin, itupun setelah dijanjiin sejumlah uang 😩. 

Ada lagi kejadian sama suami saya, kurang lebih mirip kronologisnya hp ditaruh di kantong, nggak lama kemudian sadar, pas putar balik udah nggak ketemu. Bedanya, hpnya dinonaktifkan dan nggak pernah balik sampai sekarang. 

Nah, makanya sejak kejadian itu saya lebih berhati-hati. Kalau lagi bawa kendaraan, mending hp ditaruh di tas. Biarin deh ada telpon, nanti aja diangkatnya. 


Apa yang Masih Menjadi Hak Kita, Nggak Akan Kemana-Mana.

Fast forward, kejadian lagi hal yang mirip di tahun 2025 tepatnya bulan Ramadan ini. 

Jadi saya pergi ke pasar, naik mobil sama suami, dan dia nunggu aja di mobil. Itu saya belanja cukup lama, nah pas mau selesai belanja, saya sadar handphone saya kok nggak ada. Tapi pikiran saya waktu itu, pasti ketinggalan di mobil, jadi yaudah santai aja, masih lanjutin belanja.

Pas saya selesai dan mau balik ke mobil, syok banget pas saya lihat handphone saya tergeletak di aspal, di parkiran persis sebelah pintu mobil saya keluar tadi 😱.

Berarti hp saya udah jatuh dari awal saya keluar mobil, dan tergeletak gitu aja sampai saya selesai belanja.  Alhamdulillah masih ada disitu. Karena memang saya belanja cukup lama, parkiran sepi (tapi tetap banyak yang lalu lalang kan di pasar).

Apalagi casing hp saya tuh warna ungu gonjreng, jadi pasti kontras banget di atas aspal. Tapi syukurnya masih rezeki. Nangis banget kalau sampai diambil orang, karena mikirin data-datanya, kerjaan, m-banking, dan belum ada budget kalau harus segera beli baru 😭. 

Syukurnya lagi, hp saya nggak ada rusak sedikitpun. Cuma agak panas aja karena kejemur di bawah matahari, kan. Tapi selebihnya nggak ada pecah atau lecet layarnya, LCDnya juga aman, pokoknya nggak kenapa-kenapa.

Mungkin ini yang namanya masih rezeki ya, kalau masih jadi hak kita nggak akan kemana, sekalipun sempat lepas dari genggaman. 

Bisa jadi juga karena bulan Ramadan, ada yang lihat pun nggak berani ambil, intinya apapun itu saya masih bersyukur masih dilindungi dan jadi pelajaran untuk lebih hati-hati. 


Barang yang Kita Temukan Bukan Berarti Jadi Hak Milik

Bagi orang yang kehilangan, pelajarannya harus lebih berhati-hati. Tapi bagi orang yang menemukan barang, terutama barang berharga, bukan berarti menjadi hak milik. 

Karena saya pernah lihat di media sosial ada orang yang menemukan hp, pas ditelpon sama pemilik dia nggak mau balikin karena punya prinsip kalau nemu barang di jalan artinya jadi milik dia 😢.

Padahal kan nggak gitu ya konsepnya, nggak ada orang normal yang dengan sengaja buang hpnya di jalan. Sudah pasti itu karena nggak sengaja jatuh. 

Yuk jadi orang baik, kembalikan kepada yang punya. Apalagi kalau hp, sudah pasti pemilik bakalan menghubungi hp tersebut, kita tinggal janjian ketemu, kembalikan, selesai. Kalau malas ribet, kasih aja ke petugas keamanan terdekat dimana kita ketemu barang tersebut. 

Jangan pula mengharapkan imbalan, baru mau mengembalikan. Jadi orang baik nggak akan pernah rugi, suatu hari kita mengalami kemalangan, kebaikan itu pasti berbalik kepada kita dengan cara apapun

Yah, semoga makin banyak yang sadar dan mau melakukan hal sesederhana ini. 




10 Aplikasi Nonton Film/Series Gratis dan Berbayar (Legal Streaming)

10 Aplikasi Nonton Film/Series Gratis dan Berbayar (Legal Streaming)

Aplikasi Nonton Film

Siapa sih yang nggak suka nonton? Jangankan film, yang suka nonton keributan aja banyak kok *eh. Walau pun mungkin selera genre film kita bisa saja berbeda. Bukan persoalan yang berarti kok. Beda agama aja harus saling menghargai apa lagi beda selera film doang, kan? *jangan ada perpecahan di antara kita*.
Menikmati Romantisme Pergantian Tahun di Hotel BW Luxury Jambi

Menikmati Romantisme Pergantian Tahun di Hotel BW Luxury Jambi

 


Akhir Tahun Kemana, Ya?


Akhir tahun 2021 memang nggak ada cuti bersama, tapi tanggal merahnya jatuh pas akhir pekan. Langsung mikir dong, enaknya ngapain dan kemana? Apalagi di tempat tinggal saya, akhir pekan malah sering mati lampu *maklum ya tinggal di Kabupaten kecil*.


Setelah berpikir panjang, melewati lembah, gunung, Alfamart, dan Indomart, saya dapat ide untuk nginap di hotel aja bareng suami. Anak dikemanain? Ditipin dulu sama neneknya, hihihi.


Pucuk dicinta ulampun tiba, kakak saya menghubungi dan bilang kalau dia dapat voucher menginap di salah satu hotel di kota Jambi, dan dia mau ajak anak saya juga. Nah, kan pas kalau gitu. Anak nginep di hotel bareng sepupu dan tantenya, saya bareng suami bisa berduaan *memanfaatkan kesempatan langka*.


Resep Pie Susu Teflon dan Choco Cheesecake

Resep Pie Susu Teflon dan Choco Cheesecake

Resep Pie Susu Teflon dan Choco Cheesecake

Siapa yang suka ngemil? Kalau saya sih suka banget. Ngemil yang manis-manis tuh bikin mood bisa membaik. Tapi juga bisa bikin kantong bocor kalau keseringan jajan. Makanya saya sering bikin juga di rumah. Lebih hemat dan puas. 

Salah dua resep andalan saya adalah pie susu teflon dan choco cheesecake yang nggak perlu pakai oven atau kukusan. Sebelum lanjut ke resepnya, kalau teman-teman pencinta kuliner bisa juga berkunjung ke blognya mbak Ipeh ya, ada ulasan tentang Kue Balok Brownies yang bikin ngiler. 

Langsung saja kita ke resep pertama ya.
Surat Untuk Anakku

Surat Untuk Anakku

Surat untuk anakku



Alhamdulillah, senangnya masih bisa menulis ini. Meski tahun sebelumnya ada kelewat juga nulis surat untuk anakku, tapi akan tetap mama lanjutkan.


Pertama, kita sama sama bersyukur Mumu masih diberikan umur dan kesehatan sampai saat ini. 


Selanjutnya Mama mau cerita beberapa hal yang membanggakan dari Mumu.